23«kebimbangan Zafran

196 13 2
                                    

Safira berhenti karena seorang laki-laki berdiri di depan nya

"Pulang sekolah gue tunggu di parkiran"

Safira mengerutkan dahinya bingung.

"Duh cantik cantik lemot ya" ucap zafran

"Apaan si lo" ketus Safira

"Ngerti ga sama omongan gue tadi?" Tanya zafran

"Ngerti dan gue tolak tawaran lu!" Ucap Safira lalu kaki nya mulai melangkah namun langkah nya di berhentikan oleh zafran

"Harus mau!" Ucap zafran

"Gaje Lo"

"Pulang sekolah gue tunggu di depan kelas Lo" ucap zafran lalu melenggang pergi

Safira menatap kesal punggung zafran yang semakin jauh darinya.
*****

Hening. Meja yang berisikan Zafran, Anjani, Sheina, Arkan, Wildhan dan Naomi hening. Tidak ada yang membuka pembicaraan. Mereka sibuk dengan pikiran mereka.

"Arkan," Azira menepuk pundak Arkan tiba-tiba

"Hei Azira,"

"Arkan, pulang sekolah kita gak bisa bareng. Mamah ku jemput" ucapan Azira membuat se meja menatap Arkan tak percaya

"Gila gua pikir Lo homo, kan. Berita ini harus gue kasih tau ke mamah Lo" ucap Wildhan heboh

"Oh jadi temen lu sendiri nikung lu na?-" Sheina langsung membekap mulut Zafran. Bisa bisa zafran tambah mem beo yang tidak tidak

"Maksudnya?" Ucap Azira

"Sorry Ra, Kaka gue semalem abis ngedugem. Nge-fly nya masih sampe sekarang" jawab Sheina cepat

"Kok lu ga ngajak bro" ucap Wildhan

Sheina melepaskan tangan nya dari mulut Zafran "yaiyalah gue ga ngajak orang sheina bohong-"

Lagi lagi zafran mem beo. Sheina langsung mencubit pinggang zafran tanpa ampun "yang ada lu tuh ga jujur. Semalem aja lu mengiggau nyebut nama Anjani"

Anjani yang sebelum nya makan langsung berhenti. Dengan cepat ia mengambil minum lalu pergi meninggalkan meja "gue duluan"

Suasana meja kembali hening.
*****

Bel berbunyi. Semua anak keluar berhamburan dari kelas masing-masing.

"Kak zafran" sapa anak kelas Safira saat melihat zafran sedang berdiri di pintu kelas

"Hai" zafran menyunggingkan senyum nya

Zafran melihat keadaan dalam kelas. Zafran melangkah mundur saat melihat Anjani berdiri di depan nya untuk keluar kelas

"awas!" Ucap Anjani dengan penuh penekanan

Zafran langsung memberikan Anjani jalan.

"Duh kok lu udah ada aja disini" ucap safira

"Lama banget si lu keluar nya. Gue udah nunggu setengah jam nih" keluh zafran

"Lah bel aja baru aja bunyi"

"Kalo di kelas gue sih anak-anak nya udah pada keluar sebelum bel bunyi"

Safira memutar bola mata nya jengah. Mendengar omongan Zafran hanya buang waktu saja "yaudah ayo"

"Ayo kemana"

"Pulang bareng kan?"

"Asik, Safira ngajak pulang bareng. Ayo deh" ucap zafran lalu tangan Safira ia genggam sambil berlari kecil
*****

"Mulai dari hari ini sampai seterusnya, Zafran akan pulang bareng dengan Safira" ucap zafran sambil mengendarai motornya

"Ogah" sahut Safira

"Pernyataan ini sudah di tanda tangan di atas materai, nyonya. Jadi tidak bisa di jawab ogah"

"Iyain aja deh" ucap Safira malas

"Oke. Mulai dari sekarang hingga seterusnya, Kapten Zafran mengantar nyonya Safira ke istana" ucap zafran

"Terserah"
*****

Safira turun dari motor Zafran. Ia langsung membuka pagar rumahnya namun dengan cepat zafran menahan nya.

"Kok buru-buru banget sih" ucap zafran

"Lah terus mau ngapain lagi?"

"Ongkos nya mana?" Ucap zafran sambil menadah tangan

"Oh. Bentar-" Safira langsung merogoh sakunya

"Eh sebentar"

"Apa lagi"

"Ongkos nya berupa chat aja" ucap zafran

"Maksudnya?"

"Chat babang zafran nanti malam maksud nya sayang ku cinta ku pujaan hati ku" ucap zafran gemas

"Belum pacaran aja panggil sayang" gerutu Safira

"Oh jadi mau dijadiin sekarang nih" goda zafran

Safira terdiam sesaat lalu tangan nya seraya mengipas wajah nya "duh panas"

"Cie Safira baper" goda zafran lagi

Seorang wanita yang sebaya dengan ayah nya  zafran, keluar dari rumah Safira. Wanita itu melihat dari atas sampai bawah "seperti nya kita pernah bertemu"

Zafran langsung Salim "iya Tante. Kita beberapa kali ketemu"

"Cowok ganteng begini tidak dikasih masuk kedalam rumah, Safira" ucap mamah nya

"Gausah Tante. Zafran gak lama-lama. Habis ini pulang" jawab zafran

"Oh begitu. Yasudah hati-hati ya"

"Iya Tante, zafran pulang dulu ya" ucap zafran lalu menyalakan motor dan menjalankan motornya
*****

Sesampainya di rumah, zafran memarkirkan motor nya. Ia berjalan kedalam rumah dan di sambut oleh Abyan

"Papah gak kerja?" Tanya zafran

"Papah lagi cuti" jawab Abyan

"Oh. Zafran ke kamar dulu ya-"

"Eh nanti dulu. Ada yang mau papah omongin ke kamu. Kita duduk di sofa dulu" ucap Abyan

Zafran langsung menuruti Abyan.

"Papah mau tanya. Apakah putri nya Vanessa bersekolah di Dandelion?" Tanya Abyan

"Vanessa teman lama papah?" Tanya zafran

"Iya"

"Iya pah. Namanya Safira. Baru aja zafran pulang bareng sama Safira" cerocos zafran

"Hah? Kamu dekat dengan anak nya Vanessa?" Abyan membulat kan matanya

"Kenapa sih pah? Papah gamau punya menantu secantik Safira?" Ucap zafran sekenanya

"Zafran. Dengerin papah. Jauhi Safira!" Tegas Abyan

Zafran mengerutkan dahinya

"Papah tidak mau kamu dekat sama dia. Apalagi jalan sama dia. Kalau sampai papah lihat kamu berdua jalan bareng, papah tidak segan-segan menghukum kamu! Ingat itu!" Ucap papah nya dengan nada tinggi lalu berjalan meninggalkan zafran

Zafran termenung. Kini fikiran dan hatinya berkecamuk. Ada rasa sedih karena ia diperintahkan oleh papahnya untuk menjauh dari Safira dan ada rasa menyesal sudah meninggal kan Anjani. 

Kini zafran harus berbuat apa?

Who is my heart fill?   [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang