Sheina mengerjapkan matanya, pantulan sinar matahari yang masuk dari celah-celah jendela membuat matanya menyipit.
"maafin kakak, ya" ucap Zafran
"untuk apa?" tanya sheina
"gak jemput lo sekolah. gara-gara gua ga jemput, lo jadi ujan-ujan an"
"oh iya kak. Ini jam berapa?" tanya sheina lalu merubah posisi nya menjadi duduk
"jam sepuluh"
"hah? Telat dong gue"
"gausah panik. Sehari gamasuk sekolah ga bikin lu bego" semprot Zafran
"berarti lu ga sekolah juga dong?" pertanyaan bodoh keluar begitu saja dari mulut sheina
"karena kamu demam, adikku tersayang" ucap zafran sambil mengacak-acak rambut sheina
Hening. Sheina dan Zafran tidak berbicara.
"kak, apa pendapat lu kalau cinta lu bertepuk sebelah tangan?" tanya sheina yang membuka pembicaraan
"ya ga usah ditanya lagi. Jawaban nya ya sakit. tapi udah tau sakit, masih aja berharap sama orang yang udah jelas ga cinta sama kita" jawaban Zafran mewakili perasaan nya saat ini
"bego ya ka, namanya?" tanya sheina sambil tertawa renyah
"engga bego juga sih. Sebelum janur kuning melengkung, apa salah nya buat berharap lalu berjuang sampai dapat?" jawab Zafran mantap
Sheina mengangguk mengerti "okey"
"btw kenapa lu nanya gitu? apa jangan-jangan Arkan suka sama cewe lain-" ucapan Zafran langsung dipotong oleh sheina
"bacot bacot bacot bacot" sheina menutup kedua telinganya lalu berjalan keluar kamar
*****AZIRA berjalan ke kelas X-IPS2 untuk menemui Arkan, niat nya cuma bertanya dimana Sheina sekarang.
"arkan," Azira menghampiri bangku Arkan yang terletak di pojok kelas
"kenapa?" tanya Arkan dan langsung berdiri
"kamu tau dimana Sheina?" tanya Azira
Arkan menggeleng
"lo kan temen nya. ngapain segala nanya ke Arkan," sahut Wildhan. Kedengaran nya Wildhan belum tahu kedekatan Arkan dan Azira. yang ia tahu, Arkan dengan Sheina
"gue chat berkali-kali dia gak balas" jawab Azira
Wildhan mengangguk.
"gak tahu-" jawab Arkan
"oh iya, kemarin dia pulang sama siapa ya? Kamu tahu?" tanya Arkan ke Azira"loh bukan nya sama lo?" sahut wildhan lagi
"gue balik sama Azira," jawaban Arkan membuat Wildhan terpancing emosi
"bisa-bisa nya lu balik bareng cewe lain. Zafran mikir nya lu balik bareng sheina. Zafran khawatir kemarin karena dia lupa jemput sheina. Setelah gue menenangkan dia dengan bilang 'dia balik bareng arkan' dia baru tenang" ucap wildhan panjang lebar
"ya siapa suruh Zafran lupa jemput Sheina," ceplos Arkan. Kedengaran nya seperti berbicara tanpa dosa
Ia lupa dengan tanggungjawab nya untuk menjaga Sheina.
Zafran pernah meminta Arkan untuk menjaga Sheina karena adik nya itu seperti anak kecil walau umurnya dibilang bukan anak kecil lagi.
Wildhan menggeleng kan kepalanya tak percaya "lu bukan cowok yang ingkar janji kan?"
Pertanyaan itu membuat Arkan diam.
Wildhan berjalan meninggalkan Arkan yang masih diam.
*****SHEINA membersihkan kamarnya. Demam nya sudah turun dari tadi siang. Ia ingin menyibukkan diri agar tidak memikirkan Arkan dan hati nya yang patah.
Tok tok tok
Ketukan pintu dari luar kamar sheina berbeda. Tidak seperti bibi yang mengetuk, Zafran, dan lain nya.
"masuk,"
Pintu terbuka. Kemoceng yang ia pegang langsung terjatuh karena melihat orang di depan nya.
Jantung nya berdegup kencang.
Arkan menghampiri sheina yang masih dengan seragam nya "maafin aku, na. Gak seharusnya kemarin aku balik bareng Azira, gak seharusnya aku balik gitu aja ninggalin kamu yang minta tumpangan sama aku," ucap Arkan dengan menyesal sambil memeluk sheina
Sheina terdiam mematung. Ia belum membalas pelukan Arkan.
"maaf. Maaf karena aku udah lupa sama janji aku"
Flashback
Arkan sedang di rumah keluarga Sheina karena orang tuanya sedang berkunjung kesana. Arkan dan sheina tertawa bersama dan saling berbincang. Zafran sadar itu sampai Zafran menghampiri mereka.
"deket banget ni kayak nya" ucap Zafran yang ikut nimbrung dengan mereka
Mereka tertawa kecil.
"buat sheina ketawa terus, kan. Kalau bisa sampai gila" ucapan sompral Zafran mendapatkan pukulan dari sheina
"lu aja somo yang gila"
"buat sheina terbang tiap harinya kalau bisa. Jaga dia, bantu dia kalau ada masalah dan kalau bisa selalu di samping dia. Gue percaya sama lu, kan. Lu dewasa. sikap tapi, bukan umur lu-"ucap Zafran pada Arkan di depan sheina sekaligus
"gue kasih tanggungjawab ke lu karena dari kecil lu udah buat hari-hari sheina berwarna. Gak keberatan kan?" sambung nya
Arkan senyum "gak sama sekali. Gue akan jaga ade lu. dan ada di samping nya terus"
Jawaban Arkan membuat Sheina senyum-senyum sendiri.
"maafin aku" ucap Arkan lagi
Sheina membalas pelukan Arkan "iya Arkan. Sheina maafin. Sheina paham kok kalau Arkan kemarin lagi masa pendekatan sama Azira" ucap sheina
"Sheina setuju gak kalau Arkan sama Azira?" tanya Arkan
"enggak!" jawab Sheina mantap
"kenapa?" tanya Arkan
"emang Arkan anggap Sheina apa, sekarang?"
"teman"
Jleb.
Sheina yang bisa dibilang sudah terbang sampai angkasa, jatuh begitu saja ke tanah.
Author: Arkan pinter banget nerbangin orang ya. Tapi sayang nya cuma sebentar. Bikin gregetan deh sama Arkan, saking greget nya author pengen cabik-cabik muka Arkan
Bercanda sayang:)
Jangan lupa like and komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is my heart fill? [TAMAT]
Teen Fiction(Saquel Abyan dan Aurel) Seri II Trilogi Aurel-Nirina-Kelly "kak, apa pendapat lu kalau cinta lu bertepuk sebelah tangan?" tanya sheina yang membuka pembicaraan "ya ga usah ditanya lagi. Jawaban nya ya sakit. tapi udah tau sakit, masih a...