On☝️
Bismillah dulu, jangan lupa siapkan tisu. WkSeperti perkataan minju bahwa mereka sekeluarga akan tinggal di kediaman Ahn mulai hari ini.
Setelah acara selesai semua balik ke rumah papa sian yang besar itu.
Anak anak ga perlu takut mau tidur dimana soalnya rumah ini punya 8 kamar tidur.
"Kak minju, gue anter ke kamar ya" kata yujin saat seluruh anggota keluarga baru itu masuk rumah.
Papa dan mamanya saling lirik, maklum lagi khawatir soalnya yujin dan minju itu mantan.
"I..iya udah, anterin aja" kata papa sian.
"Ayo kak" kata yujin senyum sambil nggeret koper minju.
"Awas lo jangan macem macemin kembaran gue!" Ancam hyewon.
Yujin cuma mendelik lalu narik tangan minju untuk ia bimbing menuju kamar baru kakaknya.
Setiba di kamar minju langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan membuang nafas kasar.
Yujin ngambil kursi duduk di dekat pinggiran kasur minju sambil natap mantan pacarnya itu.
"Selamat datang di rumah kak, semoga betah hehe" ucap yujin ramah.
Minju duduk memberikan senyum tulusnya pada yujin,
"Makasih yujin"
"Sama-sama"
"Makasih juga udah pernah jadi rumah gue walaupun sebentar" kata minju tiba tiba.
Yujin yang tadinya senyum berubah natap minju sendu.
Ini kelemahan mereka jika ditinggal berdua, lemah.
"Makasih juga udah jadi penghuni di rumah itu" ucap yujin.
Minju natap dalam ke mata yujin, mata yang selalu menghipnotis dirinya untuk hanya melihat yujin seorang.
"Ah, gue ngantuk hehe" ucap minju ngusir yujin secara halus.
"O..oh iya, gue keluar ya. Selamat malam minguri" yujin memberi senyum sampai ia menutup rapat pintu kamar minju.
Yujin sedikit lega karna akan bertemu minju di setiap harinya.
Karna seharian mengikuti acara yujin juga lelah dan segera beristirahat.
.
.
.
.Sinar matahari masuk dari celah jendela yujin membuat pandangannya silau.
Yujin membuka sedikit matanya lalu melihat jam di nakas, pukul 9 pagi.
Ia masih coba ngumpulin nyawa sampai ia ingat ada bidadari penyemangat hidupnya di rumah ini sekarang.
Yujin dengan cepat melompat dari kasur, cuci muka terburu buru lalu dengan cepat jalan menuju pintu kamarnya.
Tapi langkah kakinya terhenti, ada amplop berwarna biru langit di dekat pintunya.
Dengan ragu yujin mengambil dan melihat di luar amplop bertuliskan,
For : Yuding
Dengan kening berkerut yujin membuka isi amplop tersebut.
Dear Ahn Yujin, someone i called Yuding.
Selamat pagi :)
Ini aku, Kim Minjoo. Someone you called Minguri.
Kamu tau, kalau kebanyakan orang itu penikmat kopi, pengagum senja?
Kalau kamu beda, kamu pengagum langit, penyuka galaksi, penggemar benda bernama pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Become Family
أدب الهواةBukan lagi benci jadi cinta tapi benci jadi keluarga.