5« love in trouble

1.3K 82 2
                                    

Hari ini di SMA Dandelion sedang mengadakan Apel. Suara kepala sekolah lama-lama terdengar seperti cuit an burung di telinga siswa-siswi Dandelion.

"Yailah langsung ke topik nya aja keles," oceh Zafran yang sedang mengipas-ngipaskan wajah nya dengan topi nya

"Tau nih, kebanyakan pendahuluan nya" sahut teman seperjuangan Zafran yang berdiri di depan Zafran sambil mengipaskan wajah nya juga dengan topi

"Berisik banget sih lu kak! Ngoceh mulu kayak bu Murni" ketus Sheina yang baris di samping Zafran

"Cie..anak nya Bu murnai," cibir Zafran sambil terkekeh

"Alay lu. Nama murni di modif jadi murnai," sahut teman seperjuangan nya tadi yang bernama Bima

"Tapi enak kan di ucap. Murnai, susu murnai," ucap Zafran sambil terkekeh

"Murni bodoh, bukan murnai" ketus Bima yang sudah malas menanggapi teman nya itu yang kalau sudah gila gak akan berhenti kalau tidak ada yang menahan nya

Zafran terkekeh sama nya juga dengan Azira, dan anak-anak yang baris tak jauh dari mereka berempat. Zafran, Bima, Sheina dan Azira.

Tiba-tiba tertawa mereka di hentikan saat bunyi Pluit yang menggema se antero sekolah. Wajah Zafran yang dari tadi cengengesan berubah syok karena bunyi Pluit yang entah siapa yang membunyikan berhasil membuat siapapun yang berdiri di lapangan terkaget.

Kepala sekolah menutup telinga nya namun wajah nya tersenyum bangga "INILAH OSIS ANGKATAN 2017/2018 YANG DI KETUAI OLEH FAREL ANGKASA, XII-3 IPS" ucap seorang MC yaitu guru yang mengajar juga di SMA Dandelion yang bernama Bu Murni—terkenal kedisiplinan nya se antero sekolah.

"Nyambut dia aja sampai hampir bikin gendang telinga anak sini pecah," decih Zafran

Farel berdiri di atas podium yang sudah di persilahkan oleh Kepala sekolah. Farel membuka sapaan nya kepada semua murid SMA Dandelion yang intinya selalu menjadi siswa/siswi berprestasi dan jangan menjadi pelajar urakan "disini ada, Siswa troublemaker namun famous?" Tanya Farel ke semua orang yang berdiri di lapangan

Zafran tahu niat Farel untuk menyindir dirinya namun Zafran harus tahan emosi sekarang. Kalau tidak bisa, bisa-bisa langsung di paketin dia sama papah nya ke Pondok.

"Udah kak gak usah kepancing," ucap Sheina sambil mengusap pundak Zafran

"Kayak nya ada deh. Tapi kok gak nongolin muka ya? Oh mungkin lagi cari pencitraan untuk membersihkan nama nya di SMA sini" sambung Farel sambil tertawa hambar

Kali ini Zafran tidak bisa tinggal diam. Apa-apa an sampai dirinya di bilang ingin mencari pencitraan. "Maafin Zafran kali ini pah, Zafran gak bisa tinggal diam," ucap Zafran dalam hati lalu berjalan dengan gusar ke depan lapangan, menghadap Farel

"Apa maksud lu nyindir gua di pembukaan acara apel gini?! Mau kasih tahu ke anak baru kalau gue itu berandal? Biar gue di cap jelek, gitu?!" Bentak Zafran yang berdiri di bawah podium menghadap Farel

Farel berusaha bersikap tenang kali ini "ekhem.. Guys, sorry ya gue bukan nya nyindir orang atau semacam nya. Cuma, gue mau kasih nasihat ke kalian apalagi anak yang baru masuk biar kalian tidak mencontoh hal yang tidak Baik dari salah satu siswa Dandelion yang cuma bisa cari perhatian ke guru-guru" ucap Farel enteng

Who is my heart fill?   [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang