Enam

59 7 1
                                    

Hari-hari Aya berlalu bersama Rixi. Hari ini tepat 1 bulan Aya bersekolah Di SMA Hernandez. Masih banyak bullyan, cemoohan dan lainnya diterima oleh Aya dan sahabatnya.

Rixi sebernanya sangat keberatan melihat gadisnya selalu dihina oleh orang lain, tapi ia bisa apa jika Aya saja tidak masalah.

"eh sumpah ya gue penasaran banget, kenapa si Rixi jadi perhatian banget ya sama Aya?"tanya Vano heran
"yee mana kita tau, mungkin si Boss lagi jatuh cinta"ucap Niel. "iya kali ya, tapi ya masa si Boss jatuh cintanya sama cewe Nerd kaya gitu? "ucap Gabriel. "jangan mandang orang dari luarnya aja, siapa tau diaslinya cantik"ucap Levin menasehati.

"ngomongin Aya lo pada? "tanya Rixi. "eh kaga Boss"ucap Niel. "lo kira gue ga tau, mungkin dia emang gadis yang biasa aja dimata kalian, tapi dimata gue beda, dia cewe yang spesial"ucao Rixi sambil melihat Aya dari kejauhan.

Disisi lain.
"eh Ay kapan nih kita bongkar penyamaran, risih gue lama-lama"keluh Vexa.Aya hanya mengendik bahunya acuh. "mungkin bentar lagi"sahut Nia.

Kringg~kringg~kringg~
Jam pelajaran pun dimulai.Dikelas Aya sedang belajar pelajaran sejarah. Aya merasa mati kebosanan karna memang guru sejarah disekolah ini adalah guru yang sangat monoton, pelajaran nya hanya dikelas dan buku paket saja, hal seperti inilah yang membuat murid dikelas Aya merasa bosan
Kringg~kringg~kringg~
Lonceng istirahatpun berbunyi, seperti terkena sihir murid yang awalnya mengantuk menjadi segar, murid yang awalnya tidur menjadi bangun.

"ehh kita duduk disana yu"tunjuk Vanya "ayuk"sahut Vexa. "mau pesen apa? Biar gue sama Vexa yang ngantri"tanya Vanya. "gue jus strowberry aja"sahut aya. "samain aja biar ga ribet"sahut Naya.

"EH LO MASIH BERANI DATANG KEKANTIN?HAH?UDAH GUE BILANG JANGAN KEKANTIN LAGI, BIKIN NAFSU MAKAN ORANG HILANG TAU GA"ucap Nesha."eh gausah teriak-teriak ini bukan hutan"sahut Naya santain."BERANI LO NGELAWAN GUE?"tanya Nesha menantang."ngapain takut lo makan besi ama beling emangnya"sahut Nia. "kuda lumping kali makan beling"sahut Aya. "Hahahahah"tawa Aya, Nia dan Naya."Awas lo gue bikin lo keluar dari sekolah ini"ucao Nesha dengan nada angkuh nya.

Disisi lain.
"kantin yuk"ajak Niel. "ayuk guys"sahut Vano. Sesamlainya dikantin. "eh eh itukan Nesha, wah wah ngebully cewe lo lagi tu Xi"ujar Gabriel. "liatin aja dulu, kali macem -macem baru turun tangan"ucap Rixi. Tak lama Nesha pun meninggalkan meja Aya dan sahabatnya.Rixi pun menghampirinya

"kamu gapapa? "tanya Rixi. "eh gapapa ko"sahut Aya. "yaudah"ucap Rixi.

'panggilan kepada Aya dan kawan-kawan nya agar bisa keruang kepala sekolah. Terimakasih'

"eh Ay lo dipanggil noh"ucap Vanya.
" gue denger"ucap Aya.
"yaudah gue kesana dulu"pamit Aya. "aku temenin ya"tawar Rixi.
"gapapa, aku sendiri aja" tolak Aya. "yaudah"jawab Rixi.

Sesampai nya Aya diruang kepala sekolah ia melihat Nesha ada disana.
"jadi kamu yang namanya Aya? "tanya kepala sekolah.
"iya pa,ada apa ya? "tanya Aya balik.

"jadi begini kamu sudah membuat Nesha menjadi tidak nyaman makan dikantin" ucap kepala sekolah itu.
"lalu? "tanya Aya.
"jadi saya memutuskan untuk mengeluarkan kamu dari sekolahan ini" titah kepsek itu.
"atas dasar? "tanya Aya tak terima,jika sampai ia dikeluarkan lagi ini adalah yang ke 17 kalinya ia dikeluarkan.
"mengganggu ketenangan sekolah ini"ucap kepsek itu.

'semua murid harap berbaris dilapangan'

Semua murid pun berbaris dilapangan termasuk Rixi dan para sahabatnya,dan tentunya sahabat Aya.

"ada paan sih Xi, ko bokap lo ada disini?" tanya Vano.
"gue juga kaga tau"sahut Rixi.
"eh Yaya mana ya"ucap Rixi karna sejak tadi Aya tidak kembali. "masih ada urusan kali"ucap Niel.

PalpitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang