Malam itu Meda melompat kesana kemari dengan kecepatan tinggi sambil tersenyum cerah
Beberapa menit kemudian ia pun sampai di apartemen tempat ia tinggal dan melihat semua kakaknya dan ayahnya sudah berkumpul di ruang tengah
"Tuh Meda udah pulang" seru Riko saat melihat Meda masuk lewat jendela yang ada di dekat ruang tengah
"Meda telat banget ga?" Tanya Meda dengan nada polos
"Ngga ko gapapa" kata Hellios sambil tersenyum menenangkan hati Meda
"Nah karna udah ngumpul semua, jadi ayah bakal mulai atur strategi buat besok. Karna besok kita harus membasmi tikus tikus yang masuk" lanjut Hellios
"Menurut data dari Bimo ada 20 polisi yang bakal masuk" kata Bams sambil memeriksa tablet yang ia pegang
"Kita biarin mereka semua masuk ke dalem gedung. Pas mereka udah masuk semua, kita bajak mobil mereka, kita blok jalan keluar biar mereka terjebak di gedung ini" kata Hellios
"Riko, kamu ambil alih pembajakan mobilnya. Kamu boleh ledakin mobil mereka sesuka kamu, tapi hati hati" lanjutnya
"Biarin mereka naik sampe lantai dua. Zack, kamu ambil alih di lantai dua. Inget, jangan di bantai semua"
"Meda, kamu juga mau ikut main kan?" Tanya Hellios yang di jawab dengan anggukan semangat oleh Meda
"Oke, Meda tunggu mereka di lantai 5. Sisanya tetep di lantai 15 sama ayah" kata Hellios
"Ell, kamu pantau CCTV dan hack alat pelacak mereka bisakan?" Tanya Hellios kepada Ell
"Bisa, yah" jawab Ell penuh semangat
"Ka Zack, sisain 5 ekor buat Meda ya" pinta Meda pada Zack
"3 aja ah, kakak udah lama ga main" kata Zack
"Lima!"
"Tiga"
"Lima!!" Kata Meda bersikeras
"Yaudah lima" kata Zack mengalah
"Udah udah, sekarang kalian istirahat buat nyambut tamu tamu kita besok" lerai Hellios sambil tersenyum
Mereka semua langsung masuk ke dalam kamar mereka masing masing kecuali Bams, ia tetap berdiri di samping ayahnya dengan setia
"Ayah" panggil Bams. Sedangkan Hellios hanya mengangkat alisnya
"Bolanya Meda" lanjut Bams
"Besok aja ngasih bolanya, kalo sekarang bisa bahaya" kata Hellios mengerti maksud dari anak tertuanya itu
Bams pun mengangguk tanda paham lalu langsung masuk ke dalam kamarnya
Ke esokan harinya, sebuah mobil militer berjalan mendekat kearah apartemen. Ell dengan siaga menatap layar CCTV yang mengarah ke luar gerbang apartemen
"Mereka udah dateng" kata Ell
"Biarin mereka masuk dulu" jawab Hellios
Ada dua puluh polisi militer turun dari mobil besar itu dengan persenjataan yang sangat lengkap
Dengan terencana, mereka menyelinap masuk kedalam gedung apartemen tanpa menyadari kalau mereka sedang diintai dengan kamera pengintai yang tersebar di seluruh gedung
"Mereka masuk" kata Ell lagi
Hellios langsung menyuruh Riko turun lewat jalan rahasia yang hanya diketahui oleh Hellios dan keluarganya saja
Setelah sepuluh menit berlalu, tiba tiba ada suara ledakan dari luar gedung
Benar saja, Riko sudah melemparkan bom ke arah mobil para polisi dan meledakannya
"Mobil udah meledak" kata Riko dari walkie talkie
Pandangan Ell kembali terfokus ke layar CCTV. Kedua puluh polisi itu sudah berhasil menyelinap ke lantai dua
Hellios memberi kode ke arah Zack dan di sahuti dengan anggukan. Kemudian Zack langsung turun ke lantai dua untuk menyambut para polisi itu
Saat Zack sudah sampai di lantai dua, ia menghadang para polisi di tangga darurat
"Wellcome to my father's kingdom" kata Zack sambil menyeringai dengan wajah beringas
Dengan sangat lincah, satu persatu polisi di tebas oleh Zack. Para polisi itu terus menembaki Zack namun tidak mengenainya
Zack bisa menghindar bahkan menepis peluru peluru dari senapan laras panjang itu dengan kedua pedangnya
Sesuai perjanjiannya dengan Meda. Ketika polisi yang masih hidup tersisa lima orang, ia langsung meninggalkan tempat itu
Kini kelima polisi itu terus naik sampai di lantai lima. Saat mereka sampai di lantai lima, mereka tidak melihat siapa siapa sampai ada sebuah bola baseball melesat di depan mereka dan berhenti bergerak di depan mereka
"Om tolong ambilin bolanya dong" kata Meda santai
Para polisi itu hanya diam sambil mengarahkan senjata mereka ke arah Meda
"Ih pada tuli apa gimana sih. Ambilin bola Meda!" Kata Meda penuh penekanan
DOOOORRR
Salah satu polisi itu menembakan peluru ke arah Meda namun berhasil di tepis oleh Meda dengan sticknya
"Jangan mainin peluru gitu dong, om. Kalo kena kan bisa berdarah" kata Meda
Kemudian Meda melompat dan dengan cepat berjalan di dinding lalu menyerang polisi yang tadi menembakan peluru ke arahnya
Meda mengayunkan sticknya ke wajah si polisi yang membuat polisi itu mengeluarkan darah segar dari hidungnya
Meda juga memukul perut polisi itu sampai polisi itu memuntahkan darah dari mulutnya lalu Meda menekan sticknya tepat di tulang rusuk polisi itu sampai polisi itu terkulai lemas
Sedangkan keempat polisi lainnya? Mereka hanya menonton karna tidak mau bertindak gegabah sambil terus menodongkan senapannya ke arah Meda
"Siapa yang mau maju duluan?" Tanya Meda sambil menyeringai beringas. Lebih beringas dari biasanya, kini seluruh kekuatannya akan dikeluarkan
*****
Update setiap hari Selasa dan Jumat. Happy reading:)
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK SIDE [COMPLETE]
غموض / إثارة"Tunggu... Tolong kasih tau gue, siapa lo sebenernya" teriak Dimas "Lo ga perlu tau siapa gue sekarang" kata Andromeda sambil tersenyum tipis lalu meninggalkan Dimas di tempat itu Andromeda atau sering di panggil Meda, selalu membayang bayangi hidup...