Kini Jian mendekat ke arah Aqila.
Ia melepaskan semua tali yang mengikat istrinya itu. Sementara salah satu pengawal nya melepas tali Ren, namun tidak untuk Azril.
Setelah tali itu dilepas Aqila ambruk seketika dipelukan Jian.
Jian yang khawatir pun langsung membawa Qila pergi dari sana.
Namun sebelum itu.
"Bawa lelaki itu, siksa dia lalu bunuh. Serta bawa Ran ke rumah sakit untuk diobati" perintah Jian yang langsung diangguki oleh anak buah nya.
Jian pun pergi dengan diikuti oleh Aldebaran yang juga sama khawatir nya.
Mereka kini menuju mansion Aldebaran. Sesampainya disana.
"Ambil mobil, dan bawa kemari" titah Aldebaran yang diangguki pengawal nya.
Pengawal itu pun pergi untuk mengambil mobil.
Setelah mobil berada di hadapan mereka. Jian langsung memasukkan Qila di jok belakang.
"Beritahu keluarga untuk ke rumah sakit Baran" perintah nya yang diangguki pengawal itu.
Kini Aldebaran masuk ke mobil, ia yang akan menyetir kali ini. Entah kenapa ia tak meminta supir nya untuk mengantar mereka. Sementara Jian ia memangku istrinya itu.
"Jangan tinggalin aku" gumam nya sambil memeluk tubuh sang istri yang dipenuhi luka, ia begitu sedih kali ini. Ia merasa begitu tak becus menjaga istrinya.
Al yang mendengar gumam lelaki itu pun juga turut sedih.
'semoga kamu baik baik saja dek, tak ada luka serius setelah apa yang kamu alami kali ini' pikir Aldebaran
Ia lalu melajukan mobil nya menuju ke rumah sakit baran.
Beberapa saat kemudian setelah sampai disana. Jian langsung keluar dari mobil dan membopong sang istri ke dalam. Salah satu dokter yang melihat pun langsung meminta suster untuk mendorong brangkar ke arah mereka.
Kini saat sudah dihadapan mereka
"Letakkan disini pak" ucap dokter tersebut
Jian pun langsung meletakkan tubuh Qila dengan perlahan.
Setelah meletakkan tubuh Qila suster itu pun langsung mendorong brangkar itu menuju UGD.
"Silahkan tunggu diluar pak" ucap suster tersebut saat Jian akan masuk ke ruang UGD.
Jian pun hanya pasrah saat sang suster tak mengizinkan nya masuk ke dalam.
Ia hanya bisa menunggu di luar. Ia berjalan mondar mandir sambil menunggu dokter keluar, hal itu membuat Aldebaran kesal seketika
"Duduk lah yan, jangan mondar mandir terus" omel Aldebaran
"Kau tak tau rasanya menunggu seorang istri yang masuk rumah sakit. Karena kau jomblo" brengutnya dengan kesal yang mana membuat Aldebaran pusing seketika.
'kenapa malah merembet ke jomblo segala sih. Tau tau kalau aku masih sendiri, tapi jangan diperjelas juga dong' pikir Aldebaran.
.
.
.Dipublish
16 Maret 2022Terima kasih yg sudah baca maaf jika ada salah kata maupun kalimat.
Jgn lupa vote comment and follow guys see you next part ya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARILA✓ [END]
RomansaSTORY 12 Judul lama: ukhibbuka fillah "Zen" panggil nya pada orang kepercayaan nya yang tak jauh dari dirinya "Iya tuan" ucap nya dengan hormat "Awasi terus nyonya kalian, jangan biarkan ada luka sedikitpun di dirinya" ucap nya dengan raut dingin "...