Chapter 6

1.6K 118 5
                                    

Setelah menempuh beberapa jam diperjalanan,akhirnya mereka pun telah sampai ditempat kediaman Mondy

Ketika raya turun dari mobil,ia melihat ada beberapa orang yang sedang menyambutnya didepan

"Selamat datang Mondy Raya" ucap Rengganis selaku mamah mondy dan mertua raya,Rengganis pun memeluk tubuh raya dengan penuh kasih sayang

"Selamat datang menantu papa"ucap hariman kepada raya selaku papah nya mondy

"Silahkan masuk ka"ucap dini adik nya mondy

Raya pun masuk ke dalam rumah itu,ia takjub dengan isi rumah itu,rumah itu sangat indah dan modern,dalam hati raya ingin sekali menjerit bahagia karena ia akan tinggal di rumah sebagus ini..

*********

Malam pun tiba  keluarga mondy pun berpamitan untuk pulang

Bingung kan kenapa keluarga mondy pulang.!!! Jadi gini guys,ini tuh rumah mondy jadi rumah orang tuanya mondy beda lagi

"Yasudah mendingan kalian istirahat,ini sudah malam pasti cape,kita juga mau pulang"ucap Rengganis

"Yah mah aku gamau pulang,aku masih ingin disini"ujar dini

"Hey kamu lupa,besok kan kamu ada ujian disekolah"ucap hariman

"Dini besok main lagi ya kesini,biar kaka ada temen ngobrol,soalnya kalo ngobrol sama mondy,itu sama aja ngomong sendiri"bisik raya ke telinga dini karna ia takut mondy mendengarnya.

Dini yang mendengarnya bahagia,karena sifat raya jauh berbeda dengan apa yang ia pikirkan,ia pikir seorang Raya Ashilla Nurfitrid memiliki sifat galak dan cuek,tetapi aslinya raya itu mempunyai sifat baik dan hangat

"Oke ka,besok aku main lagi kesini,aku ga akan biarin kaka ngomong sama Es Batu"ucap dini dengan menekankan kata Es Batu sambil melirik ke arah sang kakak

Mondy yang mendengarnya merasa kesal
"Yaudah mah pah,mondy ke kamar dulu ya"
Ia pun pergi menuju kamar nya

"Yaudah mamah juga mau pulang,nak Raya mamah titip mondy ya" ucap Rengganis
Raya pun hanya mengagguk sambil tersenyum

"Yaudah ka aku pulang dulu ya"ucap dini

"Iya,tapi besok main lagi ya kesini"
Dini pun hanya tersenyum

"Mah pah hati-hati dijalan ya"teriak raya

Keluarga mondy pun hanya melambaikan tangannya dari dalam mobil dan mereka pun telah benar-benar pergi

************

"Hhhhh,rumah baru kehidupan baru"ucap raya sambil menutup pintunya mengasihani nasibnya sebagai istri dari seorang Mondy Aditya Wijaya sang CEO Muda

Raya pun berjalan menuju pintu yang dicap warna coklat,ia yakin pintu itu adalah pintu kamarnya

Ketika ia masuk,ia sangat terpesona dengan kamarnya itu,pasti orang tua mondy sudah sangat bekerja keras untuk menyiapkan semua ini

Kenapa???

Karna kamarnya itu terkesan Modern,dinding yang dicat putih ditambah dengan hiasan dinding yang indah dan juga disana banyak foto-foto mondy ketika ia masih kecil,remaja,dan dewasa

Dan dibelakang kasur yang dihiasi bunga mawar ada foto yang sangat besar yaitu foto Raya dan Mondy ketika menikah

Disamping kasur besarnya ada 2 meja,pertama meja kerja milik mondy,dan kedua meja belajar milik raya

*************

Ketika raya berjalan menghampiri kasur,ia melihat sang suami sedang berada dimeja kerjanya sepertinya ia sedang mengerjakan sebuah dokumen yang raya sendiri tidak mengerti,namun raya tidak ingin diambil pusing

Raya pun merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk sambil memainkan ponsel miliknya

"Apa kau lapar..??"tanya raya namun matanya tetap fokus kepada ponsel nya

"Tentu saja aku lapar"jawab mondy

"Baiklah kalo begitu akan aku buatkan nasi goreng untukmu"ucap raya,ia pun menaruh ponselnya ke meja riasnya

Saat raya ingin keluar dari kamar,tiba² saja mondy mengatakan

"Ingat jangan menggunakan garam terlalu banyak,karna aku tidak terlalu suka asin"

Dan WOW  itu adalah kata terpanjang yang pernah raya dengar dari mulut mondy

"Baikalah aku akan pergi ke dapur,kau tunggu saja dimeja makan"ujar raya,ia pun dengan segera menuju dapur

****************

Skip Meja Makan

"Hah Akhirnya sudah selesai,semoga si lelaki ES itu menyukai makananku,,eh.. Tapi dimana dia kenapa belum turun"

Ketika raya ingin memanggil mondy dari tangga,tiba-tiba

Deggg.....

Mondy turun dari tangga dan sontak mereka pun bertatapan

"Apakah sudah matang nasi goreng nya..??"tanya mondy

"Eh...Emm...i..iya sudah"jawab raya dengan terbata-bata

Tanpa menjawab mondy pun pergi menuju meja makan,disusul dengan raya dibelakangnya

Disana raya merasa tegang karena ia takut mondy tidak menyukai makanannya

1 sendok

2 sendok

3 sendok

Mondy masih tidak mengucapkan sepatah kata apapun

Raya hanya menunggu jawaban mondy,apakah enak atau tidak..??

Namun lelaki itu tidak mengucapkan sepatah kata apapun,tetapi dilihat dari cara makannya,sepertinya mondy menyukai nasi goreng itu,karena ia sangat lahap memakannya

~~~~~~~~~~~~~~~~

Hay hay gimana chpater 5 nya guys...???

#jangan lupa vote dan komentarnya

Terima kasih😘🙏

Salam penulis:nila amelia

Married In LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang