Dengan santai Meda berjalan mengambil bolanya dari lantai lalu melempar tangkapkan bola itu dengan tangan kirinya
Dengan gerakan yang tidak bisa di prediksi bahkan sangat tiba tiba, Meda melemparkan bolanya ke atas lalu memukul bolanya ke arah salah satu polisi itu
BINGGOOOO
Pukulannya tepat sasaran, pukulan bolanya mengenai kepala salah satu polisi lalu memantul ke kepala polisi yang ada di sebelahnya tepat di kepala mereka
Kedua polisi itu tumbang, kini tersisa dua polisi lagi. Kemudian Meda mengincar kaki salah satu polisi dengan pemukulnya
Polisi itu mengerang kesakitan. Saat polisi itu lengah, Meda mengeluarkan pisau kecil lalu menancapkan ke perut polisi itu kemudian merobek perutnya
Dengan cepat, Meda merebut senjata api milik polisi yang tadi perutnya ia sobek lalu menembakan senapan itu ke satu polisi yang tersisa
Kelima polisi itu pun tumbang tak berdaya lagi. Meda menyeringai penuh kemenangan melihat mayat para polisi itu tergeletak di sana
Tak lama kemudian, para anak buah Hellios yang terdiri dari preman dan tukang pukul berbadan besar muncul dari tangga
"Rapihin" kata Meda dingin lalu langsung naik lewat lift ke lantai 15
Saat Meda sampai di ruangan keluarganya, dimana keluarganya saat ini berkumpul, ia di sambut dengan sangat meriah oleh kakak dan ayahnya
"Good job, girl" kata Hellios yang pertama memberi selamat kepada anak terakhirnya itu
"Ini baru adek gue nihhh" kata Ell sangat bangga
Satu persatu dari mereka memberi selamat kepada Meda yang sudah membersihkan apartemen ayahnya
"Sini bolanya" kata Bams penuh penekanan
"Ga mau" jawab Meda
"Sini!" Ulang Bams tegas sedangkan Meda hanya menggeleng
"Yaudah sini sticknya" lanjut Bams setelah Meda menggeleng
"Iya iya nih bolanya" kata Meda sambil memberikan bolanya kepada Bams untuk di simpan
Kemudian bola itu di simpan oleh Bams kedalam kotak yang memang di gunakan untuk menyimpan bola baseball Meda
Meda kemudian berjalan ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan sticknya dari darah darah segar bekas pertempuran telak tadi
"Bego banget sih tu orang... udah tau kalo masuk sini bakal mati tapi tetep aja maksa masuk sini" gumam Meda
Saat ia sedang menunduk, ia melihat liontin kalung di bawah wastafel kamarnya
Liontin itu pemberian Dimas dulu. Sudah lama sekali ia tidak memakai kalung itu
Ia tidak memakainya karna takut langsung ketahuan bahwa ia memang seorang Riana
Tapi sekarang Dimas sudah tau bahwa ia sebenarnya memang seorang Riana
Meda pun memakai kalung itu lagi, liontin berbentuk bintang itu tergantung di lehernya
*****
Update setiap hari Selasa dan Jumat. Happy reading:)
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK SIDE [COMPLETE]
غموض / إثارة"Tunggu... Tolong kasih tau gue, siapa lo sebenernya" teriak Dimas "Lo ga perlu tau siapa gue sekarang" kata Andromeda sambil tersenyum tipis lalu meninggalkan Dimas di tempat itu Andromeda atau sering di panggil Meda, selalu membayang bayangi hidup...