Sembilan

51 6 1
                                    

Hari-hari Aya dan Sahabatnya Rixi berjalan seperti biasa.Seperti hari ini, Rixi menjemput Aya dan berangkat sekolah bersama. Sesampainya disekolah, mereka sudah terbiasa dengan ucapan-ucapan pujian maupun celaan dari anak-anak SMA Hernandez tentang hubungan mereka.

Rixi mengantar Aya sampai kedepan kelasnya Aya. "belajar yang bener yaa,jangan tidur"ucap Rixi memperingati Aya, pasalnya Aya kerap kali tertidur didalam kelas."iya iyaa, udah sana pergi"ucap Aya mengusir Rixi. Rixi hanya tersenyum simpul dan mengacak rambut Aya sebelum pergi.

"aduuhh yang pagi-pagi udah pacaran"goda Vexa."jomblo sirik bae"ucap Vanya. "makanya cepetan pacaran sama Gabriel, digantungin aja aja kaya jemuran"celetuk Vanya. Aya hanya tersenyum ketika melihat para sahabatnya saling melempar ejekan.

Kringg ... Kringg ... Kringg ...
Jam pelajaran pertama pun berbunyi dan semua siswa SMA Hernandez bergegas masuk kedalam ruang kelas. Hari ini dikelas Aya kedapatan murid baru pindahan dari Jerman.

"selamat pagi anak-anak"ucap bu Lian."pagi bu"ucap siswa kelas Aya serempak. "hari ini kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari Jerman.

"mari masuk nak"ucap bu Lian, dan masuk lah sesosok perempuan yang sangat familiar bagi The Angels. "Vasha"gumam Vexa. Ya perempuan itu adalah Vasha, sahabat mereka sebelum Vasha merebut Dylan dari Aya.

"baiklah, kamu perkenalkan diri dulu"ucap Bu Lian.
"hay nama gue Vasha Lita, kalian bisa manggil gue Vasha aja"ucap Vasha. "baik anak-anak jika kalian ingin bertanya silahkan pada saat jam istirahat saja, dan kamu Vasha duduk dimeja samping Aya"ucap Bu Lian. Vasha hanya mengangguk sebagai jawaban, dan langsung berjalan menuju samping meja Aya.

Kringg... Kringg... Kringg...
Jam istirahat pun berbunyi, Aya dan para sahabatnya selain Vasha menuju kekantin. "eh kalian mau kekantin ya? Gue ikut dong, gue kan belum tau selak beluk ni sekolah"ucap Vasha.

Semua mata anggota The Angels menuju ke Aya. Aya lantas mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Vasha. Sahabatnya yang lain pun hanya bisa menghela nafas gusar.

Sesampainya dikantin, mereka langsung menuju tempat duduk yang biasanya diduduki oleh mereka. "lo ambil kursi lagi sana"titah Aya menyuruh Vasha. "lah kok ngambil lagi, ini kan banyak banget kursinya"ucap Vasha. "ini udah ada yang punya"ucap Naya.

Bertepatan dengan Vasha yang baru saja sampai setelah mengambil kursi dari meja sebelah, rombongan Rixi dan sahabatnya pun datang. Daniel mengerutkan keningnya bingung.

"lo siapa?anak baru? "tanya Niel."iya gue anak baru, gue juga anggota The Angels"ucap Vasha bangga. "eh kaga yaa, semenjak kejadian waktu itu, li udah dikeluarin dari The Angels"ucap Vanya tak terima. "diem"ucap Aya datar+dingin.Semua nya pun lantas diam seketika.

Rixi pun langsung duduk disamping sang kekasih. Dan ternyata si Vasha duduk disamping Rixi. Hal itu membuat Aya marah seketika, tapi ia tak boleh menampilkan kemarahannya.

Rixi yang merasa bahwa sanh kekasih tidak suka ada perempuan yang duduk disebelahnya lantas berdiri dan duduk disamping Aya yang lainnya. Dan yah Vasha lagi lagi mengikuti Rixi.

"ga usah deket-deket"ucap Rixi dingin. "gue kan cuma mau temenan"ucap Vasha dengan tampang WaTaDos nya. "gak"jawab Rixi dengan nada yang kentara amat sangat dingin.Tapi yaa tetap saja si Vasha duduk disamping Rixi.

Rixi pun sangat geram dengan perempuan ini, apalagi ketika ia melihat wajah sang kekasih yang kesal dan tidak makan karenanya. "kita pindah meja aja ya sayang"ucap Rixi lembut. Aya lantas mengangguk dan ternyata mereka semua pindah tempat kemeja lain kecuali Vasha.


'awas aja lo Ay, kita liat nanti siapa yang bakal dapetin putra tunggal keluarga Hernandez ini'ucap Vasha membatin.

Selesai jam istirahat pun mereka semua langsung beranjak pergi kedalam kelas masing-masing, begitu pula dengan Aya dan para sahabatnya.

"yaudah aku masuk kelas dulu ya"ucap Aya. "iya sayangg"ucap Rixi sambil mengacak rambut Aya. "iiii berantakan Sisii"ucap Aya. Rixi tertawa kecil mendengar sifat Aya yang masih seperti anak kecil, tapi Rixi lebih menyukai Aya yang seperti ini. "iya iyaa maaf, sini aku benerin"ucap Rixi lalu menyisir rambut Aya agar terlihat lebih rapi dengan tangannya.

"udah ah, nanti telat lagi aku masuk kelas, dah sayang"ucap Aya."iya sayang"ucap Rixi. "yang pacaran mah beda, kaga inget lagi ama temen yang dikiri-kanan"celetuk Niel. Dan mereka bersepuluh pun lantas tertawa tanpa beban. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat itu dan tidak suka atas kebahagiaan mereka.
'bakal gue rebut lagi kebahagiaan kalian, liat aja nanti' batin seseorang.

Sesampainya dikelas Aya melihat Vasha sudah duduk di kuris samping dirinya.Dan dengan wajah datar nya Aya pun duduk, dan yah langsung saja mereka bersenda gurau kembali.

Kadang mereka membicarakan tentang Vexa yang kencing saat tidur malam tadi, dan itu pun mengundang derai tawa mereka berlima, bahkan Naya sampai mengeluarkan air matanya.

Mereka juga membicarakan keanehan pasangan masing-masing. Dari Niel yang suka nonton vidio 21+ dan Vano yang suka main barbie waktu kecil. Tentang Gabriel yang suka makan roti gosong, bahkan Levin yang suka makan beras mentah alias yang masih belun dimasak. Bahkan seorang Rixi yang amat dingin itu adalah seorang anak laki-laki yang amat manja pada ibunya.

Hingga lonceng tanda pulang pun berbunyi, dan semua penghuni kelas langsung menyiapkan peralatan nya untuk dimasukkan dalam tas dan langsung pulang.

Seperti biasa, Rixi dan para sahabatnya sudah menunggu mereka didepan pintu kelas. "yuk yang"ajak Rixi. Aya hanha membalas dengan anggukan kepala.

"eh gue ikut lo dong Xi, gue kaga hapal jalanan sini, mana supir gue ga bisa jemput gue lagi"pinta Vasha. Ucapan Vasha pun tak dihiraukan oleh Rixi,Vasha yang tak terima dikacangi oleh Rixi pun merebut tangan Rixi yang sedang mengandeng mesra tangan Aya.

Rixi pun menghempaskan tangan Vasha dengan kasar, dan kembali menggandeng tangan sang kekasih yang sedang kesel bahkan sangat kesal.

Dan Rixi dan Aya pun berjalan kearah parkiran meninggalkan Vasha yang malu setengah mati.

Tidak sampai disitu Vasha terus saja mengejar Rixi agar bisa pulang bersama.
Kadang emang sahabat lebih buruk dari musuh sendiri.Sahabat seharusnya salung mendukung bukannya malah menikung jelas-jelas didepan kaga ada tikungan.

Ketika Aya hendak masuk kedalam mobil Rixi, Vasha menyerobot dan langsung saja duduk di kursi penumpang samping Rixi.

"dasar cewe ga punya malu, kemana pacar lo hasil rebutan yang kemarin?" tanya Naya geram dengan sikap Vasha dan juga Aya yang lebih memilih diam.

Rixi menarik paksa tangan Vasha agar keluar dari mobil nya, ia sudah tak tahan melihat wajah sang kekasih yang masam.

Setelah Vasha keluar Aya langsung masuk dan duduk manis, ia menutup pintu dengan kasar. Rixi pun masuk juga kedalam mobilnya dan langsung menjalankan nya arah kerumah Aya.

Suasana dimobil pun hening, Aya yang sibuk dengan pikirannya sendir sedangkan Rixi fokus mengendarai mobilnya.

Tak tahan dengan suasana seperti itu pun Rixi berniat ingin memecah keheningan tersebut. "kamu mau makan dulu yang? "tanya Rixi. Aya hanya menggelengkan kepalanya samar tanda ia tak mau. Rixi pun menghela nafas frustasi, ia bingung bagaimana cara mengembalikan mood sang kekasih yang sedang buruk sekarang.

"mau makan es alpukat serut? "tanya Rixi. Aya pun langsung menoleh kepada sang kekasih, dan mengangguk semangat. Pasalnya es alpukat serut adalah favoritnya. Rixi pun tersenyum dan membawa tanya Aya kepangkuannya dan sesekali membawanya kebibirnya,dikecup nya lembut punggung tangan Aya dan diusap nya penuh kasih sayang.

Sesampainya di warung tempat penjual es alpukat serut tersebut mereka pun keluar mobil dan mencari tempat duduk yang nyaman, ketika sedang asik bercanda sambil makan es alpukat serut, tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri mereka berdua.

"hai Rixi, apa kabar? Aku kangen banget sama kamu, kalo kamu gimana? Kangen ga sama aku? Pasti dong yaa"ucap wanita itu.

Siapa yaa wanita itu kira-kira?
Tunggu kelanjutannya guys😊
Jangan lupa VotMent pepara raiders budiman 😘😙😍


PalpitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang