MILIKKU

4K 163 105
                                    

'Tentang aku, kamu dan kita'

"Hey cantik... ayo bangun udah pagi," bisik seseorang ditelinga Thalia sambil mengelus kepalanya dengan lembut.

Thalia tahu betul suara laki-laki itu. Ya, tidak salah lagi dia adalah kekasihnya yang sangat dia cintai. Laki-laki itu menatap Thalia dengan teduh, terlihat jelas dari raut wajahnya bahwa dia benar-benar tulus mencintai Thalia.

Thalia menguap lalu mengerjap "Loh kok Diran pagi-pagi udah ada disini?" tanya Thalia sambil melihat ke arah jam weker yang ada dikamarnya dan menunjukan pukul 05.30 WIB.

"Kenapa? Nggak boleh ya? Diran kan pengen jemput tuan putri, yaudah deh kalau nggak boleh Diran pergi aja," gerutu Diran yang membuat Thalia malah cekikikan sendiri.

Diran mengernyit "Kok kamu malah ketawa?"

Thalia yang mendengarnya itu tertawa geli dan spontan mencubiti tangan Diran. "Aww sakit tau," ringis Diran. Diran tidak memperdulikan sesakit apa cubitan dari Thalia, karena rasa sakitnya terkalahkan dengan rasa bahagia jika melihat kekasih yang sangat Ia cintai itu tersenyum.

"Lagian sih kamu, gitu aja ngambek kayak anak kecil aja ih," ucap Thalia dan langsung memeluk Diran yang ada disampingnya.

"Gapapa biar sekali-kali Diran yang ngambek." Ucap Diran memasang babyface.

Thalia hanya tersenyum mendengarnya. Walaupun mereka sering bertemu tetapi rindu selalu datang diantara mereka berdua.

♡♡

Thalia Pov.

Diran adalah orang yang paling aku cintai, dialah orang yang mampu membuatku bahagia setiap saat dan selalu melindungiku.

Entah mengapa dia sanggup bertahan dengan sikapku yang manja, cemburuan, keras kepala dan ngambekan ini. Aku hanya ingin dia terus bersamaku. Karena ketika bersamanya aku merasa sempurna.

Diran megelus rambutku ketika aku berada didekapannya dan seketika juga dia mencium kepalaku, tapi tiba-tiba dia mencibirku, "Sayang kok kamu bau sih, sana buruan mandi," Diran tertawa meledekku.

"Ih aku nggak mandi juga tetep wangi tau," kataku sambil mencium badanku sendiri. Diran malah semakin tertawa geli melihat tingkahku. Aku mengerucutkan bibir.

"Iyaiya maaf gausah cemberut gitu dong, nanti cantiknya ilang loh," rayu Diran sambil mencubit hidungku pelan, dan berhasil membuat pipiku tiba-tiba menjadi merah merona.

"Yah pipinya kok jadi merah begitu mirip pantat bayi," cletuknya, tertawa terbahak-bahak. Aku tetap diam dan tidak menggubrisnya.

"Yah kok malah ngambek beneran maafin deh huhu.. Yaudah buruan mandi ya sayang biar tambah cantik melebihi bidadari manapun, aku tunggu dibawah ya sayangku," lagi-lagi kata kata Diran mampu membuatku tersipu malu.

Duh Diran, kamu tuh Jago banget sih bikin aku melayang kek gini.

Diran berjalan keluar dan turun kebawah untuk menungguku disana.

♡♡

Author Pov.

"Pagi semua," sapa Thalia kepada semua penunggu meja makan saat ini.

"Pagi juga sayang," jawab Mama dan Papa Thalia.

"Pagi juga bawel," cletuk Bryn, kakak Thalia.

"Pagi tuan putri," jawaban terakhir itulah yang membuat Thalia menjadi malu dan siapa lagi kalau bukan Diran sang pujaan hatinya.

Roti selai coklat berhasil Ia lahap sampai habis, lalu meneguk segelas susu putih yang telah disiapkan oleh mamanya.

"Diran kamu udah selesai makannya belum? kalau udah yuk berangkat takut telat nih," ucap Thalia gigih melihat jam tangannya.

"Udah kok, yaudah yuk," jawab Diran.

Diran dan Thalia bangkit dari tempat duduknya masih-masing dan bersalaman kepada Mama dan Papa Thalia. "Hati-hati dijalan ya sayang, jangan ngebut-ngebut bawa motornya ya, Ran." Ucap Saras, Mama kandung Thalia.

"Siap Ma," jawab Diran tersenyum lembut.

Diran mulai memakai helm hitam full face dan menaiki motor sportnya itu. Thalia juga langsung membonceng dijok belakang. Mereka melaju dengan kecepatan normal.

♡♡

Sesampainya diparkiran sekolah, Thalia turun dari motor sport milik Diran dan diikuti oleh Diran. Mereka berdua berjalan bersama menuju kelas mereka, walaupun tidak sekelas tapi kelas Diran melewati kelas Thalia.

"Thaliaaaaaa tungguin gueeeeeee....." teriak perempuan yang berada jauh dibelakang Thalia dan Diran.

Thalia menoleh ke belakang dan mendapati sahabatnya berlari menghampirinya. Dia adalah Nanda sahabat Thalia.

"Yaudah buruan, lelet banget nih," ucap Thalia kepada Nanda.

"Sabar somplakk!! Capek akutu," balas Nanda sambil ngos-ngosan.

Thalia dan Diran berpisah didepan kelas Thalia.

"Aku ke kelas dulu ya tuan putriku." Ucap Diran sambil mengelus kepala Thalia.

Thalia mengangguk dan tersenyum. "Iya my prince,"

"Aku sayang kamu," bisik Diran lembut. Diran mulai berjalan meninggalkan Thalia dan Nanda.

"Woi lo berdua, buruan masuk! Matung aja didepan pintu, ada tugas dari negara ni!!" cletuk Luna, dia juga merupakan sahabat Thalia. 






THANKS FOR READING :*
JANGAN LUPA VOTE & COMMENT  YA :)
I LOVE YOU READER :*

My Cool BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang