TigaBelas

53 8 0
                                    

"AYAA"panggil Vexa ketika mereka baru turun dari mobil mereka masing-masing. Mereka sangat terkejut melihat penampilan Aya yang berubah. "OMAYGATTT AYA"teriak Vanya.

"Leader of The Angel is back"ucap Naya lalu diakhiri dengan seringai. "gue seneng lo balik lagi jadi leader kita yang dulu"ucap Nia.

"kuy la kekelas"ajak Aya. Lalu mereka berlima berjalan beriringan dengan Aya dan Naya didepan, dan dibelakang ada VanyaVexa dan Nia. Sepanjang jalan menuju kelas mereka mendapat banyak pujian, tapi tak sedikit pula yang mencibir. Tapi mereka hanya diam dan mengacuhkan nya saja.

Sesampainua dikelas mereka berlima langsung duduk ditempat biasa. "eh Ay, sorry ya kalau gue nanya gini, jadi lo tu masih ga berhubungan sama Rixi?"tanya Vexa hati-hati. "kaga tau gue, dibilang masih tapi dia kaya gitu, dibilang udahan tapi kaga ada kata putus atau sebagainya"sahut Aya. Lalu mereka pun hanya mengangguk tanda paham. Tak lama setelah itu lonceng tanda jam pelajaran dimulai pun berbunyi.

"selamat pagi anak-anak"ucap Bu Lian. "pagi bu"sahut anak murid. "baik anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Belanda, silahkan perkenalkan dirimu nak"ucap Bu Lian. "Geraldi Alexander"ucap Gerald datar.
'omaygat ganteng banger njir'
'Alexander itukan orang terkaya ke-4 dunia'
'sumpah ganteng banget'
'iihh mau dong jadi pacar nya'
Dll

Begitulah celotehan para kaum hawa dikelas Aya. "baiklah Gerald kamu bisa duduk dibangku kosang itu"ucap Bu Lian sambil menunjuk bangku kosong didepan bangku Aya. Lalu Gerald duduk dibangkunya, dan Bu Lian melanjutkan pelajaran.

Kringg~kringg~kringg~
Bunyi lonceng tanda istirahat berbunyi. Semua siswa dan siswi SMA Hernandez bergegas keluar kelas. Sama halnya dengan The Angels mereka berjalan menuju kantin untuk mengisi perut atau hanya sekedar untuk menghilangkan dahaga.

Aya dan para sahabatnya duduk ditempat biasa mereka duduk. Hingga datang lah si Rixi dengan Lita. Mereka juga duduk di kursi tempat The Angels duduk, karna memang itu adalah tempat mereka.

Lita memandang remeh Aya. Ia kira ia bisa mengalahkan sang Princess Agatha?tidak mungkin. Aya terlalu kuat untuk dikalahkan. Jika ada orang yang ingin melukainya, akan ada The Angels yang akan langsung menjadi bg bagi Aya. Aya dikelilingi oleh orang-orang yang amat menyayangi nya. Aya selalu dilindungi oleh keluarga dan sahabatnya. Mungkin Alen memang tidak terus-menerus disamping sang adik, tetapi ia memiliki 1001 mata yang akan mengabarkan kondisi sang adik. Ia terlalu menyayangi Aya,bahkan jika disuruh memilih antara nyawa nya atau kebahagiaan adik nya ia akan memilih kebahagiaan adiknya. Alen benar-benar menyayangi Aya.

"Ay, lo ngerasa gak kalo si gerald itu mirip sama anak cowo yang ada potonya dialbum pribadi lo? "tanya Vanya. "iyasih gue ngerasa familiar banget sama wajah nya, tapi gue ga terlalu yakin sih"sahut Aya.

"ngomong-ngomong anak baru itu cakep ga? "tanya Niel. "wuihh, cakep bener dah,sumpah gue mah kaga boong"sahut Vexa. Gabriel yang mendengar sang kekasih memuji lelaki lain pun hanya mendengus sebal.

Mereka pun bercanda gurau bersama, kecuali Rixi dan Lita. Mereka semua seakan tak melihat keberadaan Rixi dan Lita disamping mereka. Mereka hanya menganggap kedua manusia itu angin lewat. Lita yang merasa diacuhkan oleh para sahabat Rixi pun angkat bicara.

"eh guys, ntar pulang sekolah ngumpul dicafe depan yuk, ada cafe baru buka"ajak Lita. "boleh juga tuh"ucap Vexa sambil menatap Aya. Aya hanya menghembuskan nafas nya kasar. "iya gue yang bayarin"ucap Aya tang mengundang sorak kegembiraan dari mereka semua. "lo ikut aja sekalian nih ajak pacar lo"ucap Aya sambil menekankan kata PACAR LO. Rixi pun menoleh kearah Aya setelah mendengar ucapan Aya tadi, tapi diacuhkan oleh Aya. Lalu mereka kembali kekelas masing-masing karna waktu jam istirahat akan segera habis.

Sepulanh sekolah mereka pergi kecafe yang sudah dibicarakan di kantin sekolah tadi, Rixi dan Lita pun turut ikut bersama mereka.

"eh duduk di sana yuk"ucap Nia menunjuk meja kosong diujung dekat kaca tembus pandang. Memang cafe ini terbuat dari kaca."kuy la"sahut Vexa. Lalu mereka duduk berdampingan dengan pasangan masing-masing, sedangkan Aya hanya sendiri karena sang kekasih sibuk dengan sang penggoda.

Aya pun melambaikan tangan kepada waiters untuk memesan makanan.
"saya frappuchino dengan cake strowberry"ucap Aya. "saya ice green tea nya 2 dengan cheese cake nya juga 2"ucap Gabriel sekalian memesankan milik Vexa. "saya vanila latte 1 cappuchino 1 sama cake chocolate 2"ucap Naya sekaligus memesankan Niel. "frappuchino 2 cheese cake 2"ucap Vano dengan Nia berbarengan. "ice green tea 1 ice chocholate 1 cake strowberry 1 cake chocholate 1"pesan Levin sekaligus milik Vanya. "jus melon 1 jus alpukat 1 cake vanila 2"pesan Lita sekaligus milik Rixi.

Setelah selesai memesan mereka bercanda gurau, akhirnya mereka merasa bosan dengan guyonan yang dilemparkan oleh Niel maupun Vano.
"kita main yuk guys"tawar Gabriel. "main paan? "sahut Aya. "TOD"ucap Gariel. "boleh juga kuy la"sahut Vexa. Lalu Niel memanggil waiters untuk meminta 1 botol kaca bekas untuk menjadi alat permainan mereka.

Sebelum mereka memulai permainan pesanan mereka pun datang. Jadi mereka menyuruh waiters itu untuk menaruh makanan dan minuman pesanan mereka itu dimeja sebelah karna mereka ingin main terlebih dahulu.

"gue muter duluan ya, lo ikut kan Rix Ta? "tanya Niel. "iyadongg"jawab Lita semangat. Lalu Niel memutar botol itu dan berhenti di Lita. "yah gue yang kena"ucap Lita, mereka semua padahal sangat muak dengan tingkah menjijikan Lita tapi apa boleh buat?

"truth or dear"ucap Niel. "turth deh"ucap Lita. "kenapa lo nempelin Rixi mulu padahl lo jelas-jelas udah tau kalo dia punya pacar"tanya Levin. "cuih kaga bisa ngejawab"sahut Vano. "lanjut aja lah kasian"sahut Aya. Lalu Niel memutar botol kembali dan berhenti pada Rixi. "truth or dare"ucap Niel. "turth"sahut Rixi.

"kenapa lebih mentingin Lita dari pada Aya? "tanya Vexa. "karna dia lebih ngebutuhin gue"sahut Rixi santai. Aya hanya tersenyum tipis, bahkan sangat tipis hingga tak seorangpun mengetahuinya. 'bakal gue bales setiap orang yang ngelukain lo Ay" batin Naya.

"yaudah lanjut yuks"ucap Niel. Lalu Levin memutar botol dan berhenti di Aya. "truth or dare"tanya Vanya. "truth"sahut Aya. "kenapa masih mau bertahan sama Rixi padahal dia jelas-jelas ga nganggep lo? "tanya Naya dengan smirk khas milik nya. "karna saat gue pergi, gue ga akan kembali"sahut Aya datar. "maksudnya? "tanya Vexa tak paham. Rixi pun memandang Aya dengan kebingungan. Lain hal dengan Naya ia tahu benar apa yang dimaksud oleh sahabatnya yang satu ini.

"kalo gue udah cape, gue pergi dan meski dia udah minta maaf gue ga akan balik ke dia"terang Aya. "bagus juga Ay prinsip percintaan lo"ucap Vano. Hanya nya tersenyum, karna baginya tidak ada kesempatan kedua.

Tak terasa sudah 3 jam mereka berada di cafe tersebut dan mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing. Lain halnya dengan Aya. Ia terus memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Rixi. Ia tak bisa lagi menahan semua rasa yang telah ia pendam ini. Ia lantas memutuskan untuk menghubungi Rixi.

To:Rixi.

Xi, Yaya mau ketemu sama Xixi ditaman deket manshion Yaya.

From:Aya.

Rixi yang baru saja selesai mengantarkan Lita kerumah nya pun melihat nitification dari aplikasi pesan yang dimiliki nya. Ia melihat nama sang kekasih tertera disana,ia pun lantas membukanya.

To:Aya.

Otw

From:Rixi.

Aya yang melihat balasan dari Rixi yang terkesan datar itupun hanya tersenyum kecut. Ia mengingat lagi bagaimana ia memulai hubungannya ini, bagaimana bahagianya ia ketika diperkenalkan didepan orang banyak,kolega,serta paparazi sebagai kekasih dari seorang Rixi Hernandez.

Tak lama ia duduk dibangku taman tersebut ada yang memengang bahu nya. Ia pun lantas menengok, dan mendapati sang kekasih yang sedari tadi ia tunggu. Ia pun lantas menghapus air mata yang turun sedari ia duduk ditaman tersebut. Lalu ia memamerkan senyum nya yang indah.

"eh udah dateng, duduk dulu Xi"ajak Aya. Rixi hanya membalas dengan dengan deheman samar. Lalu Rixi duduk disamping Aya. Lama mereka terdiam, tidak ada satupun yang membuka suara, sampai Rixi akhirnya membuka suaranya.

"apa yang mau lo omongin"ujar Rixi.

Hayo looo mereka putus ga yaaa?
Atau mereka akan tetap mempertahankan hubungan mereka. Ikutin terus cerita Rixi dan Aya yaaa 😘jangan lupa vote dan comment yaaa 😘😍😘😍

PalpitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang