Chapter 19

1.4K 137 14
                                    

^Happy Reading^

***

**

*

Mondy melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi setelah mendapat telpon dari seseorang yang mengaku teman raya. Dan seseorang itu tau dimana raya berada

Setelah tiba dicafe tempat mereka berjanji untuk bertemu,mondy memakirkan mobilnya dan mencari sosok siska. Gadis yang mengenakan seragam yang sama dengan raya. Ahh, ia menemukannya

Siska mendongak ketika mondy datang

"Hallo" sapa siska

"Dimana raya?" tanya mondy tak sabar

"Duduklah!"

Mondy menghembuskan napasnya,dan akhirnya duduk

"Dimana raya?" mondy mengulangi pertanyaannya sekali lagi

"Raya berada dirumahku"

"Antarkan aku padanya"

"Sebentar aku ingin mengatakan sesuatu padamu!"

"Jika itu tidak penting maka lebih baik tidak usah!"

"Aku sudah mengetahui semuanya tentang masalah hubungan kalian! Raya terlihat sangat kacau saat ini,ia jarang makan,kurang tidur,dan gampang sekali menangis. Mengurung dirinya dikamar. Jika kau ingin bertemu dengannya dan membawanya pulang,aku mohon jangan sakiti dia lagi! Dia sudah terlalu hancur! Dia meninggalkan orang yang ia cintai demi pernikahan yang tak ia inginkan! Aku mohon jaga raya,aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya lagi.. Terlebih.."

Siska menjeda ucapannya

"Terlebih apa?" tanya mondy penasaran

"Dia sedang mengandung anak mu"

Degg.....

Jantung mondy seakan berhenti berdetak

"Tolong cepat antarkan aku padanya" ucap mondy

Siska pun hanya mengangguk,kemudian mereka pun pergi menuju rumah siska

********

Dada mondy tiba-tiba sesak ketika melihat raya yang terbaring diatas ranjang. Sejahat itu kah dirinya? Hingga raya bahkan tak sanggup memberikan sedikit maaf saja

Mata gadis itu tertutup,keringat memenuhi dahinya,bibir yang biasa dilapisi lip tint merah mudah kini terlihat pucat. Kantung matanya yang menghitam. Siska tak merekayasa yang ia katakan selama dicafe. Raya memang terlihat kacau!

Mondy duduk disisi ranjang kemudian ia meraih tangan raya yang terkulai disamping tubuhnya,menggenggam jemari sedingin es Itu dengan erat,seakan tak ingin melepaskannya lagi. Mondy menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi wajah cantik istrinya. Menunduk menuju telinga raya dan berbisik

"Aku merindukanmu" bisik mondy tepat ditelinga raya

Mondy mengangkat wajahnya,kembali menatap raya. Mata gadis itu bergerak-gerak dan perlahan terbuka

"Raya"

"Mo..Mondy" raya segera bangkit menarik tangannya yang sempat digenggam oleh mondy

"Bagaimana bisa kau ada disini?" tanya raya

"Ray aku mohon pulanglah!"

"Pergilah! aku tak akan kembali" bentak raya dengan mata yang kini sudah berair

"Ray,aku mohon pulanglah ,aku janji akan memperbaiki segalanya"

"Setelah semua yang kau lakukan,masa bodo dengan segalanya! Aku tak punya hubungan apapun lagi denganmu"

Kristal bening itu mencebol tanggul,jatuh bebas di pipi mulus raya. Entah untuk keberapa kalinya gadis itu menangis

Semakin membuat mondy sesak saja,lelaki itu langsung saja membawa tubuh raya ke dalam pelukannya. Memeluk istrinya erat tak perduli seberapa kuat gadis itu memberontak. Lelaki itu sepertinya tidak mau melepaskan pelukannya itu

Raya yang kehabisan tenaga untuk memberontak akhirnya kini ia terdiam menerima pelukan mondy. Tangannya entah sejak kapan kini berada di dada bidang mondy. Kemudian ia membalas pelukan mondy dengan suara yang terdengar masih terisak

"Menangislah! Kini aku akan menanggung segala kesedihanmu! Merangkum segala tawamu dan ketakutanmu,bahagia juga suka citamu! Biarkan aku melangkah bersamamu. Kita akan melalui semuanya bersama. Kau,aku,dan malaikat kecil kita!" ucap mondy yang kini tangannya sudah mengelus perut raya yang masih terlihat datar itu

Tiba-tiba raya melepaskan pelukan itu dan menatap mondy seakan-akan meminta penjelasan

"Malaikat kecil kita? Maksudmu? Tanya raya

"Kamu sedang hamil" jawab mondy

Raya yang mendengarnya sontak kaget,entah perasaan mana yang harus ia alami,apakah senang atau sedih.

Jujur,senangnya raya karna ia sebentar lagi akan mempunyai anak. Sedangkan sedihnya ia hamil disaat masih sekolah.

Entah apa jadinya jika semua orang di sekolah nya mengetahui dirinya hamil,bisa-bisa ia dikeluarkan dari sekolah

"Sekarang pulanglah!"

Raya hanya mengagguk tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Tak lupa raya dan mondy pun berpamitan kepada siska,dan setelah itu mereka pun pulang menuju rumahnya

************

Hayoloh,part ini gaje banget sumvah😑Author nya lagi badmood

SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITANYA YA💕JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA SEBANYAK-BANYAKNYA YA MANTEMAN!!!!!⭐⭐⭐⭐

Married In LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang