Setelah mengucap kata pamit minju buru buru keluar kamar yujin.
"Sayang!" Yujin menyingkap selimutnya lalu mengejar minju.
"Minju!" Lari minju cukup cepat sampai ia sudah berada di ambang pintu.
Sedangkan yujin jalan dengan susah payah karna tubuhnya masih kesakitan.
"Kim Minjoo!" Panggil yujin tapi minju tak berhenti.
Sampai minju membuka pintu rumah yujin dan menabrak yuri yang baru pulang sekolah.
"Loh minju" ucap yuri memegang kedua lengan minju.
Minju ngga nangis, tapi dia lagi nahan tangis supaya yujin ngga liat.
"Kenapa minju?" Tanya yujin yang udah ada belakang minju.
Yuri menatap keduanya bergantian lalu matanya terkunci pada tatapan penuh arti dari minju.
Ntah kenapa tanpa minju bicara pun yuri udah tau apa masalah mereka.
"Gue pulang ya" kata minju ke yuri lalu berjalan keluar rumah.
"Kak minju!" Yujin ngejar minju sambil nahan sakit.
Tapi yuri menghentikan adiknya itu,
"Udah gausah di kejar, lo ngapain juga ngga istirahat" kata yuri menahan bahu yujin.
"Itu kak minju kenapa kak?" Tanya yujin panik.
"Udah lo tenang aja"
"Kenapa?!"
"Lo tau alasannya, jangan pura pura gatau!"
Flashback
"Kalian jangan pacaran sama saudara kembar itu" kata papa sian.
"Lah?!"
Yujin dan yuri sama sama kaget, ga biasanya papanya melarang mereka menjalin hubungan.
"Kenapa pa?" Tanya yuri.
"Jadian aja baru kok udah di suruh putus" sambung yujin.
"Pokoknya papa ga ijinin kalian pacaran sama mereka"
"Iya kenapa?" Kata yuri lagi.
Papa sian masih diam, bingung gimana bilangnya.
"Minju baik kok pa, papa gausah khawatir" kata yujin.
"Bukan itu masalahnya" kata papa.
"Jadi apa?" Tanya yujin.
"Karna si kembar bakal jadi saudara tiri kalian"
JEGER
"What you say, dad?" Kata yujin mengerutkan dahinya.
"Mama si kembar bakal jadi mama kalian juga" ucap papa sian yang membuat kedua anaknya shock.
"Saudara tiri?!" Ucap yujin.
"Mama kita?!" Kata yuri.
Yujin berdiri dari duduknya,
"Jangan becanda pa! Kapan kita minta mama baru?!" Suara yujin agak naik karna tak terima dengan kenyataan ini.
Yuri cuma melirik yujin dan papanya bergantian, yuri gamau ikut panik sebelum mendengar penjelasan papanya.
"Papa udah kenal lama sama eunbi, mamanya si kembar itu junior papa dulunya" kata papa sian.
"Dari sekian banyak orang kenapa harus mama si kembar?!" Bentak yujin.
"Ya karna papa ga bisa memilih jatuh cinta sama siapa!" Balas papanya.
"Ngga, papa ga boleh nikah sama mamanya minju!" Kata yujin marah.
Ia marah kenapa disaat dia pacaran sama minju, papanya juga pacaran sama mama minju.
"Yujin" kata yuri pelan.
Disini yuri yang paling tenang di antara papa dan anak yang nggas.
"Kamu masih kecil, bisa cari pasangan lain!" Bentak papanya.
"Papa aja sana cari pasangan lain!"
Setelah itu yujin masuk ke kamar dan membanting pintu keras.
Yuri cuma diam dan masuk ke kamarnya juga. Ia gatau harus apa, ia juga kecewa kalau memang harus menyudahi hubungan dengan hyewon demi papa.
Kejadian yang sama juga terjadi di kediaman keluarga Kim. Mama eunbi juga meminta anak anaknya untuk tidak berpacaran dengan kakak adik Ahn.
Flashback end
.
.
.
.Yujin dan yuri sama sama mengurung diri di kamar sambil meratapi nasib.
Yuri udah memutuskan hyewon juga di hari yang sama dengan putusnya jinjoo.
Yuri cuma bisa nangis semaleman kenapa hubungannya jadi rumit seperti ini.
Yang awalnya ga di restuin adik sekarang ga di restuin orang tua, rumit.
TOK TOK
Yujin masuk ke kamar yuri dengan hati hati takut di lempar bantal oleh kakaknya itu.
Yujin masuk ke kamar yuri karna ga tega mendengar sang kakak sesugukan dari tadi.
Yujin duduk di sebelah yuri yang memeluk lututnya.
Adiknya merangkul dan menarik kepala yuri untuk bersandar di dadanya.
Yujin dengan sayang mengelus rambut kakak kandungnya.
Seharian yujin yang tak terima diputusin tapi ada yuri yang diam diam menahan sakit tanpa marah marah.
"Jangan nangis. Kita sama kok sakitnya" kata yujin.
Yuri yang masih di dada yujin pun menutup wajah dengan satu tangan dan makin menangis.
Lama yujin menemani yuri sampai tenang, sampai yuri juga mencuci muka lalu siap untuk tidur.
Tapi tiba tiba papanya masuk ke kamar,
"Disini kalian" kata papa sian.
Yuri narik selimut menyisakan sedikit mata untuk mengintip sedangkan yujin udah diri mau keluar kamar.
"Kenapa pa?" Tanya yujin.
Papanya malas mesem mesem sendiri,
"Besok kita makan malam sama keluarga eunbi"
Okesiap.
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Become Family
FanfictionBukan lagi benci jadi cinta tapi benci jadi keluarga.