Sean sedang berada di ruangan sang suami, kini di depan nya sedang ada laki-laki yang baru sah menjadi suami nya itu menatap nya tajam.
"Apa yang kamu lakukan?"Tanya Azel dengan pandangan yang tak lepas dari Sean.
"Tidak ada."Jawab Sean yang tetap santai, walau sudah di tatap setajam mungkin.
"Jangan membohongi suami mu Sean itu tidak baik, dosa besar Sean."Ucap Azel, namun tetap saja Sean masih santai, tak ada tanda takut di wajah nya.
"Ambil tas mu kita pulang sekarang."Ucap Azel,membuat sean binggung.
Sean mengangkat sebelah alis nya."Pulang?kan masih ada jam selanjutnya, dan di kelas aku itu jam nya kaka loh."Jawab Sean.
"Pu.lang."Ucap Azel penuh penekanan dan dengan nada dingin wajah tanpa ekspresi, disitu Sean mulai terlihat panik dengan perubahan wajah suami nya.
"I~iya aku ambil tas du~dulu."Jawab Sean dan langsung lari ke kelas nya.
Tak lama Sean kembali ke ruangan dimana ia kira suami nya menunggu.
Tling.
"Cepat keparkiran, jangan membuat ku menunggumu."
Itu lah pesan yang tertulis di layar ponsel Sean,dan itu juga pesan dari suami nya, Alzelvin Hadley Zecco, untuk Seana Hadley Cherrliyna.
Sean langsung berlari ke parkiran mencari suami nya, dan benar suami nya sedang berdiri di samping pintu kemudi, dengan tangan menyilang di dada.
Sean berjalan perlahan, ia tak berani melihat wajah suami nya itu, seram satu kata itu yang dapat di gambaran untuk wajah Azel saat ini.
"Kak."Panggil Sean namun tak di tanggapi oleh azel, azel masuk kedalam mobil tanpa membukakan pintu untuk Sean.
"Mampus deh lo hari ini, gak jalan lo besok."Rutuk Sean pada dirinya sendiri.
Sean masuk kedalam mobil, belum memasang sabuk pengaman mobil sudah di keluarkan dari parkiran sekolah, Azel membawa dengan kecepatan di atas rata-rata.
Tak butuh waktu lama mereka sampai di rumah, seperti saat disekolah Azel turun dan langsung masuk kerumah, tanpa membuka pintu untuk Sean.
"turutin, dan jangan ngebantah Sean."Ucap nya pada dirinya sendiri, untuk yang ke dua kali nya.
Sean masuk kedalam rumah, sepi itu lah yang tergambarkan pada kediaman Sean saat ini.
Sean menaiki tangga yang akan membawa nya ke lantai dua, dimana kamarnya dan juga Azel.
Sean membuka pintu dengan perlahan."Kak."Panggil Sean lagi.
Baru saja menutup pintu Sean di kaget kan dengan kehadiran Azel dari balik pintu, Azel bukan hanya menggagetkan nya melainkan melumat bibir nya secara rakus, seperti ia tak akan mendapatkan nya esok.
Sean merasa sudah kehabisan nafas pun memukul dada Azel,Azel melepaskan lumatan itu, namun bukan nya menarik nafas ia malah tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
my Bad Posessive husband
Romance[completed] Si bar bar Sean yang menikah dengan guru nya sendiri karena perjodohan dari orang tua nya. Sahabat kecil nya yang sudah kembali, terus bersama? Atau kembali pada zona nya?