"Lo... lo punya pacar ngga?"
Begitulah kata yang terlontar dari bibir yujin.
Tapi semua buyar saat pawang minju tiba tiba sudah berdiri di sebelah minju.
"Kenapa kalo kembaran gue punya pacar?!" Tanya hyewon.
Yujin membuang muka saat melihat ada hyewon.
Kalau saja minju bukan kembaran hyewon, yujin sudah pasti mendekati minju dari lama.
"Jangan mimpi lo pacaran sama adek gue!" Kata hyewon lalu merangkul minju untuk menghilang dari pandangan yujin.
"Songong anjir, kalo gue dapet adek lo awas aja ya robot!" Kata yujin yang sudah pasti tak dapat di dengar hyewon.
.
.
.
.Yuri dan minju adalah teman sekelas bahkan mereka bersahabat, berbeda dengan yujin dan hyewon yang malah kemusuhan.
Sekarang minju sedang menopang dagu dengan kedua tangannya sambil senyum senyum.
Yuri yang baru masuk kelas dan melihat minju aneh langsung mengambil duduk di sebelah kanan minju.
"Kenapa sih lo?" Tanya yuri.
Minju masih senyum senyum dan tak menyadari kalau yuri udah duduk di sebelahnya.
"Woi kodok!" Sergah yuri menepuk pundak minju sampai minju terlonjak kaget.
"Aish!" Kesal minju.
"Kirain kesambet, di tanya ga nyaut" kata yuri.
"Ya nggalah"
"Eh itu yujin tadi gue tinggal gimana?" Tanya yuri.
"Udah gue obatin kok" kata minju sambil senyum penuh arti.
Yuri berkerut kening, "apaan sih lo?!"
"Hmm, adek lo lucu hehe" kata minju malu malu.
"A..adek gue lucu?! Buta kali ya lo" kata yuri acuh sambil mengeluarkan buku pelajaran dari tasnya.
Beberapa detik kemudian minju sadar ia belum menanyakan kabar hyewon karna tadi hyewon hanya mengantar dirinya ke kelas lalu pergi tanpa sepatah kata.
"Oh iya, hyewon gapapa kan?" Tanya minju.
"Gapapa kok. Tapi kalo ternyata dia ada luka lain karna yujin gue di suruh buat ngrawat dia langsung" kata yuri menyebut 'dia' sebagai hyewon.
"Hah?" Tanya minju dengan kening berkerut.
Yuri hanya memajukan sedikit bibirnya dan mengangguk yakin.
Minju mendengus, "bisa aja modusnya tu orang" ucap minju.
.
.
.
.Bel pulang sekolah telah berbunyi, kini yuri sedang menunggu yujin yang belum kelihatan batang idungnya.
Cukup lama yuri berdiri di dekat parkiran menunggu adiknya, mau nyusul ke kelas yujin jauh jadi yuri mager.
Sampai sekolah sudah lengang pun yujin belum terlihat di pandangan yuri.
"Nungguin doggy ya?" Tanya hyewon yang mobilnya terparkir di sebelah mobil keluarga Ahn.
"E..eh iya" jawab yuri yang kaget tiba tiba ada hyewon.
"Minju sama doggy lagi ada rapat osis, emangnya lo ga di kabarin?"
Yuri langsung mengecek hp nya dan ternyata hp yuri mati karna habis batre sedari tadi. Ia mengutuk kebodohannya sekarang.
"Yaudah balik sama gue aja" tawar hyewon tiba tiba.
"H..hah?"
"Balik sama gu--"
"Yuri balik sama gue" kata bebek yang tiba tiba datang dari arah belakang yuri.
Sontak yuri dan hyewon menoleh pada sumber suara.
"Ayo gue anter pulang" kata yena yang sudah berdiri di sebelah yuri.
"Siapa ya?" Tanya yuri sarkas.
JLEB
"Bu..bukan siapa siapa sih" kata yena menggaruk tengkuknya dan tampak salah tingkah.
Yuri cuma ngeliat yena sinis, sok akrab katanya.
"Terserah sih mau balik sama siapa" kata hyewon.
"Lo mau di gebuk yujin kalo tau nganterin kakaknya?" Geram yena pada hyewon.
"Ya makanya jangan lo laporin!" Kata yuri lalu berjalan menuju mobil hyewon.
Tampak hyewon tersenyum menang ke arah yena yang di kacangin.
Hyewon membukakan pintu penumpang untuk yuri yang jelas membuat yena panas.
Saat hyewon bersiap membuka pintu pengemudi ia menoleh dulu kearah yena,
"Makanya mundurin dulu tu bibir, yuri ga suka yang mirip bebek!" Kata hyewon tersenyum puas lalu masuk ke dalam mobil.
"Gue laporin ya lo ke yujin!" Teriak yena pada mobil yang telah menjauh.
Yena yang masih kesal pun beranjak menuju parkiran motor.
Tapi ada 2 orang yang yena kenal lagi duduk di bangku koridor sekolahnya. 2 orang ini duduk sambil saling melempar candaan yang kalo di lihat dari jauh mereka terlihat akrab atau bahkan dekat.
"Ini lagi tukeran peran adik kakak apa gimana"
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Become Family
Fiksi PenggemarBukan lagi benci jadi cinta tapi benci jadi keluarga.