Chapter 16

1.3K 112 9
                                    

^Happy Reading^
***

**

*

Mondy mengeluarkan ponsel nya dari saku,menatap benda pipih itu dengan penuh pertimbangannya. Dibukanya aplikasi pesan,mencari pesan yang pernah ia terima sebelum-sebelumnya


Nomor itu masih disana,masih berbentuk nomor,belum tersimpan ke kontak

Mondy menekan nomor itu,kemudian mencoba menyambungkan panggilan. Hanya ada suara operator disana

Dicobanya sekali lagi,kemudian lagi,dan berulang kali. Masih sama,suara operator yang sama,dengan intonasi yang sama,kalimat yang sama,membuat kekesalan yang sama pula

Diletaknya benda pipih itu setengah kesal,agak terbanting ketika menyentuh permukaan meja

Kemana ia harus mencari Raya? Ia tak mengenal gadis itu. Apalagi kehidupannya,teman-temannya,tempat pelariannya,kira-kira kemana gadis itu?

Apa ia tak pulang ke indonesia? Tidak Mungkin!

Apa ia menuju rumah temannya? Siapa?

Semalam itu,mondy bergadang hanya untuk memikirkan keberadaan raya. Gadis itu seperti menghilang ditelan bumi. Mondy harus menemukan raya secepat mungkin sebelum keluarga mereka menyadari apa yang terjadi. Atau masalah akan semakin rumit

*******

Mondy bangun kesiangan,setelah semalam begadang hingga pukul 2 pagi dengan hasil yang nol besar

Jangankan menemukan raya,mengetahui keberadaan raya pun tidak

Kepalanya terasa pusing,begitu juga dengan otaknya. Sekujur tubuhnya seakan-akan rapuh hingga akan roboh ketika diterpa angin sedikit saja

Diliriknya jam digital yang bertengger diatas nakas. Pukul 11 pagi. Atau lebih tepatnya siang. Entahlah

Mondy bangkit dan pergi menuju kamar mandi,perutnya kemudian meronta. Meminta asupan. Ia baru ingat,ia hanya memakan roti sejak kemarin

Setelah menemukan apel dikulkas,ia pun segera melahapnya. Tak peduli itu akan membuatnya kenyang atau tidak.
.
.
.
Mondy pergi menuju tempat raya bersekolah,menunggu didepan gedung bertingkat dan mewah itu. Berharap ada seseorang yang ia tanyai atau lebih baik lagi jika menemukan raya yang sedang melintas. Mungkin mondy akan segera menarik lengan gadis itu,membawanya ke mobil,dan kemudian pulang

Tapi hingga jam sekolah berakhir,tak ada satu pun yang ia dapatkan. Setiap orang yang ia tanyai tak membuatnya lantas berbangga. Hanya semakin membuatnya frustasi. Sepertinya raya tak terlalu populer disekolah. Beberapa orang yang mondy tanyai tak mengenal raya

Satu banding lima yang mengenal gadis itu. Dari setiap orang yang mengenal raya ternyata tak melihat raya beberapa hari ini. Ya tentu saja! Gadis itu kan baru saja pulang Honeymoon

Hingga pukul delapan malam mondy berada disana tapi tak satupun hasil yang ia dapat

Diulang fase itu,beberapa hari ia menghabiskan hari nya hanya untuk menjadi pengintai di depan sekolah. Tapi ia tak juga menemukan raya

×××××××××××××××

Pagi ini,mondy kembali menjalani fasenya. Hari ini lebih buruk dari sebelumnya. Hujan turun cukup deras. Membuat mondy tak bisa terlalu fokus menatap dari balik jendela mobilnya

Hingga tengah hari,hujan masih terus berlanjut. Tapi sudah tidak terlalu deras. Hanya tetesan-tetesan kecil yang sudah mulai mereda

Tapi mondy tak masalah menunggu,ia akan terus menunggu hingga bisa menemukan raya. Dan itu harus segera terjadi. Mondy tak tau alasan apalagi yang ia beriakan kepada keluarganya dan keluarga raya

Pada fera ia berkata raya sedang pergi dengan temannya ketika itu. Kemudian saat malam kemarin Rengganis datang ke rumah,mondy berkata bahwa raya menginap dirumah temannya. Lalu nanti alasan apa lagi yang akan ia beri ?

Dari balik kaca mobilnya,mondy melihat seseorang melintas. Itu memang bukan raya,tapi mondy sangat mengenal orang itu. Segera mondy turun dari mobil,berlari menembus tetesan-tetesan hujan. Mengejar lelaki yang baru saja melewati mobilnya

"Malvin" teriak mondy ditengah guyuran hujan

Lelaki itu pun berhenti dan berbalik. Jaraknya hanya beberapa meter dari tempat mondy berdiri

"Mondy? Bagaimana bisa kau ada disini? Bukankah kalian sedang dilondon?" Ya,lelaki itu adalah malvin sepupu mondy bahkan teman seangkatan raya

Bodohnya mondy hingga tak menyadari bahwa malvin dan raya satu sekolah

"Kami sudah pulang beberapa hari yang lalu!"

"Benarkah? Bagaimana liburan kalian?"

"Tidak ada yang istimewa"

"Lalu sedang apa kau disini? Apa ada masalah dengan raya? Oh ya,kenapa raya tak masuk sekolah jika dia sudah pulang?"

'Berarti raya tak masuk sekolah juga? Lalu dimana dia? Sial! Berarti aku hanya buang-buang waktu berada disini" batin mondy'.

"Mondy? Kau melamun?"

"Tidak! Lanjutkan perjalananmu! Aku harus kembali!" mondy langsung saja berbalik memasuki mobilnya. Melaju secepat kilat,meninggalkan malvin yang masih menatapnya dengan tatapan aneh

"Ada apa dengannya? Apa sebaiknya aku telfon raya saja?"

Malvin pun mengambil ponselnya dan menelfon raya

Tbc....


******************

Jangan lupa Vote dan Commentnya ya
Manteman!🤗

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Married In LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang