Author POV
"Perkenalkan, aku murid baru pindahan dari Busan. Namaku Lee Hayi, di Busan aku biasa dipanggil Lee Hi. Tapi disini, aku ingin kalian memanggilku Hayi.", kata Hayi memperkenalkan diri.
"Baiklah, sekarang kau bisa duduk di bangku yang kosong di belakang sana.", kata sonsengnim.
Bangku yang sonsengnim maksud adalah bangku di sebrang Jisoo, bangku itu memang kosong dua - duanya.
|°•○●○•°□■□°•○●○•°|
Bel pun berbunyi, menandakan waktunya istirahat. Chaeyoung dan Lisa sudah pergi ke kantin lebih dulu meninggalkan Jennie dan Jisoo.
"Jisoo-ya aku lapar, ayolah ke kantin.", ajak Jennie setelah merapikan buku - bukunya.
"Aniyo, hari ini eomma membawakanku bekal. Jadi, hari ini aku tidak ke kantin.", kata Jisoo.
"Yak! Tapi aku lapar, Soo-ya. Kau tidak perlu memesan makanan, hanya temani saja aku ke kantin eoh.", rengek Jennie.
"Mian, Jen. Pergilah dengan Hanbin oppa, dia pasti akan dengan senang hati menemanimu.", kata Jisoo.
"Cih, lalu maksudmu aku harus menghampirinya terlebih dahulu? Aku tidak mau, seharusnya dia yang menghampiriku terlebih dahulu.", kata Jennie.
"Ya sudah jika kau tidak mau menghampirinya, maka tahan saja laparmu itu.", kata Jisoo.
"Yak! Jisoo-ya, ayolah.", rengek Jennie lagi yang tidak dihiraukan oleh jisoo.
"Em, apa kalian akan pergi ke kantin? Aku ingin ke kantin, tapi aku tidak tau tempatnya. Jika kalian ingin ke kantin, bisakah aku ikut bersama kalian?", kata Hayi yang dengan tiba - tiba menghampiri meja Jisoo dan Jennie.
"Ah, ne. Aku akan ke kantin. Kalau begitu, kita ke kantin bersama eoh?", kata Jennie dan langsung menggandeng tangan Hayi.
Dan mereka pun akhirnya ke kantin bersama.
"Ais, lihatlah dia! Sudah dapat teman baru, teman lama dilupakan.", kata Jisoo yang melihat Jennie dan Hayi pergi meninggalkannya tanpa pamit pada Jisoo.
Tak lama, Hanbin memasuki kelas Jisoo untuk mencari Jennie.
"Yak! Soo-ya, dimana Jennie? Mengapa kau sendirian?", tanya Hanbin yang duduk dibangku Lisa agar bisa berhadapan dengan Jisoo.
"Eomma membawakanku bekal, maka dari itu aku tidak ke kantin hari ini.", kata Jisoo sambil mengeluarkan bekalnya.
"Dan Jennie, dia pergi ke kantin bersama murid baru.", kata Jisoo sambil mengambil satu sandwich di kotak makannya.
"Benarkah? Siapa dia? Laki-laki? Atau perempuan? Cepat katakan padaku, Soo-ya!", perintah Hanbin.
"Perempuan, Hanbin-a. Ais, kau ini. Tenanglah, jika Jennie akan pergi dengan laki - laki maka aku pasti akan langsung mencegahnya demi kau.", kata Jisoo sedikit kesal.
"Ah, jadi dia pergi bersama perempuan? Kalau begitu aku akan menyusulnya.", kata Hanbin.
Lalu dia bangkit dari bangku lisa. Saat dia hendak pergi, dia mengurungkan niatnya itu sejenak.
"Jisoo-ya, panggil aku oppa! Ingat, oppa! Dan aku ambil ini eoh?", kata Hanbin mengambil sandwich terakhir milik Jisoo lalu berlari keluar.
"Yak! Oppa, aku kurang jika hanya makan satu.", teriak Jisoo pada Hanbin yang sudah tidak terlihat dari pandangannya.
|°•○●○•°□■□°•○●○•°|
Saat dikantin, Hanbin mengedarkan pandangannya. Dia mencari sosok kekasihnya, tapi dia tidak menemukannya. Sampai tidak sadar dia telah ditabrak oleh seorang gadis.
"Ah, mianhae.", sesal gadis itu.
"Gwenchana.", kata Hanbin lalu tersenyum.
"Eoh, aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Apa kau murid baru?", tanya Hanbin.
"Ah, ne.", jawab gadis itu.
"Apa kau sekelas dengan Jennie?", tanya Hanbin.
"Ne, aku tadi bersamanya. Tapi dia sedang ke toilet dan aku disuruh menunggunya di meja itu.", kata gadis itu sambil menunjuk meja diujung kantin.
Eoh, gadis itu adalah Hayi.
"Eoh, kalau begitu ayo kita tunggu dia disana.", kata Hanbin.
"Ne?"tanya Hayi heran.
"Aku mencari Jennie sedari tadi. Kata Jisoo dia pergi ke kantin bersamamu. Jadi, aku kesini. Karena kau bilang, kau disuruh menunggunya di meja itu maka ayo kita tunggu dia disana.", kata Hanbin lalu menarik tangan Hayi.
Seketika Hayi terkejut karena Hanbin menarik tangannya dengan tiba - tiba.
Ketika sudah sampai di meja yang dimaksud, mereka berdua hanya diam.
Tak lama Jennie datang dengan membawa makanan. Setelah dari toilet, Jennie memesan makan dan berniat memakan makanannya bersama Hayi. Tapi, ternyata hayi sedang bersama kekasihnya.
"Kim Hanbin? Sedang apa kau disini ... bersama Hayi?", tanya Jennie sedikit curiga.
"Ah, jadi namanya Hayi?", tanya Hanbin lalu melirik Hayi.
Hayi pun hanya tersenyum menanggapi lirikan Hanbin.
"Apa yang kau lakukan disini, Kim Hanbin?", tanya Jennie kali ini dengan emosi.
Mengapa Jennie emosi? Yah, dia merasa cemburu dan karena Hanbin tidak menjawab pertanyaannya.
"Aku tadi mencarimu. Dan Jisoo bilang kau ke kantin bersama murid baru. Tapi dengan tidak sengaja murid baru ini menabrakku tadi, jadi aku bertanya tentang keberadaanmu padanya. Dan dia bilang kau sedang di toilet dan menyuruhnya menunggu disini. Ya sudah aku ikut dengannya.", jawab Hanbin lalu tersenyum semanis mungkin pada Jennie.
"Huft, lalu kenapa kau tidak memesan sesuatu? Apa kau tidak lapar? Ingin kupesankan sesuatu? Kau ingin apa? Katakan! Akan kupesankan.", kata Jennie bertubi-tubi.
"Aku hanya ingin kau selalu ada disisiku, itu sudah lebih dari cukup.", kata Hanbin menggoda Jennie.
"Ais, aku serius!", kata Jennie sambil memukul lengan Hanbin.
"Duduklah dulu, apa kau tidak lelah berdiri sedari tadi?", tanya Hanbin pada Jennie.
Yah memang sedari tadi Jennie hanya berdiri saja. Dan akhirnya Jennie pun duduk di samping Hanbin.
"Dan makanlah! Sepertinya melihatmu makan, itu bisa membuatku kenyang.", kata Hanbin yang lagi - lagi menggoda Jennie.
"Hanbin-a, tidak bisakah kau serius?", tanya Jennie kesal.
Dia merasa perhatiannya diabaikan oleh Hanbin.
"Aku bahkan sangat serius, Jen. Maka dari itu, cepatlah makan. Sebentar lagi bel masuk berbunyi.", kata Hanbin.
"Tapi, kau ....", belum selesai Jennie mengatakan sesuatu, Hanbin sudah memotongnya.
"Jangan pedulikan aku, makanlah! Aku sudah makan sandwich milik Jisoo.", kata Hanbin sambil mengusap kepala Jennie.
"Baiklah, aku akan makan.", kata Jennie lalu tersenyum pada Hanbin.
Tanpa mereka sadari, Hayi sedikit tidak suka dengan situasi ini. Karena ternyata, Hayi menyukai Hanbin pada pandangan pertama saat mereka tabrakan tadi. Dan Hayi berencana mencari tau tentang hubungan Jennie dan Hanbin.
Author POV End
.
.
TBC.Gimana part 03nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, di part - part selanjutnya tolong ramein juga. 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all. 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Opportunity in Narrowness
FanfictionMenikah diusia muda, bahkan masih duduk dibangku sekolah. Itu semua karena keinginan mereka, dan didukung oleh orang tua dari pihak sang gadis yang harus pergi meninggalkan putrinya itu. Bagi Kim Hanbin, itu adalah kesempatan dalam kesempitan yang t...