Chapter 23

1.4K 145 23
                                    

^Happy Reading^

***

**

*


Setelah selesai makan,mereka semua pindah ke ruang tengah. Sedangkan mondy celingak-celinguk mencari keberadaan raya yang tidak ada disana

"Kau mencari apa mondy?" tanya fera yang melihat kegelisahan mondy

"Ko aku tak melihat raya mah! Kemana dia?" tanya mondy kepada mertuanya

"Bukankah raya tadi sedang membersihkan meja makan" jawab fera

"Iya,tadi kak raya sedang mencuci piring. Saat aku ingin membantunya malah tidak boleh!"  sambar dini yang baru saja datang

Mondy yang mendengar itu pun langsung berdiri

"Mau kemana mon?" tanya ayah raya yaitu Fathir

"Menyusul raya!" jawab mondy kemudian berlalu begitu saja dengan meninggalkan tatapan bahagia pada semua orang disana

Benar saja... Mondy mendapati raya yang hampir selesai mencuci semua piring. Lelaki itu pun menghembuskan napas kesal dan langsung menghampiri istrinya. Menarik tangan raya yang masih penuh busa hingga menghadap ke arahnya

"Apa yang kau lakukan mondy?" tanya raya kaget

"Kenapa kau nyuci piring malam-malam seperti ini,huh? Tanganmu bisa kedinginan!" omel mondy yang kemudian langsung menuntun raya untuk mencuci tangannya

"Sudah kau duduk saja! Biar aku yang menyelesaikan ini!" perintah mondy

"Tidak! Kalau aku tidak boleh mencucinya,berarti kau juga tidak boleh!" kekeh raya

"Jangan membantah,raya!"

"Jangan membantah juga,mondy!"

Raya langsung menarik tangan mondy yang tadi hendak mengambil sebuah piring kotor. Menggandeng mondy untuk kembali ke ruang tengah

Mondy pun terkekeh melihat tingkah raya yang jadi semakin cerewet dan berani padanya. Entah itu karna memang raya sudah tidak merasa asing lagi,atau bawaan bayi yang dikandungnya

Mondy mengacak pelan rambut raya lalu mengikuti langkah gadis itu yang menggandeng lengannya itu

Mereka kembali bergabung diruang tengah,duduk berdampingan  dan raya sepertinya tak sadar  bahwa dirinya masih memegang lengan mondy sehingga semua mata tertuju pada mereka

"Ekhemmm!" melvin berdehem pelan dengan maksud ingin menggoda mereka

Raya yang akhirnya sadar pun langsung menarik tangannya dari lengan mondy dengan wajah yang bersemu merah

"Sebenarnya, ada yang ingin aku katakan kepada kalian"  ucap mondy mencoba membuka pembicaraan yang menjadi tujuan awal mereka berkumpul disini

"Ada apa mon? Apa ada hal buruk yang terjadi?" sela rengganis cepat

"Ahh,tidak mah! Entahlah! Semoga ini kabar baik!" jawab mondy

Mereka yang disana lagi-lagi saling tatap. Menunggu apa yang akan mondy katakan

Tiba-tiba mondy mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Kotak itu dilapisi kertas berwarna perak dengan sebuah pita senada di atas nya.  Meletakan benda itu diatas meja

"Ini apa mon?" tanya Fathir

"Jangan-jangan isinya bom!" usil melvin disebrang sana

"Kalian bisa melihatnya sendiri!" ucap mondy dan akhirnya fathir yang memberanikan diri meraih kotak itu dan bersiap membukanya

"Su-ng-gu-han" fathir bicara dengan terbata-bata,tak percaya bahwa tuhan mengabulkan keinginannya

Semua pandangan tertuju pada raya yang terlihat bersemu malu. Meski gadis itu tak menjawab,tapi mereka semua tau bahwa ini benar

Fathir yang pertama kali berdiri dan menghampiri raya,merengkuh raya kedalam pelukannya yang sangat hangat dan nyaman. Dadanya bergetar hebat akibat kabar bahagia ini. Seratus persen ia tak salah pada pilihannya untuk menjodohkan raya dengan mondy

"Selamat sayang!" fathir mengecup puncak kepala putrinya dan menyebut dengan panggilan sayang yang begitu lembut

"Selamat ya sayang!" fera gantian memeluk raya,kemudian disusul oleh rengganis  dan hariman

Malam itu diselimuti kebahagiaan yang lengkap dengan buah hati mereka

"Yeayyy aku akan dapet adik kecil!" dini terlalu riang dan memeluk raya begitu erat hingga gadis itu tertawa melihat tingkah adik iparnya

"Tidak! Itu akan menjadi adik kecil ku. Dia akan lahir sebagai seorang lelaki dan bermain bersamaku" ejek melvin yang rasanya tak pernah bosan mengaggu dini

"Enak saja! Dia akan menjadi gadis yang cantik sepertiku!" omel dini lalu memukul lengan melvin dengan keras

"Awww" melvin mengaduh kesakitan kemudian mengelus lengannya. Sedangkan dini menjulurkan lidahnya mengejek melvin

Melvin ogah melayani dini lagi,ia berjalan mendekati mondy kemudian memeluk pundaknya pelan

"Selamat mon! Akhirnya kau akan menjadi seorang ayah!" ujar melvin tersenyum tipis

"Thanks vin"  jawab mondy singkat dan balas tersenyum

"Tapi mon,bagaimana dengan sekolah raya? Raya harus menuntaskan satu tingkat lagi untuk lulus!"

Ah ,benar juga,raya lalu menoleh ke arah mondy,ia masih harus sekolah tapi tak mungkin juga ia akan sekolah dengan perut membesar

"Aku sudah memikirkannya. Raya tetap akan sekolah hingga bulan depan,menuntaskan ujian kenaikan kelas. Lalu setelah itu untuk satu tingkat selanjutnya aku akan mencarikan guru privat untuknya,ia akan mengikuti homeschooling!" jawab mondy menyuarakan rencananya

Semua orang disana akhirnya lega karna rencana mondy sepertinya akan menjadi yang terbaik. Itu tak akan mengganggu pendidikan raya dan mereka juga bisa menjaga dan mengawasi raya dengan baik selama 24 jam
.
.
.
Tbc....

**********

Jangan lupa vote dan komentar nya ya... Vomen kalian slalu author tunggu...

Gimana pendapat kalian tentang cerita Married In Life?

A. Seru

B.Membosankan

C. Ga jelas

Jawab nya di kolom komentar ya👇

Married In LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang