Dendam?

4K 107 1
                                    

Kini Sean sedang berada di dalam mobil bersama dengan Sang Suami, Alzelvin Hadley Carlson. Tak ada satu pun yang membuka pembicaraan, memecah kecanggungan dan kesunyian.

Sean yang masih kesal dan Azel yang pasrah membuat keadaan mobil begitu hening, hanya terdengar suara kendaraan lain berlalu lalang.

"Kau masih marah pada ku?" Tanya Azel memulai pembicaraan.

Sean tak menoleh namun bibir nya menjawab."Tidak."Jawab Sean tanpa menoleh sedikit pun. Dapat terdengar suara hela-an nafas dari samping kanan Sean yang lebih tepat nya adalah. Azel.

Tiba-tiba azel memutar arah, ini bukan arah pulang melainkan arah Rumah Sakit Permata.

Sean binggung tapi ia malas bertanya sampai akhirnya Azel yang berbicara terlebih dahulu."Setahu ku, kau sudah telat satu minggu, aku hanya penasaran, apa perasaan cemburu dan posessive mu ini karna kau sedang mengandung!" Seru Azel dan Sean langsung menoleh karna kaget.

"Kak, gue yang biasa dateng tamu aja gak tau kalau gue udah telat! Ko lo bisa tau?" Tanya Sean yang binggung. Ya memang sean tak begitu mempedulikan tamu tak di undang nya itu, karna biasa nya kalau tidak awal bulan ia akan dapat pertengahan, tapi ini sudah hampir lebih dari waktu seharusnya Sean datang tamu, ia belum juga kedatangan tamu bulanan nya.

"Lebih baik kita cek, saya takut kamu kenapa kenapa, kalau hamil lebih bagus." Ucap Azel.

"Tidak, aku sudah bilang aku tidak mau hamil dulu." Jawab Sean dan terlihat perubahan wajah Azel yang secara drastis. "Apa kau tak mau mengandung anak ku?" Tanya Azel dengan wajah muram nya.

"Sudah berapa kali aku bilang, aku hanya ingin meneruskan sekolah ku, sampai lulus, jika sudah lulus, mau hamil berapa kali pun aku tidak masalah." Jawab Sean.

"Baiklah. Ayo kita cek saja dulu."Ucap Azel, ia turun terlebih dahulu dan membuka-kan pintu untuk Sean.

Mereka masuk kedalam RS tersebut, banyak yang mengamati mereka ada yang memuji ada juga yang mengecek atau mencibir. Sean hanya terkenal saja, ya untuk sekarang dan seterusnya nya seperti nya cibiran akan menjadi makanan sehari hari untuk nya.

Mereka menemui Dr amira. Dia adalah teman Azel waktu SMP. "Amira." Sapa Azel saat masuk kedalam Ruang cek up.

"Wiii, Alzelvin Carlson Hadley Zecco. Apa kabar lo?" Tanya Dr Amira.

Azel mengangguk."Baik mir. Eh iya ni gue mau periksain istri gue, dia kaya nya udah telat sekitar dua mingguan deh." Ucap Azel dan Dr Amira langsung melirik Sean sambil tersenyum namun mengeryit dahi.

"Lo gak pedopil kan? Ini anak SMA dan kaya nya baru kelas Sebelas." Ucap Dr Amir yang tidak percaya.

"Gue udah nikah sama dia, satu bulan yang lalu, dan ya emang gak di adain secara megah yang penting sah kalau gue mah. Yaudah periksa istri gue dulu!" Seru Azel dan dr Amira hanya mengangguk sambil menuntun Sean ke ranjang Rumah Sakit.

"Ya udah, mari ikut saya ibu Hadley."Ucap Amira. Azel hanya terkekeh saat melihat wajah jengkel Sean saat di panggil Ibu Hadley.

Setelah kurang lebih 7 menit an mereka keluar dari balik tirai.

"Selamat ya Al, istri lo hamil dan yap usia kandungan nya sudah dua minggu."Ucap Amira, wajah senang terpancar dari Azel sedangkan wajah kaget terpancar dari Sean.

"Saya beneran hamil dok?"Ucap Sean memastikan.

"Iya Sean kamu hamil, di jaga ya bayinya."Ucap Amira sambil mengelus perut rata Sean.

Sean hanya tersenyum tapi tidak begitu lebar. Bukan, bukan  ia tidak bahagia mendengar kabar dirinya hamil melainkan ia memikirkan bagaimana nasib kedepan nya nanti, dan ia juga masih shock atas kabar kehamilan nya ini.

my Bad Posessive husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang