Ternyata niat hyewon mengantar yuri hanya untuk modus pendekatan alias hyewon ngajak yuri mampir ke salah satu mall.
Alasannya minta di temenin cari sepatu olahraga, padahal biar bisa ngajak yuri makan sambil ngobrol lebih jauh.
"Oh jadi lo ekskul musik" kata hyewon manggut manggut.
Yuri hanya balas mengangguk semangat.
"Kalo gitu kapan kapan bisa duet dong kita"
"Kok duet?"
"Iya, lo yang nyanyi gue yang main gitar hehe" modus hyewon.
"Lo jago?" Tanya yuri antusias.
"Ya lumayan sih"
"Boleh boleh, ntar kita janjian aja kapan bisanya" ucap yuri.
"Nah kalo gitu kita mesti tukeran nomor hp dong hehe" modus pt.2.
"Iya, siniin hp lo"
Hyewon dengan cepat memberi hp nya agar ter-create nama yuri disana.
.
.
.
.Di lain sisi ada jinjoo yang katanya lagi rapat osis malah mojok di koridor sekolah.
"Kak, cita cita lo apa?" Tanya yujin.
"Hmm, apa ya" kata minju mengapit pipinya dengan jari telunjuk dan jempol.
"Kalo gue jadi tukang nasi goreng aja"
"Lah?" Kata minju kaget.
"Iya biar bisa lewat depan rumah kamu tiap malam hehe"
"Dih malah gombal" kata minju memukul pelan bahu yujin sambil ketawa renyah.
Yujin ambyar dengar ketawa minju. Tanpa sadar yujin mengacak pelan rambut depan minju dengan gemas.
Minju jadi diam terpaku, begitu pun yujin.
"E..eh sorry kak ga sopan" kata yujin sedikit menundukkan kepalanya.
"Gapapa kok hehe"
Minju juga gemas dengan tingkah yujin yang kadang kadang masih salting berhadapan dengan dirinya.
"Kalo gitu gapapa juga dong minta nomor hpnya hehe" ucap yujin.
Minju malah ketawa renyah lagi, "haha nggas mas nya"
Yujin cuma nyengir malu lalu mengetikkan nomor hp yang disebutkan minju.
Kali aja berawal tukeran kontak berakhir tukeran cincin. Uhuk
.
.
.
.Yujin baru saja tiba di teras rumahnya setelah mengantar minju pulang.
Yujin memang tau dimana rumah minju karna dulu yujin pernah main kerumah minju untuk menemui saudara kembarnya.
Tadi juga yujin sedikit mengintip kali aja hyewon mergokin ia nganterin minju lalu kembali baku hantam.
Tapi yujin cukup lega karna sepertinya hyewon tidak ada di rumah.
Baru aja yujin mau buka pintu rumah tiba tiba ada mobil parkir di depan rumahnya lalu keluar yuri dari dalam mobil.
"Lah, banyak duit tu orang pake naik grab segala" kata yujin.
Yujin tak sengaja melihat si pengemudi karna kaca mobil di turunkannya.
"Wah robocop ngapain nganterin kakak gua!" Kaget yujin lalu datang nyamperin mobil hyewon.
"Makasih ya hyewon" kata yuri dari luar mobil hyewon.
"Sama-sama, duluan ya" ucap hyewon.
Baru saja hyewon menaikkan kaca mobil tiba tiba yujin sudah menahan kaca itu.
"Heh tunggu! Semenjak kapan lo jadi supir grab hah?!" Kata yujin seperti orang kebakaran jenggot.
Hyewon menutup mata karna doanya mengharapkan yujin belum pulang tak terkabul.
"Turun lo!" Kata yujin.
"Apaan sih lo, masuk sana!" Kata yuri tak kalah nggas.
"Lo yang masuk, gue mau bicara sama ni orang"
"Jangan cari masalah deh lo" kata yuri.
Hyewon memilih turun dari mobil buat menghadapi musuh bebuyutannya saat ini.
"Apa?" Kata hyewon cuek.
"Kalian dari mana?" Tanya yujin.
"Anak kecil ngapain mau tau" jawab hyewon santai.
"Wah songong, lo baru aja bawa kakak gue loh"
"Yaelah, lo pikir gue anak kecil yang harus nglapor mau kemana aja?" Kata yuri yang secara tak langsung membela hyewon.
"Gue kan wali lo kalo orang tua kita ga di rumah" kata yujin.
"Anak kecil mana bisa waliin orang gede bego" celetuk hyewon.
Yujin langsung menatap sengit ke arah hyewon.
"Oh yaudah, gue juga bakal anter minju balik juga kapan kapan" kata yujin, padahal udah duluan nganter.
Hyewon yang tadinya santai jadi balas menatap yujin tak kalah sengit.
"Jangan macem macem lo, ga sudi gue punya adik ipar mirip anjing" kata hyewon.
"Ya gue juga gamau punya kakak ipar muka kaleng kerupuk kayak lo!"
"Anjir!"
"Heh udah udah! Hyewon pulangnya hati hati. Doggy masuk kandang ga lo!" Kata yuri yang menarik telinga yujin agar masuk ke dalam rumah.
Yujin teriak kesakitan dengan jeweran yuri, hyewon nyaris tertawa puas melihat yujin tersiksa, sedangkan yuri tersenyum malu ke arah hyewon.
"Gemesin juga kakaknya doggy hehe" ucap hyewon pelan.
Ah sa ae robocop.
------
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Become Family
FanficBukan lagi benci jadi cinta tapi benci jadi keluarga.