31« sudah seharusnya

156 10 0
                                    

[Sekarang waktu sudah menjawab bahwa kita gak bisa bersama]
Zafran;

M

embuka hati untuk Wildhan?

Ya, Naomi mulai mencoba itu. Apa salahnya kan untuk mencoba?Wildhan sampai mengubah karakter nya menjadi cowok baik-baik, bukankah itu suatu terniat dari yang terniat bagi seorang Wildhan

"Dhan mamah gue ga jemput nih. Mau anterin gue pulang gak?" Tanya Dessy yang menghampiri bangku Wildhan

Dessy memang cewek tidak tahu diri. Bisa-bisa nya dia berbicara seperti itu di tengah ramai nya anak kelas.

"Maaf Des, gak bisa" jawab Wildhan

"Kenapa? Gue bayarin bensin deh"

"Balik sama yang lain aja" ucap Wildhan acuh

Dessy memegang tangan Wildhan "Wildhan ayo. Anterin Dessy pulang. Wildhan kok berubah sih sekarang. Udah ada yang baru ya?" Ucap Dessy dengan nada manja

Dari kejauhan Naomi melihat pemandangan itu. Ia makin jiji dengan Dessy.

Wildhan melepas tangan Dessy "iya. Kenapa emang?"

"ih siapa ceweknya? Wildhan jahat selingkuh dari Dessy" ujar nya menghentakan kaki

"Emang selama ini kita jadian?" Tanya Wildhan lalu tersenyum miring

Dessy terdiam sesaat, pergi sambil menahan air matanya jatuh. Pasalnya Dessy sudah jatuh hati pada Wildhan ternyata Wildhan hanya ingin memainkan hati nya saja.

Cukup antagonis pemeran utama ini.
-----

Zafran
Ketemu di taman belakang sekarang juga. Gue tunggu

Mau ngapain?

Mau ngomong sesuatu. Cepet sini

Safira tersenyum reflek. Kenapa otak nya saat ini? Mulai gesrek fikirnya. Ia langsung berjalan menuju taman  belakang sekolah

Zafran menyunggingkan senyum nya, Safira pun juga.

"Ra, lu mau nya gue menjauh kan?" Tanya zafran

"Hah?"

"Lu gasuka kan sama gue? Lu risih kan kalo gue suka mengutarakan perasaan ke lu" ucap zafran lagi

Safira diam. Ia tidak bisa menjawab karena dia bingung dengan perasaannya saat ini. Suka? Tidak juga. Takut kehilangan? Jelas takut

"Kenapa diam? Benarkan? Mulai hari ini gue akan menjauh dari lu. Perjuangan gue cukup disini. Lebih baik gue menghargai orang yang sekarang lagi ngejar gue dibanding memaksa orang lain untuk suka sama gue" jelas Zafran

"Maaf ra karena udah bikin lu ga nyaman. Gue sadar, gue bikin lu risih selama ini. Sekarang waktu sudah menjawab bahwa kita gak bisa bersama" lanjut nya

Baru kali ini Safira merasakan sakit hati karena laki-laki. Ucapan Zafran tentu menusuk hati. Ingin rasanya Safira menangis saja

Harga diri nya sangat tinggi, itu yang membuat Safira tidak bisa nangis di saat seperti ini walau hatinya jangan ditanya lagi sakit nya seperti apa.

"Siapa yang ngejar lu sekarang?" Tanya Safira

"Teman kecil gue, Anjani" jawab Zafran

Safira mengangguk "okey, semoga lu langgeng sama Anjani. Gue sebagai teman lu meng-support hubungan kalian. Cintai Anjani seperti lu mengejar dia dari awal" ujar Safira datar

"Terimakasih, Safira. Gue ke kelas dulu ya" ucap Zafran lalu pergi menuju kelas nya

Safira berlari menuju toilet dan menangis sejadi-jadinya. Ia sudah tidak bisa menahan air mata.

Apakah kalau tadi ia jawab ia suka dengan Zafran, ceritanya beda lagi?

Kenapa mulut ini susah untuk mengutarakan?

Kenapa perasaan ini aneh? Seperti suka namun tidak.

Semua pertanyaan itu ada di kepala Safira sekarang.

Who is my heart fill?   [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang