18« heart in shell

368 25 2
                                    

JAM KELIMA di kelas wildhan adalah olahraga. Semua siswa mengeluh karena terik matahari. Mereka belum terbiasa dengan pergantian jam olahraga.

“kali ini pengambilan nilai lari. Kalian semua sudah makan kan?” ujar pak Andi

Semua sontak menjawab“belum!”

“alasan saja. Yasudah, bapak panggil namanya dari sekarang-” ucap pak Andi

“Alya, Arya, Wildhan”

“lah kok saya?” ucap wildhan tak terima

“lah suka-suka saya dong. Saya mau nya kamu maju duluan” jelas pak Andi

“dari absen A ke W. Jelas jauh” balas nya

“siapa bilang maju nya sesuai absen. Saya mau nya random” jawab pak Andi

Wildhan mendengus kesal lalu maju kehadapan pak Andi.

“posisi nya yang benar. Wildhan sebelah kanan, Alya tengah dan Arya sebelah kiri” titah pak Andi

“jaga jarak Wildhan! Kenapa kamu dekat-dekat dengan Alya” ucap Pak Andi setelah melihat tingkah konyol wildhan

“eh iya. Maaf pak” ujar wildhan lalu mengatur posisinya

Sorakan langsung tertuju pada wildhan. Sementara Alya senyum-senyum.

Wildhan memang jago nya buat cewek baper.

“saya itung dari sekarang. Satu...dua... tiga!”

Mereka bertiga mulai berlari sampai ujung lapangan yang sudah di tentukan. Luas lapangan dandelion jangan di tanya lagi. Alya sempat berhenti di tengah-tengah jalan untuk mengatur nafas lalu melanjutkan larinya lagi.

“catat elin. Wildhan juara satu, Arya dua, dan Alya tiga” titah pak Andi pada sang sekretaris kelas yang sudah memegang buku nilai beserta pulpen

“oke selanjutnya, Arkan, Anjani, Naomi”

“naomi, lu masih kuat?” tanya Anjani yang melihat Naomi pucat. Memang sebelum nya Naomi sudah merasa tidak enak badan

Naomi menjawab dengan mengangguk.

“gue gamau lu nanti pingsan pas lari” ucap Anjani

“gapapa Jan. Demi nilai” ucap Naomi lalu berdiri

Naomi berdiri di posisinya. Anjani menatap Naomi cemas.

“siap ya. Satu..dua..tiga!” seru pak Andi

Mereka bertiga mulai berlari. Naomi berlari sekuat tenaga. Yang ada dipikiran nya sekarang tidak boleh tumbang. Demi nilai! Naomi pasti bisa!

Naomi sampai lebih awal membuat yang lain bersorak pada Naomi. Arkan pun dikalahkan dengan dia.

“keren. Ini baru Naomi gue” ucap Wildhan setelah menghampiri Naomi

Naomi tidak menjawab. Ia sibuk mengatur nafasnya.

“payah lu, kan. Masa lu kalah sama Ade sendiri” celetuk wildhan saat Arkan duduk di samping nya

“lu ga liat gue udah lari kenceng? Emang si Naomi aja yang ambis sama nilai. Coba kalau ni lari gak dimasukin nilai, gak bakal doi tiba paling awal” cerocos Arkan

“emang lu nya aja yang lemah!” celetuk Naomi

Wildhan tertawa “aku setuju”

“aku?” naomi mengerutkan dahinya

“emang kenapa?” tanya wildhan

“desy, wildhan nih ganjen” cerocos Naomi dengan kencang hingga yang bernama Desy pun mendengar

Who is my heart fill?   [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang