Minju mendapat hukum 2 hari skorsing karna cabut berpacaran, sedangkan yujin dan hyewon skorsing 7 hari.
Tadi di ruang BK mereka juga bingung kenapa orang tua keduanya saling mengenal.
Mereka belum sempat menanyakan ada apa antara orang tuanya dengan orang tua si musuh.
Setiba di rumah,
"Kamu ini, malu atuh pacaran kok jam pelajaran" kata papa sian.
Yuri yang ikut pulang bareng pun mengangguk setuju.
"Iya, maaf pa" kata yujin.
"Apa lagi pake brantem, ada apa sih?"
"Yujin musuhan sama kembaran pacarnya tadi pa" cepu yuri.
"Emangnya kenapa musuhan?" Tanya papa.
"Dulu pacarnya yujin di rebut hyewon tadi pa" jawab yuri.
"Hyewon itu pacarnya kak yuri, yujin ga suka kak yuri deket deket dia" kata yujin pada papanya.
"Loh, jangan bawa bawa gue dong"
"Mana ada calon ipar yang tega mukulin adek iparnya pa" adu yujin.
"Lo nya aja kasar sama minju!"
"Gue ga sengaja ya!" Mereka malah adu bacot.
Papanya menggeleng ngeliat adik kakak yang sangat susah akur itu.
"Heh udah udah. Kalian ini pacaran sama adik kakak kembar itu?" Tanya papa sian.
"Iya" jawab mereka serempak.
Yujin dan yuri saling menatap sengit.
Papanya mijat kening yang mendadak sakit.
"Mulai sekarang jangan pacaran sama anak kembar itu" kata papa sian.
"Lah?!" Kata yujin dan yuri serempak.
.
.
.
.Di kediaman keluarga Kim, mama eunbi lagi obatin luka di tangan minju.
Baret sudah tangan putri cantiknya yang udah dia jaga selama 17 tahun karna pacar yang ga sengaja ngdorong.
"Kalo ada yang brantem tu jangan di deketin" kata mama eunbi pada minju.
Hyewon cuma ngeliat mamanya mengobati adik kembarnya itu.
"Hyewon sih salah paham, kan kasian yujin" kata minju.
"Udah di bilang jangan deket deket yujin, masih aja ga denger" ucap hyewon.
"Kamu jangan mukulin anak orang berlebihan deh" sela mamanya.
"Denger tuh!" Ledek minju.
"Kamu juga, cabut demi pacaran. Ga banget" kata mama eunbi.
Hyewon langsung meledek minju yang baru aja kena batunya.
Hyewon terlihat asik bermain dengan hpnya.
"Tuh, dia pasti chat-an sama kakaknya yujin" kata minju mencebik.
Eunbi beralih melihat hyewon,
"Emang hyewon ada hubungan apa sama kakak yujin?" Tanya eunbi.
"Pacaran" jawab minju.
"Jadi kalian pacaran sama kakak adik itu?!" Tanya eunbi.
"Iya" di jawab serempak oleh si kembar.
Eunbi menghela nafas sambil memijat keningnya,
"Mulai sekarang jangan pacaran sama adik kakak itu"
"Lah?!"
.
.
.
.Keesokan harinya badan yujin terasa sakit dan memar dimana mana.
Kalau bukan karna ia tak sengaja mendorong minju pasti dia udah balas pukulan hyewon.
Karna ia merasa salah ia biarkan hyewon memukulnya.
Yujin cuma tiduran di kasur ya ngga sanggup banyak bergerak.
Yuri pergi sekolah, papanya kerja, ia hanya di tinggal berdua dengan asisten rumah tangga.
Yujin memilih tidur setelah menghabiskan makanannya. Ia sudah mengabari minju tapi minju tak membalas pesannya.
Udah lama yujin ga tidur jam 9 pagi, kali ini ia menikmati tidur dengan tubuh yang masih sakit. Posisinya menghadap ke kanan.
Tapi sesuatu mengusiknya,
Ada seseorang mengusap punggungnya dengan lembut, yujin jadi berada di ambang sadar dan nyaman karna elusan itu.
Yujin memaksa membuka sebelah matanya, yang ia lihat cuma kesilau-an. Iya, silau liat bidadari lagi senyum manis di depan yujin.
"Loh yang!" Kaget yujin kali aja ini minju jadi jadian.
"Gausah kaget gitu, aku dateng mau jenguk" ucap minju.
"Bener Kim Minjoo?" Kata yujin memencet telunjuk minju.
"Iya, emangnya siapa lagi"
"Kim Minjoo yang udah nyuri hati aku bukan?" Gombal yujin.
Minju cuma mutar bola mata, pagi pagi udah sarapan kekerdusan yujin.
"Oh iya, gimana luka kamu? Maaf ya sayang" kata yujin mengusap punggung tangan minju.
"Udah di obatin, gapapa kok" jawab minju dengan senyum.
"Maafin" rengek yujin.
"Iya sayang, gapapa" kata minju nguyel nguyel pipi yujin dengan gemas.
Keduanya tertawa renyah setelah itu.
Minju dateng kerumah yujin secara diam diam, jadi ia harus pulang sebelum papa yujin datang.
Mereka menghabiskan waktu 3 jam bersama saling ndusel manja di kasur yujin.
"Udah mau sore ni, aku pamit ya" kata minju.
"Aku anter yuk"
"Ngga, gausah. Kamu kan masih sakit, istirahat aja"
Kali ini yujin harus ikhlas minju pulang sendiri karna dirinya saja belum bisa beranjak dari tempat tidur.
Minju sempat membersihkan kamar yujin sebentar lalu mengemas barangnya dan pamit pulang.
Sebelumnya minju megang tangan yujin erat, bak tak mau berpisah terlalu dini.
"Yujin, aku pamit" kata minju.
"Iya, hati hati dijalan" kata yujin senyum sambil mengecup tangan minju.
Senyum minju malah bergetar seperti menahan tangis yang akan keluar.
Minju melepas tangan yujin lalu berdiri dan mengelus lembut kepala sang pacar.
"Cepet sembuh"
Lalu tangannya turun ke dada yujin.
"Aku juga mau pamit... dari hati kamu"
----
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Become Family
Fiksi PenggemarBukan lagi benci jadi cinta tapi benci jadi keluarga.