B2

2.4K 170 0
                                    



Sasuke mengusap lembut perut buncit naruko,gerakan menendang dari bayi yang ada di perut naruko membuatnya terdiam takjub wajah yang biasanya datar sekarang tersenyum bahagia

"Dia memang putraku" naruko tersenyum lembut sambil mengangguk pada sasuke,wanita yang bermata sewarna samudra itupun menyingkitkan lengan sasuke lalu berjalan mengambil satu buah apel dan pisau

"Kau ingin apel?" naruko menggeleng dan memberikan apel yang ada di tanganya pada sasuke,mata tajam sasuke masih memperhatikan gerak gerik naruko yang agak mencurigakan,telapak tangan naruko menempel sempurna di meja,tangan kanan naruko masih setia memegang pisau buah yang tajam nan mengkilap

Trak trak trak trak

Prang

Sasuke langsung menepis pisau yang naruko pengang
"Apa yang kau lakukan!" bentak sasuke khawatir,darah mengalir dari semua jari tangan kiri naruko yang naruko potong sendiri,tanpa pikir panjang naruko segara berlari mengambil pisau uang tadi ia pegang

"Hentikan naruko!"

"Diam!" bentak naruko tak mau kalah,naruko lalu mengarahkan pisau itu tepat di perutnya yang sadang membuncit

Jlebb

Sasuke hanya mematung tak bisa bergerak waktu terasa berhenti nafasnya tercekat,mata sasuke bisa melihat derasnya darah yang melewati kaki jenjang naruko dan membanjiri lantai

"Sasuke,mite" lirih naruko

"Tasukete kudasi"







Nafas sasuke terngengah engah seperti habis lari maraton,jantungnya berdetak cepat seperti akan keluar dari rongga dadanya



Mimpi

Mimpi itu lagi,sasuke mengambil beberapa butir obat penenang lalu mengambil air putih yang ada di sampingnya.

Berapa tahun ia mencari keberadaan naruko

Sepuluh,dua belas,tiga belas ah~enam belas tahun ia mencari keberadaan naruko,apa wanita itu sudah mati?

Tidak!!!sasuke yakin naruko masih hidup,penyesalan adalah hal yang paling sasuke benci,karna ia mengalaminya sekarang,jika saja waktu bisa kembali ke masa lalu ia akan senang hati tanpa wanita itu minta pun ia mau bertanggung jawab menjadi ayah dari anak yang naruko kandung,tapi semua itu hanya angan angan sasuke hanya'angan angan'

Skip time

Siang ini sasuke sengaja meliburkan diri dari pekerjaanya sebagai potografer,ia suka membidik apapun dengan kamera miliknya tapi untuk di bidik sebagai objek sasuke tidak mau,sungguh aneh bukan.

"Sasuke-kun" teriak hanabi sambil berlari ke arah sasuke

"Wah kebetulan sekali kita bertemu di sini ya sasuke-kun" ya~sebetulnya bukan kebetulan,hanabi atau juga hyuga hanabi sengaja mengikuti sasuke,bukankah untuk perjuangan cinta butuh pengorbanan.

Sasuke memicingkan mata tak suka,cih kenapa ada saja wanita ini batin sasuke,hanabi baru akan mengandeng tangan sasuke tapi langsung di tepis oleh sang empu,sasuke lalu berjalan meninggalkan hanabi yang kaget dengan perlakuan sasuke

"Sasuke,kenapa  kenapa kau tidak bisa membuka hatimu untuku,aku bahkan menerimamu walau kau sudah di coret dari keluarga uchiha" ucap hanabi sedikit membentak

"Dengar hatiku sudah ada yang memiliki,carilah  pria yang lebih baik dariku" ucap sasuke tanpa membalikan badanya"urusan aku sudau di coret dari keluarga uchiha itu sama sekali bukan urusanmu"tambahnya,sasukepun berlalu meninggalkan hanabi yang mulai terisak

"Begitu ya,jangan harap kau bisa lari dariku sasuke" tak lama setelah itu seriangai muncul menghiasi paras ayu hanabi

----------------------

Sasuke hanya duduk lesu di apartemenya,kelopak sewarna salju itu menutupi sempurna dua bola mata onyx miliknya,semua orang yang melihatnya selalu berkata bahwa ia 'sempurna'tanpa ada yang tau fakta yang sebenarnya bahwa ia'sengsara'

Bel pintu berbunyi mengharuskan sasuke meninggalkan dunianya,pintu di buka

Bugh

"Kenapa kau membuatnya menangis brengsek" satu pukulan telak sasaranya di wajah sasuke

"Aku tidak tau siapa yang kau maksud" geram sasuke,siapa yang tidak kesal saat ada tamu yang tiba tiba datang lalu memberikan bogem mentah secra tiba tiba

"Jangan pura pura bodoh" ucap konohamaru menggeram

"Kenapa kau membiarkanya datang padaku,aku tau aku brengsek tapi bukan pecundang sepertimu" sarkas sasuke membuat konohamaru mematung seketika

"Aku tidak punya waktu untuk meladenimu,pergilah" konohamaru beringsut mundur dan pergi meninggalkan apartemen sasuke,sementara saauke mendesis kesakitan pukulan dari konohamaru memang tidak bisa di anggap remeh,yah sasuke hanya sedang tidak mau bertengkar dengan orang yang tujuh tahun lebih muda darinya,sasuke menutup pintu dan kembali duduk di kursi ruang tamu tak berapa lama ketukan pintu kembali terdengar memuat sang empu kesal karna harus kembali membuka pintu

"Ano,tuan maaf ini ada kiriman paket untuk anda" sasuke memandang bocah yang masih memakai baju sma

"Tuan anda melamun" sang bocah menyadarkan sasuke

"Oh ya,terimakasih"

"Kalau begitu saya permisi" baru beberapa langkah bocah itu meninggalkan apaetemen sasuke matanya terasa buram dan telinganya mendengung lalu semuanya menjadi gelap

Brukk

Tanpa pikir panjang sasuke menghampiri bocah tersebut

"Tsk,dia demam" sasuke lalu membawa bocah itu masuk ke dalam apartemenya,menutup kasar pintu dengan salahsatu kakinya

Sasuke lalu memgomres bocah tersebut,dan memandang wajah yang tidak asing baginya,rambut blonde,dua garis di masing masing pipinya dan lagi warna mata yang sama

"Naruko/Naruko" ucap mereka berdua tanpa sadar

Jantung sasuke berpacu lebih cepat,apakah bocah oni adalah putranya yang selama ini dia cari?




Tbc





Mau cepet cepet beres biar gak panjang bikin fic nya

ButterFLY(SasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang