B10

817 76 3
                                    


Warning;
Banyak TYPO

©Masashi kishimoto


Lagu bluestone alley melantun dengan sempurna hasil kerja keras menma dan sang dedy.walau hanya satu lagu yang baru menma kuasai ia senang,apalagi jika ayahnya benar benar ada di hadapanya.jujur rasa khawatir akibat psikopat yang hampir membunuh dedynya menjadi momok yang menakutkan bagi keduanya.

Ngomong ngomong tentang ayahnya bukankah hari ini ia berjanji akan pulang?batin menma.sementara pemuda berambut blonde jabrig membuat keributan dengan pembantu yang ayahnya pekerjakan,katanya."baru kali ini ada orang yang bisa mengalahkanku!"jerit boruto nelangsa tidak terima"ne_ne,karna mainan ini tidak berguna,bagaimana kalau boruto-kun kerjakan saja pekerjaan rumah dengan menma-kun!"boruto mempoutkan  bibirnya,lebih baik main game sampai jarinya kram daripada harus mengerjakan pekerjaan rumah(PR)."percuma bibi boruto itu tempurungnya saja yang besar,tapi otaknya tetaplah otak udang"sarkas menma lalu pergi ke kamarnya,boruto marah tidak terima dengan ucapan menma.menyusul ke kamar,suara bantingan pintu jelas terdengar telinga sakura,perempuan itu mendecakan lidah.terdapat perempatan di kiri keningnya,bolehkah ia hancurkan rumah ini dengan sannaronya?!.

...................

Sementara di taman kota naruto dan sasuke duduk di bangku taman,rambut pirang yang sempat naruto sembunyikan kini terlihat terang dan cepak.saat naruto berbicara bau alkohol dan rokok sangat kentara tercium hidung mancung sasuke.

"Jadi apa yang kau tau tentang naruko?" tubuh sasuke menegang kala nama itu di sebut,sekarang sasuke baru menyadari kenapa ia sangat familiar pada pria yang ada di depanya.mata shappire,tanda kumis kucing di kedua pipi,dan rambut yang asli berwarna pirang bukan hitam.yang berbeda hanya pipi yang tirus,kulit tan Asia dan sedikit tinggi dari naruko.

Sasuke hanya bungkam,tapi entah kenapa dada sebelah kirinya terasa sangat nyeri,tidak ada darah hanya penyesalan yang sasuke rasakan."aku tidak berharap akan berumur panjang"naruto menarik nafas panjang kala memecah kehrningan"tapi aku berharap bolt dan menma bisa hidup bahagia dengan ayah kandungnya"
"Jadi kau berharap aku ayah mereka,begitukan naruto-san?" lelaki berambut cepak itu mendengus tak suka mendengar lawan bicaranya menyebut namanya dengan sufix '-san'
"Jangan memakai embel embel san aku tidak suka,panggil saja aku naruto"jeda" kita lakukan tes DNA"sambung naruto"aku pernah melakukan tes DNA dan hasilnya tidak-"belum selesai sasuke berbicara kalimatnya di potong langsung oleh naruto"Lagi!"ucap naruto seperti perintah dan tidak bisa di tentang.

Berdiri dari duduknya,kemudian pria pirang cepak itu menoleh pada sasuke"ikut aku!"perintahnya.sasuke menuruti naruto,keduanya masuk ke dalam mobil naruto, membelah jalanan di tokyo.sepanjang jalan keduanya tidak ada yang berbicara.naruto yang fokus menyetir dan sasuke yang repot dengan pikiranya sendiri.

Sasuke di buat bingung karna naruto membawanya ke pemakaman,pikiran negatif sempat singgah di pikiran sasuke tapi pria emo itu mencoba untuk selalu berfikiran positif.barjalan mengekori naruto dan berhenti di depan makam yang terlihat masih baru,jantung sasuke terasa berhenti,lidahnya kelu.tubuh pria onyx itu lemas,jatuh dengan kedua tangan sebagai tumpuan.jelas tertera nama di batu nisan 'UMINO NARUKO'.

Kristal bening melewati pelupuk mata sasuke,ia menangis meraung raung memanggil nama yang sudah tercetak di batu nisan,tidak perduli sekarang ada di mana.Penantian panjang  sasuke untuk bertemu naruko sudah hancur karna narukonya sudah di panggil oleh sang maha pencipta.

"Puas dengan apa yang sudah kau lakukan di masa lalu 'uchiha sasuke'!ucap naruto dengan menekankan nama dan marga sasuke." KAU BOHONG!"sasuke meneriaki naruto.

Naruto berjongkok,menepuk pelan pundak lebar sasuke"tenanglah sasuke,naruko pasti kesakitan melihatmu seperti ini"bagaikan mantra ucapan naruto membuat sasuke bergeming,menangkup wajah tegas khas uciha"naruko selalu menyayangimu"bisik naruto.

ButterFLY(SasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang