TujuhBelas

46 7 0
                                    

Suasana dikantin sekolah SMA Hernanandez sedamg ramai-ramai nya dikarenakan sedang jam istirahat pertama. Semua murid memenuhi ruangan kantin yang cukup luas itu. Mereka saling berdesak-desakan untuk mendapatkan pesanan lebih dulu. Hingar-bingar suara para siswa/siswi pun terdengan memengakkan telinga.

Sama halnya dengab Aya dan para sahabatnya yang sedang berebut memdapat makanan mereka terlebih dahulu. "ADUHH MANG KITA KAN DULUAN MASA MEREKA YANG DULUAN"teriak Vexa protes. "aduhh maafin mamang neng, tangan mamang cuma dua"sahut bapa kantin itu. "YANG BILANG TANGAN MAMANG 4 SIAPA? "sahut Vanya emosi. Aya yang sudah kelaparan pun turut emosi dibuatnya. "CEPETAN KENAPA SIH"teriak Aya emosi.

Seluruh kantin langsung menatap Aya karna teriakan Aya mengundang semua penghuni kantin menatap kearah mereka. The Angels.

"eh i.. Iya neng. Ini neng pesenan eneng-eneng"ucap mamang kantin tersebut takut. Karna seluruh warga sekolah bahkan guru-guru dan kepala aekolah pun tahu bahwa Aya adalah anak bungsu dan anak yang paling disayangi oleh kedua keluarga terkaya dunia yang sekaligus kekasih dari anak pemilik sekolah SMA Hernandez.

Mereka pun lantas pergi dari kerumunan siswa/siswi SMA Hernandez yang bergerumul di stand nya Mang Udin. Banyak yang mengagumi kecantikan mereka berlima,terutama kaum adam. Bagaimana tidak? Mereka. Para The Angels terkenal dengan kecantikan, keseksian, kebaikan seta keramahan mereka. Walau kadang mereka suka ngomong kasar, dingin, datar, dan seenaknya. Mereka hanya melakukan itu kepada orang yang berani bermain dengan mereka.

Mereka duduk ditempat biasa. Disana sudah ada para laki-laki yang sedang bersenda gurau dengan beberapa orang anak perempuan yang asing dimata para The Angels.

"eh siapa ni? "tanya Vanya dengan suara yang sangat kentara sekali jika ia tak menyukai perempuan yang sedang duduk bersama para lelaki mereka. The Angels.

"eh hai, kenalin nama aku Rena"sahut Rena. "aku Shinta"sahut Shinta. "aku Ana"sahut Ana. "aku Luna"sahut Luna."aku Dela"sahut dela. Beberapa perempuan yang duduk bersama para The Boys. "oh"sahut Vexa. Aya yang merasa diacuhkan oleh Rixi pun memilih pergi. Karna Rixi lebih memilih bersenda gurau dengan Rena dari pada menegur nya.

Haha dilirik saja tidak bagaimana menegur?

"eh Aya, kemana lo? "tanya Kanaya. "toilet"sahut Aya singkat. "oh yaudah tiati ya beib"ucap Vexa. "eh kita boleh gak gabung disini? Kalo ga kita bisa pergi ko? "tanya Kanaya jengkel. Pasalnya ia melihat raut ketidaksukaan dari wajah sahabat-sahabat nya.

"biasa nya juga langsung duduk"sahut Niel sewot. "kan gue cuma nanya ga usah nge gas dong lo"ucap Kanaya kesal setengah mati terhadap kekasih nya ini.

"udah, ga usah ribut. Kita cabut"sahut Vania. "eh kemana kalian? duduk sini aja, gabung ma kita-kita"ajak Rena. "Heh. Initu tempat kita-kita duduk. Lo yang gabung ma kita. Bukan kita yang gabung ma kalian"sentak Vexa.

"santai dong Xa, ga usah bentak-bentak Rena"sentak Rixi. "ga usah bentak-bentak sahabat gue bisa? "tanya Aya dingin. Aya akan diam saja jika orang-orang mencaci maki dirinya. Tetapi ia akan berubah menjadi jelmaan iblis yang tak memandang bulu untuk menyakiti seseorang jika ada yang berani membentak bahkan menyakiti hati sahabat-sahabatnya.

"Aya... "gumam Kanaya lirih. Tapiaaih mampu didengar oleh orang-orang yang berada didekatnya. Bagaikan gravitasi bumi terpusat dipojok kantin. Semua orang yang ada dikantin dari murid-murid,orang yang jualan dikantin hingga para guru pun menatap meja pojok. Tempat The Angels, The Boys serta yang menjadi titik permasalahan mereka menjadi pusat perhatian.

"gue peringatin sama lo"tunjuk Aya kepada Rixi. "dan kalian semua"tunjuk Aya kepada The boys dan titik permasalahn ini timbul. "jangan pernah sekali-kali kalian nyakitin, ngebentak, atau apapun itu sama sahabat-sahabat gue. Atau kalian bakal ngerasain apa itu neraka dunia milik The Angels"tekan Aya.

Semua orang menatap Aya ngeri, kagum, takut,dll. "ka kamu ngomong nya gitu? "tanya Dela takut-takut. "karna sahabat gue lebih berarti dari apapun. Karna sahabat gie adalah keluarga ketiga gue setelah Agatha, dan Gulfinar"sahut Aya. "jadi kamu Aya Agatha? "tanya Ana antusias. .

Aya hanya mengangguk samar. "ASTAGAAA"pekik Rena lalu memeluk Aya kencang. "lepasin gue"sentak Aya seraya mendorong kecil Rena. INGAT MENDORONG KECIL. "aww.. "ringis Rena. Rena terjatuh keraa kelantai kantin. "Rena. Kamu gapapa? "tanya Rixi khawatir. "iya aku gapapa ko"sahut Rena lemah.

"HEH LO BISA GA,GA USAH KASAR"sentak Rixi kepada Aya.
Plak.
Suara kulit bersentuhan dengan kulit. Suara yang mengejutkan semua orang.

"BANGSAT LO. MAIN KASAR SAMA CEWE. SAMPE KETAUAN OM AKASH MAMPUS LO"teriak Kanaya murka. Pasalnya sahabat nya yang paling mengerti mereka ditampar dengan keras hingga menyebabkan luka pada ujung bibir nya.

Rixi refleks langsung menyentuh pipi Aya yang bekas ia tampar. "A... ay... Ayaa... A.. Aku...aku... Maaf Aya"ucap Rixi menyesal.

Aya hanya menatap kosong kedepan. Wajah nya tak memberikan ekspresi apapun. Aya tak tau ia harus merasakan perasaan seperti apa. Ia marah, sedih, kecewa, shock dan apalah lagi. Ia pun tak tahu.

Keadaan kantin yang tadinya yang sepi malah bertambah sepi atas insiden tamparan ini.

Satu menit.
Dua menit.
Hingga lima menit tak ada yang berani membuka suara nya.

Semua orang begitu takut jika Aya atau anggota The Angels mengamuk. Bisa-bisa rata sekolahn ini dengan tanah.

"ada apa ini? "tanya seorang pria dengan nada tegas dan dingin. "uncle akash... "gumaman lirih para The Angels bersamaan.

"princesse, qu'est-ce qui se passe avec ton visage? qui ose blesser ma fille bien-aimée?" tanya Akash dengan menggunakan B. Francis.
(tuan putri, ada apa dengan wajahmu?apa yang terjadi? siapa yang berani menyakiti putri kesayanganku? )

"Kanaya"panggil Akash dengan gaya bahasanya yang Francis kental itu.
"oui mon oncle" sahut kanaya dengan bahasa Francis juga.
(iya paman/om)

"ce qui s'est passé?" tanya Akash.
(apa yang terjadi?)

"eh.. Oh.. Mm...anu om.. Emm"jawab Kanaya gugup.

"Aya ditampar Rixi"sahut Rena menyela.

"benar itu Rixi? "tanya Akash kepada Rixi dengan nada mengintimidasi yang sangat kentara.

Rixi yang ditanyai pun hanya diam seribu bahasa. Tak berani membalas ucapan sang orang terkaya dunia tersebut.

"gausah kamu berhubungan lagi dengab anak saya. Menyesal saya telah memberi izin untuk kamu menjaga anak saya. Kamu bukan hanya ditidak menjaga anak saya tapi kamu sudah menyakiti anak saya. Princess saya yang saya besar kan dengan penuh kasih sayang. Anak saya yang selalu saya jaga. Tapi kamu dengan mudah nya melayang kan tangan mu kewajah anak saya. Kamu pikir kamu siapa? "ucap Akash dengan tenang namun terdapat kemarahan dalam setiap ucapan Akash.


Hello guys. Gimana sama part ini? Dapat ga si feel nya? Hayuk guys kasi bintang sama comment kalian. 😍😘😍😘

PalpitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang