Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kurama pov
Aku terkejut melihat Naruto telah kembali. Astaga! dia sangat berubah, benar2 berubah.
Bahkan dia lebih tinggi dariku. Aku mengira tubuh pendeknya waktu kecil itu tak akan bertambah setinggi itu.
Aku heran kenapa pihak kerajaan tidak memberitahu perihal kedatangan Naruto. Apa Ayahanda sengaja merahasiakan hal ini pada kami?. Nanti akan kutanyakan kepada Ayahanda.
Mengingat kejadian siang tadi, aku cukup terkejut saat Itachi memukul Naruto. Untuk pertama kalinya aku melihat Itachi semarah itu. Juga untuk kedua kalinya aku melihatnya kembali berekspresi lagi. Ekspresi itu bingung, terkejut, marah, itu mimik wajah yang sempat kulihat dari wajahnya.
Aku tahu kenapa Naruto bisa berekspresi seperti itu. Itu karna Sasuke.
Aku tahu arti Sasuke bagi Naruto. Aku tidak akan pernah Meragukan kasih sayangnya pada Sasuke.
Indah dan berharga itulah yang kulihat Sasuke di mata Naruto.
Mengenai pemukulan Itachi pada Pangeran Namikaze Kedua atau bisa kubilang adikku. Aku harus menjelaskan kesalah-pahaman antara Itachi dengan Naruto. Tentunya setelah selesai pulang dari sekolah.
***
Aku Namikaze Kurama Putra Mahkota Kerajaan Api.
Saat ini aku sedang di asrama khusus para bangsawan Elit.
Aku tinggal satu kamar dengan sahabat atau bisa kubilang Kekasihku. Kenapa aku bilang Kekasihku. Karana dia memang Kekasihku.Awalnya sangat susah untuk menaklukan hatinya. Namun pada suatu hari dia tiba2 saja menyatakan perasaannya sambil menangis. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi entah benar atau hanya perasaanku saja tatapan Itachi saat itu seakan mangatakan tidak ingin kehilanganku dan terselib kilatan kecemburuan di sana. Aku tidak ingin menanyakan itu lebih lanjut karena saat itu aku sangat senang. Oke kembali kecerita..
Sebenarnya kamar untuk Bangsawan elit seperti kami itu Individual. Tapi kami menginginkan satu kamar.
Maka kami meminta ruangan yang lumayan luas yang cocok untuk dua orang Bangsawan seperti kami.
Hei jangan berfikir yang tidak Itachi masih pera__maksudku perjaka! Tapi kalau bibirnya sudah tidak lagi hahaha..."jadi jelaskan kenapa Pangeran Naruto tidak menemui Adikku selama 7 tahun ini." itachi bertanya.
"hah tenanglah Itachi." aku menenangkan Itachi yang masih marah karena perihal tadi siang.
"jawab saja Kurama" Itachi menggeram.
"Oke baiklah."
Kurama pov end
"Oke baiklah. "
"Begini! Naruto tidak menemui adikmu karena dia sedang masa pelatihan dengan gurunya untuk menjadi kuat__
"Ooh jadi Pangeran Naruto terobsesi dengan kekuatan!? "Ucap Itachi memotong ucapan Kurama. " kerena itu! dia meninggalkan Adikku?!"
"Dengarkan dulu apa yang aku katakan Itachi" ucap Kurama lembut.
Itachi mengangguk dan kembali memperhatikan Kurama yang tersenyum kemudian.
" Naruto tidak seperti yang kau pikirkan Itachi. Dia itu terlalu baik untuk memikirkan hal-hal berbau Obsesi kekuatan." jelas Kurama.
" Dulu sejak dia lahir di tak menangis. Naruto tidak mengeluarkan suara pada umumnya bayi yang baru
di lahirkan. Di cenderung pendiam. Hal itu membuat Otou-sama dan Kaa-sama sangat khawatir. . Sikapnya itu sampai terbawah hingga Naruto besar. Di saat jatuh dan terluka pun di tidak menangis. Naruto seperti sudah biasa dengan namanya luka."____