Selasa, 3 Oktober 2017
Hari ini, aku ngerasa ngantuk dan malas untuk kuliah. Kebetulan, dosen PHI, Bu Maria Anna cuti. Tapi sama aja nggak bisa nahan rasa kantukku. Kuliah mulai dari jam 08.40, Ilmu Fiqh. Kelompoknya Iqbal, Deny presentasi nggak bawa makalah. Waduuh berat nih.. Pak Solek habis presentasi ngomong, "In your presentation, you must bring your article. So that I can correct of your work. By writing article, you can improve your knowledge. And also I don't allow all of you to cite the source from internet. Because it can't make our knowledge be improved. We will be like a children age 4." (Di presentasi kalian, kalian harus membawa makalah. Jadi saya bisa mengkoreksi hasil pekerjaan kalian. Dengan menulis makalah, kalian bisa meningkatkan pengetahuan kalian. Dan juga, saya tidak memperbolehkan kalian semua untuk mengutip sumber dari Internet. Karena itu tidak dapat membuat pengetahuan kita meningkat. Kita akan seperti anak-anak usia 4 tahun)
Mentang-mentang Pak Solek lulusan Universitas Leiden, mahasiswanya aja disuruh ngomong bahasa Inggris ato bahasa Arab. Beliau aja bisa ngomong bahasa Inggris dan Bahasa Arab lho. Fasih pula.. Ampun pak! BTW, kami memang kudu ngomong bahasa Inggris di kelas biar jadi modal untuk masa depan. Sejujurnya aku seneng banget sama makul model pengajaran kayak gini. Ini bisa jadi motivasiku buat improving (peningkatan) kemampuan speaking-ku (berbicara-ku). Bisa jadi pas wawancara seleksi, aku jadi nggak kagok lagi.
Kamis, 5 Oktober 2017
Makul Bahasa Indonesia harusnya jam 10.20. Tapi karena dosennya berhalangan, akhirnya kosong. Yaah... Aku dateng jam 11.00, karena aku dan Islamiyah janjian ngerjain tugas Ilmu Tauhid. Jam 12 jadwal Ulumul Hadits, eh ternyata kosong juga.. ckckck...
Well, aku akhirnya pulang. Ilham aku antar pulang juga. Malam ini, nggak ada tugas yang dikerjakan. Aku manfaatin aja untuk belajar bahasa Jerman dan nglanjutin nulis buku.
Jumat, 6 Oktober 2017
Aku nyadarin kalau sebuah cita-cita nggak segampang itu untuk diraih. Dulu, waktu aku kelas 3 SMA, aku fokusin impianku jadi polisi. After that, semuanya kandas... huu...sedihnya!! Dua kali aku gagal. Aku juga punya impian lain dan aku yakin, aku bisa mewujudkannya. Aku yakin, kalau impian itu pastilah bisa terwujud di masa depan.
Impianku yang lain adalah menguasai bahasa Inggris, Belanda dan Jerman. Oleh karena itulah, setiap hari selalu kuluangkan waktuku belajar bahasa. Aku pengen bisa nglanjutin sekolah di Inggris, dan juga bisa ke Jerman. Bagiku bahasa adalah senjata untuk menaklukkan dunia. Bukan Inggris, Belanda, dan Jerman yang menaklukkanku, tapi akulah yang harus menaklukkan mereka.
Kegagalanku dalam tes IPDN membuatku menyesal. Sampe sekarang, aku nggak bisa ngelupain gimana sakitnya kegagalan itu. Ya, akhirnya aku harus rela kuliah untuk ngisi waktu satu tahun ini. Aku bingung apa aku ndaftar lagi IPDN ataukah yang lain? Di lubuk hatiku aku punya keinginan kuat, "Stärke Glauben" bahwa aku pasti bisa melanjutkan sekolah di Inggris setelah lulus sekolah kedinasan.
Aku kayak ngambang di tengah ombak yang mengamuk di lautan. Mau kemanakah kapal ini akan berjalan? Aku nggak tahu dan belum mutusin.
Senin, 9 Oktober 2017
Hari ini, aku ikut kegiatan workshop Justisia. Workshop dimulai dari jam 9 hingga jam setengah 5 sore. Perkuliahan selama sehari terpaksa deh, aku tinggalin. Jam setengah 9, aku menuju kanfak. Aku awalnya udah janjian sama Cantika, komting kelasku, nitipin beberapa tugas untuk dikumpulin ke dosen. Aku kasih juga surat izin yang udah aku dapet dari UKM untuk makul hari ini.
Kami kumpul di UKM sebelum berangkat workshop. Aku berangkat bareng Harly, karena dia nggak bawa motor. Kami berangkat beriringan... kayak konvoi gitu lah. Akhirnya sampai juga di tempat workshopnya. Tempatnya di Asrama UIN Walisongo, Tambakaji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Kupu-Kupu
Não FicçãoBerawal dari kegagalan penulis yang diperankan oleh "Aku" dalam seleksi penerimaan polisi, IPDN dan TNI AD membuatnya harus kuliah demi mengisi kekosongan waktunya. Lahir dari ayah yang berprofesi sebagai polisi membuat penulis termotivasi untuk men...