Sama aja kaya yuri, minju juga nangis sesugukan di rumah dan untungnya ada hyewon yang juga nenangin.
Beruntung minju dan yuri punya saudara kandung yang pengertian, lagi sama sama sedih tapi mereka sok kuat demi nenangin yuri dan minju.
.
.
.
.Malam ini yujin, yuri, minju dan hyewon mau tidak mau harus ikut orang tua mereka untuk makan malam.
Lucu memang baru sehari putus udah di ajak pertemuan calon keluarga. Papa mamanya sungguh tak perhatian.
"Lucu ya, mantan jadi saudara tiri" kata minju ketawa miris.
Minju dan hyewon duduk di kursi belakang mobil, mama eunbi duduk di depan bersama supir.
Untungnya suara minju tadi cukup pelan dan bisa di pastikan eunbi tidak dengar.
Hyewon juga ikut senyum miris,
"Kalo udah jadi saudara tiri terus ntar khilaf gimana ya?" Tanya hyewon polos.
"Hush! Ngomongin apa?!" Sela mama eunbi yang dengar perkataan hyewon tadi.
"Nggaa hehe" elak hyewon.
Disisi lain papa sian, yujin dan yuri udah sampai di restoran dengan ruang vip yang sengaja papanya book.
Yuri berharap make up nya cukup untuk menutup matanya yang sembab, sedangkan yujin mati matian menahan untuk ngga meluk minju nantinya.
"Jangan gegabah" kata yuri yang duduk di depan meja makan yujin. Papanya lagi nerima telfon di sebrang sana.
Yuri meminta yujin untuk ga gegabah saat makan malam ini berlangsung demi menjaga kesopanan pada mama si kembar.
"Calon mama kalian bentar lagi sampe" kata papa sian mengembangkan senyum bahagianya.
Yujin dan yuri cuma menghela nafas melihat papanya layak anak remaja yang baru jatuh cinta.
Ngga lama keluarga Kim datang, yujin terkagum dengan kecantikan minju yang malam itu rasanya berkali lipat lebih cantik.
Begitupun papa sian yang kagum dengan calon istrinya, yuri dan hyewon juga terlibat eyecontact sambil tersenyum.
Lucu, calon 1 keluarga saling jatuh cinta.
"Oh duduk, silahkan" kata papa sian ramah.
Anak anak saling bersalaman dengan calon mama papa baru lalu duduk.
Minju duduk di sebelah yujin, hyewon di sebelah yuri dan kedua orang tua duduk berhadapan di antara meja makan tersebut.
Mereka agak degdegan duduk berseblahan karna rasanya campur aduk, pengen meluk tapi ga bisa.
Setelah makanan datang mereka makan sambil ngobrol santai yang tentunya mama dan papa yang lebih dominan mengobrol sok asik di depan anak anak.
"Oh jadi minju sama yuri sekelas ya nak?" Tanya mama eunbi ke yuri.
"I..iya tante ehe" jawab yuri kikuk.
"Bagus dong, kalian bisa lebih akrab lagi kalo tinggal serumah" kata papa sian.
Minju dan yuri ketawa kepaksa supaya ga awkward.
Setelah selesai makan mereka melanjutkan mengobrol, ntah kenapa sian dan eunbi begitu dominan.
Yujin melirik tangan minju yang lagi ada di bawah meja.
Ga bisa nahan lebih lama, yujin megang tangan minju yang berada di paha mantan pacarnya itu.
Minju yang kaget langsung menoleh pada yujin, yujin cuma bisa kasi tatapan sendu tanda rindunya.
Minju ga kuat dengan tatapan yujin, ia meremas jari jari yujin pelan memberi tahu bahwa dia juga rindu.
"Oh jadi yujin yang paling kecil disini ya?" Tanya mama eunbi tiba tiba.
"Eh? I..iya tante hehe" jawab yujin masih megang tangan minju di bawah meja.
Mama eunbi ngangguk sambil senyum,
"Kalo tante nanti mau punya calon menantu yang lebih dewasa dari minju supaya bisa mengayomi anak tante hehe" kata eunbi mengelus rambut minju.
"Ma!" Kata minju.
"Minju" cela hyewon supaya minju tak melawan.
Dibawah sana yujin ngelus tangan minju nyuruh sabar.
Secara tak langsung eunbi lagi nyindir yujin yang lebih muda dari minju.
"Iya tante, tapi kalau minju maunya sama brondong gimana?" Kata yujin.
"Ahn Yujin!" Kata papa sian.
"Gapapa mas hehe. Iya tetep aja tante ga bakal ngerestuin minju kalau gitu" kata eunbi masih tersenyum sahaja.
Mendadak minju dan yujin jadi jengah, apa salahnya jika minju berpacaran dengan orang yang lebih muda.
Yujin juga ga sekekanak-kanakan itu.
Yujin menghela nafas kasar, "Papa, tante" ucap yujin.
Papa sian dan mama eunbi melihat yujin yang siap berucap,
"Yujin ga setuju papa sama tante nikah. Tamat sekolah ini yujin yang bakal nikahin minju."
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Become Family
Fiksi PenggemarBukan lagi benci jadi cinta tapi benci jadi keluarga.