Kini di kamar Aqila
"So, jelaskan sekarang kepada abang qil" ucap Aldebaran kepada Aqila
Aqila pun menghela nafasnya sejenak, tak lama ia pun mulai menjelaskan
"Huh, aku baru tau bang kalo kita punya adik. Ayah dan bunda selama ini menyembunyikan mereka dikarenakan mereka tengah diincar oleh musuh kakek kita" jelas Aqila membuat Aldebaran mengernyit seketika
"Musuh kakek??" Ucap aldebaran dengan raut bingungnya
"Iya, heh sepertinya akan menarik kalo kita bermain main dengan musuh kakek yang tengah mengincar adik kita bang" ucap Aqila dengan tersenyum smirik
"Benar juga, sudah lama kita tidak bermain main dengan ya. Baiklah, sebelum itu kita selidiki dahulu siapa musuh kakek setelah itu baru kita mulai bermain" ucap aldebaran dengan senyum smiriknya
"Hm, aku akan menghubungi Baraq untuk menyelidiki siapa musuh kakek" ucap Aqila yang langsung dibalas anggukan oleh Aldebaran
"Namun sebelum itu tolong kunci pintunya dulu bang, aku tidak ingin seseorang mendengar pembicaraan kita nantinya" ucap Aqila kembali
"Baiklah" jawab Aldebaran, lalu ia pun beranjak dari sana untuk mengunci pintu kamar Aqila. Setelah mengunci pintu tersebut ia pun kembali duduk disamping adiknya
Tak lama qila pun menghubungi Baraq
📞"Halo Baraq" ucap Aqila saat sudah terhubung
📞" Ya nona, apa ada tugas untuk saya" ucap Baraq
📞"Hm, tolong kamu selidiki musuh dari Buana Rasendriya yang mengincar cucunya. Ku beri kamu waktu 30 menit untuk menyelesaikannya" titah Aqila
📞"baik nona" jawab Baraq
Dan seketika sambungan pun diputuskan oleh Aqila
"Sudah" tanya Aldebaran setelah melihat Aqila selesai menelfon
"Hm" hanya itu saja yang keluar dari mulut Aqila saat Aldebaran bertanya
"Oh ya kapan kita akan ke markas, sudah lama sekali kau tidak kesana. Yang lain pasti sangat merindukanmu" tanya Aldebaran kembali
"Hm, besok gimana. Kita buat alasan kepada bang ahnaf dan Azzam jika mereka bertanya. Ya agar mereka tidak curiga saat kita pergi besok" ucap Aqila membuat Aldebaran mengernyit
"Alasan apa memangnya" tanya Aldebaran
"Alasan menghabiskan waktu berdua, sepertinya itu sangat pas sekali" ucap Aqila
"Baiklah kalo begitu" jawab Aldebaran
30 menit kemudian, ponsel Aqila pun berdering
📞"Katakan" ucap Aqila saat mengangkat panggilan tersebut
📞"Osmond Lakasya, mantan relasi bisnis Buana Rasendriya serta sahabatnya. Berseteru pertama kali karena seorang wanita bernama Olivia Pramudya" ucap Baraq
'nenek' batin Aqila
📞"Lanjutkan" ucap Aqila dengan raut dinginnya
📞"Puncak perseteruannya karena Osmond menganggap Buana penyebab kebangkrutan perusahaannya. Ia kini mulai menyusun rencana untuk membalas dendam buana dengan cara menghabisi cucunya terlebih dahulu" jelas Baraq
📞"Apa kamu menyelidiki alasan sebenarnya kebangkrutan perusahaan itu" tanya Aqila
📞"Ya nona, alasan perusahaan itu bangkrut bukanlah karena buana rasendriya namun karena salah satu karyawannya yang menjual file file penting perusahaan. Namun Osmond menganggap karyawan itu mata mata yang dikirim buana untuk menghancurkan dirinya" ucap Baraq kembali
📞"Hm, begitu ya. Baiklah sudah ku putuskan aku akan menghancurkan dia sampai ke akarnya karena sudah berani mengusik keluargaku. Baraq kumpulkan tiga serangkai serta hubungi Saddam, suruh dia menungguku di markas hari ini juga" ucap Aqila
📞"Laksanakan nona" ucap Baraq
📞"Hm" gumam Aqila dan sambungan pun langsung terputus
"Bukannya kamu bilang besok ya ke markas, kenapa mendadak jadi sekarang" tanya Aldebaran
"Ya aku hanya tidak ingin menunda hal ini, jika ditunda bisa saja kita akan kecolongan nantinya" jelas Aqila membuat Aldebaran mengangguk faham
"Baiklah kalo begitu, ayo kita berangkat ke markas" ucap aldebaran
"Bukannya kau baru datang bang, pasti kau lelah kan. Lebih baik kau istirahat saja lah aku bisa sendiri kok ke markas" ucap Aqila
"Abang bisa istirahat dimarkas nanti, kamu jangan khawatir. Yasudah ayo kita pergi" ucap aldebaran membuat Aqila menghela nafasnya
'keras kepala sekali dia' batin Aqila
Mereka pun pergi dari kamar tersebut, namun saat Dibawah ahnaf dan Azzam menatap mereka heran
"Mau kemana kalian" tanya ahnaf kepada mereka berdua
"Mau menghabiskan waktu berdua, ada apa memangnya bang" tanya Aqila dengan raut polosnya
"Lho kenapa nggak besok saja, bukannya Al baru tiba ya" ucap ahnaf dengan herannya
"Ya mau gimana lagi kalo bang Al nya yang maksa buat menghabiskan waktu berdua" ucap Aqila membuat ahnaf faham seketika
"Hm begitu, yasudahlah. Kalo Al capek langsung bawa dia pulang ya Qil, kasian nanti kalo sakit malah jatuh nya nyusahin orang" ucap ahnaf yang meledek Aldebaran, namun Al hanya menatapnya datar. Ia tak membalas ataupun berkomentar apa apa.
"Oke, kami pergi dulu ya. Kita mungkin akan kembali besok, sekalian aku dan bang Al mau nginap di rumah temen, aku pasti akan kembali sebelum adik adik sampai di rumah ini. Kalo ayah dan bunda nanya bilang aja kami nginap di rumah temen" ucap Aqila
"Oke deh" jawab ahnaf
"Yasudah kami pergi dulu, assalamualaikum" ucap Aqila, lalu ia pun pergi dari rumah bersama aldebaran
"Waalaikumsalam" jawab mereka berdua setelah Aqila dan Aldebaran pergi
Kini tinggal lah mereka berdua
"Apa maksud dari ucapan qila tadi yang mengatakan akan kembali sebelum adik adik sampai" tanya Azzam kepada ahnaf
"Yaampun Abang lupa memberitahukan mu mengenai pembicaraan ayah dan bunda. Ayo duduk Abang akan menjelaskannya" ucap ahnaf yang dibalas anggukan oleh Azzam
Setelah mereka duduk ahnaf pun mulai menjelaskan apa yang dibicarakan ayah dan bundanya.
Beberapa saat kemudian selesai ia menjelaskan
"Begitu ya, pantas saja tadi qila berbicara begitu" ucap Azzam setelah mendengar penjelasan anhaf
"Yasudah, Abang kembali ke kamar duluan ya" ucap ahnaf yang diangguki oleh Azzam.
Setelah kepergian ahnaf kini Azzam pun juga kembali ke kamarnya.
.
.
.Makasih yg udah baca maaf kalo ada salah kata maupun kalimat. Jgn lupa vote comment and follow ya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARILA✓ [END]
RomanceSTORY 12 Judul lama: ukhibbuka fillah "Zen" panggil nya pada orang kepercayaan nya yang tak jauh dari dirinya "Iya tuan" ucap nya dengan hormat "Awasi terus nyonya kalian, jangan biarkan ada luka sedikitpun di dirinya" ucap nya dengan raut dingin "...