Senin, 1 April 2019
Hari pertamaku kerja di Kantor Imigrasi Pemalang, kayak pas awal kerja di Rudenim Semarang. Cuma kali ini, jadwalnya jam kerja ngikut kantor mulai jam 07.30 sampe jam 16.00.
Apel pagi dipimpin langsung sama Kepala Kantor Imigrasi Pemalang, Pak Doni. Pas ngeliat beliau pertama kali, aku langsung jadi inget sama Mas Wendi, tetanggaku dulu waktu rumahku di Semarang. Soalnya hampir mirip aja sih wajahnya hehehe...
Jam 9, ikut kuliah Wawasan Kebangsaan lewat video teleconference. Kuliah ini dipimpin sama Bapak Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan HAM. Terus after selesai, suruh memperkenalkan diri untuk CPNS dan pegawai baru dari security.
Kami berempat untuk CPNS dibagi-bagi sama Kakanimnya. Untuk seminggu dicoba dulu aku di bagian pelayanan. Abis seminggu di rolling lagi. Ini selama sebulan. Nanti pimpinan akan ngeliat yang cocok buat CPNS dimana.
Untuk minggu pertama, aku ditaroh di bagian Seksi Lantaskim. Jadi, kayak melayani masyarakatlah. Awal masuk ke ruangan diajarin cara menscan berkas untuk dibuat dokumen perjalanan. Gila!!! Menscan aja ternyata suruh cepet ngetiknya. Cuma waktu awal, aku masih kagok aja. Nggak biasa dengan kerja cepet.
Untuk bagian Seksi Lantaskim, ada macem-macem bagian. Ada yang bagian loket, bagian sidik jari, ada yang menscan berkas. Kalo aku dicoba di bagian scan dulu. Jadi kita scannya itu harus dicocokin datanya dulu data yang diketik sama data fisik. Trus itu kan lanjut, lanjut, lanjut terus pas di sistemnya. Nah, abis itu terakhir, tinggal scan.
Untuk dokumen, aku dikasih berkas yang gampang dulu. Yang penting untuk buat paspor, ada KTP, KK, sama Akte Lahir/Buku Nikah/Ijazah. Nanti kalo ada yang nggak tau, bisa tanya sama entah senior atau pimpinannya. Karena pertama kali, aku malah sampe bingung nyusunnya untuk proses scan. Karena kurang bisa cepet. Apalagi waktu ngetik, udah cepet, sering salah lagi.
Oh ya, aku juga disuruh baca UU No. 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian. Karena semua persyaratan buat paspor, izin tinggal masalah deportasi WNA ada di peraturan itu. Kanim ngeluarin paspor juga dasarnya dari peraturan itu.
Pulang, aku mbonceng motornya Hafid sekalian nyari lampu buat kamar kosku sama stopkontak yang ada kabel panjangnya 3-3,5 m. Hafid malah takut ditilang polisi pas di jalan. Karena emang aku nggak bawa helm. Kan waktu ke Pemalang, aku nggak bawa motor sama helm. Sampe di lampu merah, ada polisi. Hafid agak was-was. Pas lampu lagi merah, dia nerjang. Karena jalannya kan lurus. Tapi yang belok ke kanan cuma disisi kanan. Sedangkan di sisi kiri jalan, pertokoan.
Sampe di sebelah toko alat listrik, Hafid berhenti karena lagi-lagi di depan ada lampu merah. Aku terpaksa harus jalan deh. Aku nyari, nggak ada lampu garansi 20 watt. Ya udah, aku nyari di toko yang di seberang nya. Malah komplet, penjualnya keturunan China. Total lampu+stopkontak Rp. 45.000,-.
Kebetulan toko di depannya ada pos polisi. Ada polisinya pula. Bersamaan dengan itu, ada kampanye dari partainya capres Prabowo, Gerindra. Apalagi kan ini musim kampanye pilpres.
Balik lagi ke laptop hehehe... Finally, aku jalan lagi deh sampe beberapa meter. Abis itu, naik motor lagi. Ada lampu merah, jalan lagi. Setelah agak jauh dari lampu merah, naik motor lagi.
Alhamdulillah, hari ini gaji pokok udah cair. Gaji pokok+tunjangan beras+tunjangan umum dipotong berapa % nggak tau. Nah sekalian fotokopi KTP. Karena Pak RT di tempat tinggal di daerah kosku minta sebagai penguat kalo warga ini akan tinggal disini walaupun cuma domisili.
Selasa, 2 April 2019
Dalam perumusan Pancasila dan UUD 1945, persoalan hubungan agama dan negara selalu menjadi perdebatan yang begitu sengit oleh para founding fathers kita. Bahkan, dalam sidang Konstituante, perdebatan ini juga mengemuka karena belum lazimnya istilah "diferensiasi" ketika itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Kupu-Kupu
Não FicçãoBerawal dari kegagalan penulis yang diperankan oleh "Aku" dalam seleksi penerimaan polisi, IPDN dan TNI AD membuatnya harus kuliah demi mengisi kekosongan waktunya. Lahir dari ayah yang berprofesi sebagai polisi membuat penulis termotivasi untuk men...