Hari ini siswa siswi kelas 10 dan 11 SMA Hernandez akan melaksanakan ujian kenaikan kelas. Bel tanda belajar sudah berbunyi 3 menit yang lalu, itu artinya 7 menit lagi waktu ujian kenaikan kelas akan dimulai.
Aya satu ruangan dengan para sahabatnya yang tak lain adalah The Angels. Dan Rixi pun tetap satu ruangan dengan para sahabatnya yang tak lain adalah The Boys begitu lah mereka menyebutnya.
Hingga saat bel tanda ujian telah usai tak ayal jika masih banyak yang belum selesai, mereka pun bergegas mencari jawaban kepada teman disekitar. Termasuk Vexa. "stt, stt Aya. Nyontekk"bisik Vexa. Aya yang paham pun langsung membuka lembar jawaban milik nya. Dengan hati-hati Vexa menyalin satu per satu jawaban Aya, dari 50 soal yang ada Vexa hanya bisa menjawab 35 soal dan sisanya melihat ke Aya.
"HEY KENAPA KALIAN BERDUA MASIH DISANA? CEPAT KEMARI, ATAU KU SOBEK LEMBAR JAWABAN KALIA,AKU TAU KAU MENYONTEK"teriak guru pengawaa perempuan itu menggelegar.
Vexa pun langsung bergegas mengumpul lembar jawaban miliknya, berbanding terbalik dengan Aya,ia malah dengan santainya berjalan dengan raut wajah tanpa dosa. "aku tau kau menyontekkan jawaban mu itu kepada teman mu itu tadi"sinis siguru. Aya hanya menganggat sebelah alianya sebagai tanda "kenapa ".
"kau bisa tak lulus jika aku melaporkannya kepada kepala sekolah"ancam sang guru karna geram dengan tingkah Aya. "lakuin aja kalo bisa"tantang Aya. "HEH KAU INI TAK TAU SOPAN SANTUN SAMA SEKALI HEH"teriak sang guru murka.
"jangan pernah sekali-kali anda meninggikan suara anda terhadap saya, atau anda akan tahu akibatnya"ucap Aya datar dan dingin.
"heh emang nya kau ini siapa heh? "sinis siguru. Aya tersenyum miring. Rupanya guru ini tak tahu siapa dirinya."oke,perkenalkan nama saya AYA AGATHA putri bungsu Akash Agatha dan Helena Gulfinar adik dari Alen Agatha"ucap Aya dengan menekankan nama nya. Sang guru pun langaung kicep,wajah pucat paai seperti tak memiliki darah lagi.
Dan Aya meninggalkan sang guru yang tertegun mendengar nama nya.
"lama amat Ay,abis dari mana? "tanya Vexa ketika Aya sudah sampai dikantin dan duduk dibangku mereka biasanya. "iya,kamu kemana tadi?"tanya Rixi lembut sambil mengusap dengan sayang rambut emas Aya."itutu masa Yaya dimarahin sama guru yang tadi"ucap Aya cemberut sambil menyenderkan kepalanya dilengan Rixi. "siapa yang marahin kamu? "tanya Rixi lembut. "ihh udah dibilangin guru yang tadi masih aja nanya"ucap Aya kesal."tapi aku kan ga tau sweaty"ucap Rixi sabar.Aya menghembuskan nafas gusar. "guru yang ngawas ulangan tadi Xiii"ucap Aya.
"yaudah nanti aku pecat"ucap Rixi selow seselow orang lagi ngaso. "ih Rixi Hernandez yang kaya raya anak nya konglomerat dunia yang ganteng tapi kaga ganteng-ganteng amat yang penting pacar nya Aya Agatha yang imuetz bin kyute nan cantik membahana badai tiada tara. Jangan asal mecat orang dong dia kan juga harus kerja buat kehidupan dia"ucap Aya panjang kali lebar kali tinggi. "serah aku dong,orang sekolahannya punya aku juga"sahut Rixi santai kek dipantai.
"au ah gelap gelap"sahut Aya. "gelap apaan orang terang banget gini"sahut Rixi. "ASTAGHFIRULLAH DOSA HAMBA YA ALLAH SAMPE PUNYA PACAR MODELAN KEK GINI"pekik Aya alay bin lebay. "siapa yang pacar siapa? "tanya Rixi. "ihhhh au ah sebel"ucap Aya lalu berjalan keluar kantin tanpa makan sedikit pun bahlan minum pun tidak. "eh sayang aku kan becanda, jangan ngambek dong"bujuk Rixi sambil mengejar Aya.
Tapi tetap saja diacuh kan oleh Aya. Sampai waktu pulang sekolah Aya masih ngambek dengan si Rixi. Aya saja sampai pulang naik taksi. Hal itu membuat Rixi harus memutar otak agar bisa mendapat maaf dari pemilik hati nya itu.
Rixi tersenyum saat sudah berada didalam mobil sport miliknya. Ia sudah memiliki ide yang cemerlang yang akan ia lakulan untuk mendapat maaf dari sang kekasih. Ia langsung menancapkan gas mobil sport nya kearah rumah Aya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Palpitation
RomanceJika memang cinta memerlukan sebuah pengorbanan, mengapa hanya satu pihak yang berkorban? Kehidupannu dipandang sempurna oleh orang lain. Padahal kehidupannya jauh dari kata sempurna. Hidup nya dipenuhi dengan kesabaran, yang menyebabkan sakit yan...