14

559 67 5
                                    

Jennie POV

Aku sangat terkejut, dengan apa yang baru saja Hanbin katakan.

Dia hanya akan mengantar Hayi? Lalu, mereka akan memiliki banyak waktu berdua?

"Yak! Kau benar - benar tidak akan mengantarku?", teriak Jisoo pada Hanbin.

"Hem, aniya. Tapi, kalian berdua ikutlah mengantar Hayi.", kata Hanbin padaku dan Jisoo.

Dapat kulihat Hayi yang tidak suka dengan ucapan Hanbin kali ini. Mungkin dia berpikir, waktunya untuk berduan lagi dengan Hanbin akan gagal.

"Dan setelah mengantar Hayi, aku hanya akan mengantarmu mengambil beberapa keperluan untuk bermalam di rumahku dan keperluan sekolahmu besok. Dan besok berangkatlah ke sekolah bersamaku dan Jennie.", lanjut Hanbin yang kali ini dia tujukkan pada Jisoo.

"Oppa.", rengek Jisoo, bermaksud menolak.

"Hanbin-a, biarkan Jisoo pulang. Jangan paksa dia. Kau tenang saja, aku akan membereskan rumahmu nanti.", kataku membantu Jisoo, agar Jisoo bisa pulang.

"Aniya. Kau lelah, Jen. Kau sudah membuat makan siang tadi.", kata Hanbin.

"Kau pikir aku tidak?", protes Jisoo.

"Aku akan undang Bobby untuk datang kesini, Soo-ya. Eoh? Bermalamlah, hem? Aku tau kau sudah lama tidak memiliki waktu berdua dengan Bobby.", kata Hanbin menghasut Jisoo dengan membawa Bobby dalam percakapannya.

"Jinjja? Geurae, kalau begitu aku akan bermalam.", kata Jisoo semangat.

Berbeda dengan Hayi, dia sangat murung. Sepertinya sedari tadi dia berharap Hanbin berubah pikiran untuk tidak mengajak aku dan Jisoo ikut mengantarnya.

"Ok, kalau begitu ayo kita berangkat sekarang.", kata Hanbin.

Lalu Jisoo menarik Hayi menuju mobil Hanbin begitu saja meninggalkanku dan Hanbin.

Aku bangkit, berniat menyusul Jisoo dan Hayi. Tapi, Hanbin menahanku.

"Kau masih marah padaku?", tanya Hanbin.

"Aniya.", kataku singkat tanpa menatapnya.

"Lalu, mengapa kau bersikap seperti ini? Kau terlihat tidak seperti biasanya. Apa karena Hayi?", tanya Hanbin.

Seketika, aku langsung menatapnya.

"Hayi? Maksudmu?", tanyaku pura - pura tak tau.

"Bukankah kau tadi melihat Hayi menyentuhku? Kau tidak suka itu kan?", tanya Hanbin.

"Ah, itu? Aku ... aku ... aku ....", aku merasa sulit untuk mengatakan sesuatu, karena aku tidak mungkin jujur padanya bahwa aku cemburu.

Aku sangat malu mengakui itu.

"Kau apa? Kau cemburu?", tanya Hanbin.

"Aniya.", kataku dengan cepat menyangkalnya.

"Jujur saja. Aku tau, aku dapat membacanya dari tatapan dan gerak - gerikmu sedari tadi.", kata Hanbin.

"Benarkah? Apakah sangat terlihat? Ais, kau sangat bodoh Jen. Tidak bisakah kau menutupinya? Yak! Sangat memalukan.", kataku pada diri sendiri (dalam hati).

"Aku tau, Hayi pasti menyukaiku. Tapi kau tenang saja, aku tidak akan berpaling darimu. Aku hanya mencintaimu. Ingat itu, Jen! Aku ... hanya ... mencintaimu.", lanjut Hanbin serius.

"Hanbin-a.",panggilku.

"Kau, apakah kau serius dengan apa yang kau ucapkan?", tanyaku juga serius.

Aku hanya tidak percaya, mengapa Hanbin bisa berkata seperti itu? Apakah dia benar - benar serius atau hanya ingin membuatku percaya diawal lalu berujung dengan dia yang menyelingkuhiku?

"Yak! Percayalah. Bukankah kemarin malam aku sudah bilang padamu? Akan semakin banyak gadis diluar sana yang menyukaiku. Jadi kumohon, percayalah padaku bahwa aku hanya mencintaimu. Dan aku akan berusaha menghindari gadis - gadis itu, karena aku tidak ingin kau terus merasa cemburu. Aku akan berusaha menjaga perasaanmu.", kata Hanbin menjelaskan.

"Geurae, aku percaya padamu.", kataku lalu tersenyum padanya.

"Gomawo.", kata Hanbin, lalu mencium keningku.

Jennie POV End

Author POV

"Lama sekali? Apa saja yang kalian lakukan didalam tanpa kami?", protes Jisoo pada Jennie dan Hanbin yang baru saja keluar dari rumah Hanbin dengan bergandengan tangan.

Hayi yang melihat itu, sangat cemburu.

"Eoh, dan kenapa kalian bergandengan tangan?", tanya Hayi sinis.

Tapi hanya dibalas senyuman oleh Jennie dan Hanbin.

"Sudahlah, lebih baik kalian masuk ke mobil sekarang!", perintah Hanbin.

Melihat Jennie yang membuka pintu depan, Hayi langsung menghampiri Jennie berniat ingin mengambil tempat Jennie. Namun, Jisoo langsung menarik Hayi.

"Duduklah dibelakang denganku!", perintah Jisoo.

Hayi langsung murung, karena Jisoo membuatnya gagal duduk bersebelahan dengan Hanbin. Dan Hanbin pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah Jisoo. Dia sangat berterima kasih pada Jisoo. Karena berkat Jisoo, Jennie tidak merasa cemburu kali ini.

Author POV
.
.
TBC.

Gimana part 14nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.

Opportunity in NarrownessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang