Hari itu adalah hari yang di benci oleh Meda. Bahkan bukan hanya Meda, sebagian besar tidak suka hari itu. Kalian tau hari apa? Hari itu adalah hari Senin
Meda harus kembali lagi ke sekolah dan berjumpa dengan guru guru yang Meda pikir sangat menyebalkan
Tadinya Meda ingin membolos sekolah. Tapi Dimas bersikeras untuk menjemputnya di apartemen
Dan akhirnya disini lah Meda, di rooftop sekolahnya. Ia mencari ketenangan di atas gedung sekolahnya sambil menghirup udara
Rambut panjang Meda di terpa angin kencang di atas sana. Akhirnya Meda memilih untuk menguncir rambutnya
Tiba tiba Meda merasakan ada seseorang naik ke rooftop. Meda langsung memegang sticknya dengan erat
Kini Meda sudah dalam posisi siaga. Ia menunggu orang yang akan keluar dari pintu masuk rooftop
Meda bisa merasakan orang itu makin dekat dan semakin dekat. Tiba tiba pintu itu menjeblak terbuka
"MEDAAAAAAAAA" teriak Rama
Ternyata orang yang datang adalah Dimas, Rama, dan Sigit. Mereka segera menghampiri Meda di sana
"Lo bolos lagi?" Tanya Dimas
"Iya. Lo juga bolos kan?" Kata Meda mengaku
"Udah udah.... karna sekarang kita berempat, mending kita-" kata Rama menggantung sambil mengeluarkan sebuah kantong kresek
"Kita makaaaaannn" lanjut Rama sambil nyengir kuda
Mereka berempat memakan snack yang dibawa Rama di rooftop dengan penuh canda tawa
"Mau kemana lo, Dim?" Tanya Sigit yang melihat Dimas tiba tiba berdiri
"Beli minum. Si Rama beli makanan tapi ga beli minum" kata Dimas lalu langsung pergi meninggalkan tempat itu
"Lo mau kemana, Ram?" Tanya Sigit lagi saat melihat Rama ikut berdiri
"Gue mau anu" kata Rama
"Anu apa?"
"Anu loh"
"Gue timpuk lo ya!" Kata Sigit kesal
"Gue mau pipis. Dadaaaahhh" kata Rama melambai lalu langsung berlari
Kini di rooftop tersisa Meda dan Sigit. Awalnya suasana di sana sangat canggung sampai Sigit memulai pembicaraan
"Riana" panggil Sigit
"Nama gue sekarang Andromeda" kata Meda ketus
"Meda... kita semua mau-" kata Sigit terpotong oleh Meda
"Gue ga mau! Jangan ganggu hidup gue yang sekarang! Gue ga mau tau! Apapun itu, gue ga mau tau!" Kata Meda penuh penekanan
"Tapi, Rii..." kata Sigit
"Kalian bilang gue sampah! Seharusnya gue di buang! Tapi kenapa pas ada yang mungut gue, kalian mau ambil gue lagi?!" Kata Meda dengan mata yang sudah memerah
"Bilang ke mereka! Kalo mau ngambil gue lagi, datengin dan bilang langsung sama orang yang udah mungut dan ngolah sampah yang dia buang!" Kata Meda lagi
Kini satu tetes air mata Meda meluncur jatuh. Ia mendorong Sigit yang menghalangi jalannya
Tak di sangka, Dimas sudah kembali. Namun ia telat, ia tidak tahu apa yang Sigit lakukan kepada Meda. Yang ia tau Meda menangis karna sahabatnya itu
"Meda tunggu, lo kenapa?" Tanya Dimas
"Minggir!" Kata Meda sambil mengangkat sticknya
Karna takut akan hal yang di lakukan Meda jika dia masih menghalangin Meda akhirnya Dimas menyingkir
Meda pergi meninggalkan tempat itu. Dimas yang kebingungan pun menghampiri Sigit dengan tatapan dingin
Tatapan dingin yang hanya dikeluarkan Dimas jika sedang marah
"Lo apain Meda?" Tanya Dimas dingin tapi Sigit hanya diam tak menjawab
BHUUGG!!
Satu bogem mentah mendarat di pipi kanan Sigit namun Sigit tetap diam tak mengeluarkan suara apa apa
"Ga ada seorang pun yang boleh bikin Meda nangis!" Kata Dimas masih dengan nada dingin lalu pergi meninggalkan Sigit di rooftop
'Lo ga tau apa apa, Dim. Cuma gue dan Meda yang tau masalah ini' batin Sigit
*****
Update setiap hari Selasa dan Jumat. Happy reading:)
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK SIDE [COMPLETE]
Mistério / Suspense"Tunggu... Tolong kasih tau gue, siapa lo sebenernya" teriak Dimas "Lo ga perlu tau siapa gue sekarang" kata Andromeda sambil tersenyum tipis lalu meninggalkan Dimas di tempat itu Andromeda atau sering di panggil Meda, selalu membayang bayangi hidup...