"Kenapa lo lakuin ini, Bay?" tanya Meda
"Ini satu satunya cara buat gantiin pangeran lo" jawab Bayu sambil mengeluarkan senyuman khasnya
"Gue pernah minta lo buat mencoba gantiin pangeran gue, tapi ga begini caranya, Bay!" kata Meda marah
"Terus gimana caranya?" tanya Bayu
Meda hanya diam tak menjawab pertanyaan Bayu. Meda juga sadar jika tak ada satupun lelaki yang bisa menggantikan Dimas di hidupnya
"Gimana, Med?. Gimana caranya gue gantiin pangeran lo, kalo lo aja ga pernah respond gue lagi semenjak lo baikan sama Dimas!" lanjut Bayu dengan nada tinggi
"Bay...."
"Satu satunya cara buat gantiin pangeran lo adalah ngebunuh Dimas" sela Bayu saat Meda ingin berbicara
"Kalo lo mau bunuh Dimas, lo harus bunuh gue dulu" kata Meda dingin
Akhirnya mereka berdua mengambil posisi siap tempur dengan senjata masing masing
Pertarungan pun terjadi, Bayu mengambil alih serangan secara brutal
Meda tidak berniat untuk menyerang balik, ia hanya menahan tusukan tusukan brutal dari pisau Bayu
Saking asiknya menyerang, Bayu lupa bertahan. Kakinya sangat leluasa untuk diserang
Meda sekilas melihat titik lemah Bayu saat itu namun ada sedikit keraguan untuk menyerangnya
Hampir 10 menit Bayu menyerang secara brutal tanpa adanya serangan balasan dari Meda
"Kenapa lo ga nyerang gue?" tanya Bayu berhenti menyerang sambil terengah engah
"Karna gue ga mau" jawab Meda santai sambil mengangkat bahunya
Bayu pun jatuh terduduk karna kelelahan. Meda mengendurkan sedikit genggaman sticknya
Sambil tertunduk putus asa, Bayu melemparkan pisaunya tepat di depan kaki Meda
"Bunuh gue, Med" kata Bayu pelan sambil bergetar
Meda hanya diam sambil berfikir keras. Meda tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang
Jika ia tidak membunuh Bayu, ia tidak bisa menyelamatkan Dimas. Tapi ia tidak mau membunuh Bayu
Meda mengaku pada dirinya sendiri bahwa ia memiliki sedikit perasaan kepada lelaki di hadapannya itu
Lelaki yang selalu tersenyum ketika menatapnya, lelaki yang selalu ada di saat ia membutuhkannya, lelaki yang selalu menghiburnya
"Bay, gue bisa bantu lo. Gue bisa bantu lo keluar dari dunia gelapnya Bobi" kata Meda
"Percuma, gue pasti mati" kata Bayu putus asa
Lelaki di hadapannya sekarang bukanlah Bayu yang Meda kenal. Meda bisa melihat keputus asaan dan penyesalan yang amat mendalam di mata lelaki itu
"Gue bisa bantu lo keluar dari sini, dari dunia kelam ini, dari dunia brutal ini. Tapi, bantu gue buat nolong Dimas" kata Meda
Kini Meda berjalan mendekat kearah Bayu yang masih tertunduk. Meda berjongkok untuk melihat wajah Bayu lalu mengangkat dagu Bayu dengan tangannya yang sedari tadi berlumuran darah
Beberapa saat mata mereka berdua saling tatap. Akhirnya Bayu mengangguk lalu mencoba berdiri sambil sedikit dibantu oleh Meda
"Tolong gue ya, Med" kata Bayu sambil tersenyum seperti biasa
Meda menghembuskan nafas lega, akhirnya ia bisa melihat senyuman hangat itu kembali
Kemudian Bayu mendekat ke arah rak buku yang ada di sisi ruangan itu sambil memindah mindahkan letak beberapa buku dari tempat asalnya
Kreeeeeekkk
Rak buku itu tiba tiba bergerak membuka seperti pintu. Di depan Bayu dan Meda sekarang ada sebuah lorong dengan cahaya remang remang yang dingin
"Siap?" tanya Bayu sambil menengok ke Meda. Meda pun mengangguk yakin
Mereka berdua masuk dalam lorong itu perlahan namun pasti. Suhu lorong itu sangat dingin, dinding batunya sedikit ditumbuhi oleh lumut
Suasana makin mencekam ketika terdengar suara seseorang berteriak dari ujung lorong
"Cewe itu ga bakal bisa nolong lo!" gretak suara seorang laki laki yang pastinya adalah Bobi
"Meda pasti bisa ngalahin anak buah lo, dia pasti dateng!" teriak Dimas melawan
Meda sangat senang mendengar suara Dimas. Kini Meda tahu bahwa Dimas masih hidup
"Ayo cepet, Med" kata Bayu setelah mendengar suara tadi
Mereka berdua langsung berlari sampai mereka berhenti di depan sebuah pintu besi
"Gue duluan yang masuk" kata Bayu
Bayu pun masuk kedalam ruangan itu, ruangan dimana Dimas disekap dan disiksa. Sedangkan Meda, untuk sementara waktu harus menguping dari luar terlebih dahulu
"Bos" kata Bayu ketika masuk ke ruangan itu
Meda bisa mendengar gelak tawa kemenangan Bobi di dalam ruangan itu ketika melihat Bayu masuk
"Gue bener kan? Cewe itu ga mungkin berhasil masuk kesini" kata Bobi sarkas
BRAAAAAAKKK
Meda mendobrak pintu besi itu dengan seluruh tenaganya. Ia melihat Dimas diikat di sebuah kursi kayu dengan luka disekujur tubuh dan wajahnya
Tenggorokan Meda tercekat, hatinya terasa sakit melihat keadaan Dimas
"BANGSAAAAAAAAATTTTT" Teriak Meda
Dengan amarah yang memuncak, Meda berlari kearah Bobi dengan stick di tangannya
Karna kaget, Bobi tidak bisa berkutik sama sekali dengan serangan Meda
Meda berhasil memukul kepala Bobi hingga Bobi tersungkur sambil mengucurkan banyak darah dari kepalanya
Ketika Meda menyerang Bobi, secepat mungkin Bayu melepaskan ikatan Dimas
"Kenapa lo tiba tiba nolong gue?" bisik Dimas
"Buat ngebahagiain princess gue" balas Bayu sambil tersenyum
Dimas benar benar kaget dengan jawaban Bayu. Dimas tak habis pikir bahwa Bayu akan melakukan hal seperti ini hanya karna Meda
"Thank's, Bay" kata Dimas ketika ikatannya sudah terlepas
Kini Meda dan Bobi sedang melakukan pertarungan sengit dihadapan mereka
Ketika Bayu dan Dimas ingin mencoba kabur melewati jalan masuk tadi, tiba tiba ada suara gaduh seperti orang berlari. Tak hanya satu, namun kini seluruh sisa anak buah Bobi datang menyerang
*****
Update setiap hari Selasa dan Jumat. Happy reading:)
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK SIDE [COMPLETE]
Детектив / Триллер"Tunggu... Tolong kasih tau gue, siapa lo sebenernya" teriak Dimas "Lo ga perlu tau siapa gue sekarang" kata Andromeda sambil tersenyum tipis lalu meninggalkan Dimas di tempat itu Andromeda atau sering di panggil Meda, selalu membayang bayangi hidup...