Kejadian tadi pagi berakhir baku hantam dan keduanya disidang lagi di ruang BK.
"Kalian ini ga ada bosan bosannya ya cari masalah!" Kata guru tersebut.
Yujin menerima satu pukulan di pipinya, dan hyewon menerima satu tendangan di perutnya. Goblok memang pagi pagi udah baku hantam.
Yujin dan hyewon hanya diam tak menggubris kata guru tersebut.
"Saya yang bosan liat kalian tau ga!" Kata guru BK yang bernama chiyori, wk.
TOK TOK
Semua pandangan beralih pada pintu yang perlahan terbuka menampilkan Minju dan Yuri sebagai wali 2 bocah yang baku hantam.
"Permisi bu" kata minju sopan dan di ekori oleh yuri di belakangnya.
Ibu chiyori menghela nafas mencoba meredakan emosinya, "silahkan duduk"
"Kalian ini semuanya masih kecil, orang tua kalian jauh tapi kalian ke sekolah cuma buat cari masalah?" Kata chiyori lebih kepada yujin dan hyewon.
"Kasihan kakak sama adik kalian yang harus ngurusin brandalan kaya kalian, tau?!" Sambung gurunya mulai meninggikan suara.
"Ya salah siapa mau nabrak orang sembarangan" celetuk yujin.
"Tapi gausah pake nendang mobil gue dong lo!" Kata hyewon.
"Lah kaki kaki gue ya suka suka gue!" Balas yujin tak kalah sengit.
"HEH KALIAN INI!!" Kata chiyori naik pitam.
"S..sabar bu" cicit yuri menatap ragu ke arah gurunya.
Saat ibu chiyori munutup mata sambil mengelus dadanya sendiri, yuri berkesempatan nampol kepala yujin saat itu juga.
"Sok jagoan banget sih lo adek pungut!" Umpat yuri pelan sambil mengatupkan rahangnya.
"Bukan salah gue kali" balas yujin sama pelannya.
"Muka aja sok keren taunya bar bar!" Geram minju pada kembarannya.
Hyewon cuma menaikkan alisnya cuek tak mengambil pusing jika minju marah.
"Yaudahlah, kalian keluar aja dari sini. Capek saya berhadapan sama 2 keluarga ngga akur ini!" Kata guru yang bisa kage bunshin. Wk
Mereka berempat keluar dari ruang bk satu persatu, memang tak ada hukuman karna ibu chiyori sudah kehabisan ide memberi hukuman apa untuk keduanya.
"Hyewon, lo gapapa?" Tanya yuri khawatir.
Gimana gak khawatir, kalau saja hyewon mengalami luka dalam lalu menyalahkan yujin, bisa malu sekeluarga.
"Gapapa" jawab hyewon tapi memegang perutnya yang terasa perih.
"Ikut gue, biar gue obatin" kata yuri.
"Apaan sih lo, ini adek lo di tonjok sama dia tu!" kata yujin nggas.
"Gue bersyukur lo di tonjok, biar makin jelek tu muka!" Kata yuri lalu menarik tangan hyewon menjauh.
Yujin melayangkan tendangannya bebas yang hanya terkena angin sambil menatap kakaknya yang lebih perhatian ke orang lain.
"Hmm, pipi lo...." suara kecil dari arah kanan yujin mengagetkan dirinya.
Yujin lupa kalau sedari tadi kembaran hyewon yang super cantik itu ada di sebelahnya.
"E..eh, ah ini gapapa" kata yujin memegang pipinya yang mulai membiru.
"Sakit?" Tanya minju.
"Ngga kok, pukulan kembaran lo lemah hehe" jawab yujin.
"Dia emang sok jagoan," kata minju menatap arah perginya yuri dan hyewon tadi.
"Oh iya, ayo gue obatin" sambung minju.
"Gapapa kok kak" tolak yujin.
"Udah ikut aja" kata minju lalu menarik tangan yujin.
Yujin pasrah aja di tarik cewek cantik sambil mesem mesem sendiri karna saat minju memimpin jalan wangi tubuh minju menyusup masuk ke indra penciuman yujin.
Sampai tibalah mereka di bangku pinggir lapangan yang sepi karna memang jam pelajaran tengah berlangsung.
"Bentar" kata minju lalu meninggalkan yujin yang duduk sendirian.
Yujin hanya menatap bingung pada punggung minju yang menjauh,
"Wangi banget kak minju anjir" kata yujin pada dirinya sendiri.
Ngga lama minju balik membawa es batu dan handuk kecil,
"Pipi lo di kompres aja soalnya udah memar" kata minju.
Belum sempat yujin menjawab, minju sudah memegang rahang kiri yujin yang tak terluka lalu tangan kanannya mengompres luka yujin.
Seketika yujin tertegun dengan wajah minju yang cukup dekat dan mata minju yang fokus pada pipi yujin.
Yujin berulang kali menahan nafas dan jantungnya jadi berdetak tak karuan.
Melihat yujin yang mematung, minju beralih menatap mata yujin sambil menarik bibirnya tersenyum tipis.
"Kenapa?" Tanya minju.
Yujin yang masih tertegun segera menelan ludahnya, "ha..hah? Apaan?" Gagap yujin.
"Kenapa ngliat gue gitu banget?" Tanya minju masih tersenyum. Minju sekarang seperti menggoda yujin yang tampak salah tingkah.
"Ng..nggak kok" kilah yujin.
Minju hanya menggeleng pelan dan senyumnya makin lebar, ia merasa yujin adik kelas yang menggemaskan.
Setelah hampir 10 menit minju mengobati luka yujin, minju membereskan segala barang yang ia bawa tadi.
"Makasih ya kak" kata yujin.
"Samasama, gue duluan ya" pamit minju.
Minju berdiri dan mengelus pipi yujin yang memar, "cepat sembuh" ucapnya sambil tersenyum manis.
Yujin?
Jelas masih mematung dan menahan nafas sampai minju sudah berjalan cukup jauh. Yujin lemah lahir batinYujin dengan cepat mengembalikan kesadarannya lalu berdiri tegap.
"Kak minju?!" Teriak yujin pada minju yang sudah berjarak 10 meter.
Minju yang masih tersenyum karna gemas dengan yujin pun memutar badannya agar dapat melihat yujin.
Sekarang mereka saling tatap dengan jarak 10 meter tanpa berbicara apa pun. Minju tentunya menunggu apa yang akan di katakan yujin.
"Lo.. lo udah punya pacar?!"
------
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Become Family
FanfictionBukan lagi benci jadi cinta tapi benci jadi keluarga.