Hari demi hari berlalu, kini tibalah waktunya kami para penghuni gugus untuk berpisah. Hari ini adalah hari terakhir kami bersenda gurau dalam satu pola pikir yang sama. Entah apa setelah pisah, yang pasti akan sibuk dengan kepentingan masing masing.
Pagi ini aku sengaja datang lebih pagi untuk memastikan bahwa aku masih bisa bercanda lebih lama dengan mereka.
"Pagii Azumi" sapa Kyoko
"Pagi Kyoko, hari ini cerah ya"
"Tentu saja"
Melihat senyum orang orang ini, mengingatkan aku saat pertama masuk kedalam ruangan ini bersama mereka dengan seragam almamater sekolah menengah pertama masing masing. Masih saling diam, masih ragu untuk berkata.
Siang ini rencananya pembagian kelas berdasarkan hasil psikotes akan dilakukan. Aku berharap untuk masuk jurusan sosial agar memudahkan aku untuk menembus fakultas geografi atau aku akan masuk sekolah kesejahteraan sosial.
Ryuu datang tepat saat aku melamun di teras kelas
"Pagi pendek!"
Aku hanya melihatnya kemudian melamun kembali. Entahlah hari ini aku benar benar tidak bergairah untuk sekedar memarahi Ryuu.
"Hei ayolah!! Aku ingin bertengkar denganmu!!"
Aku hanya menghela nafas tanpa menghiraukan Ryuu yang sejak tadi berusaha membuatku marah dengan mencubit, memegang bahu, mencoba menggelitikiku dan lainnya.
Ryuu sadar bahwa aku sedang tidak mau diajak bertengkar dan ia pergi masuk kelas menyimpan tas hitamnya yang setia bertengger di punggungnya.
Aku pikir Ryuu tidak akan datang lagi untuk sekedar menggangguku tapi nyatanya tidak
"Hei pendek!! Ini kan hari terakhir kita bisa bertengkar lagi ayolahh!!"
"Kamu pikir aku akan pergi hah? Bodoh sekali."
"Bukan begitu, maksudku kamu akan menjadi anak sosial dan tentunya aku menjadi anak sains kan. Aku tidak mungkin meluangkan 20 menit waktuku setiap hari hanya untuk naik ke lantai 2 dan menemuimu untuk kemudian bertengkar denganmu"
"Ya lalu untuk apa kamu bertengkar denganmu?"
Ryuu tersenyum. Kali ini senyumnya membuatku jengkel dan ingin rasanya kutendang dia sampai ke Mars saat itu juga.
"Kamu tahu apa yang membuatku bahagia?"
"Masa bodoh dengan itu"
"KAMU MENYEBALKAN!!"
Ryuu benar benar masuk ke kelas dan menutup pintunya untukku. Dasar manusia aneh.
...
Aku lihat sudah banyak guru yang berkeliling membawa setumpuk kertas dan perekat kertas. Ya aku yakin itu adalah nama nama kami.
Ada 2 kelas yang namanya sudah terpasang di jendela gugus. Dan kulihat mereka sangat bahagia. Entah apa yang membuat mereka bahagia dari itu, tapi aku tidak terlalu bersemangat untuk ini.
"Hei hei! Minggir dulu sebentar!"
Guru itu kemudian memasang selembar kertas di dinding gugus kami kemudian barulah aku merasakan bahagianya mendapat kelas. Dan pastinya sudah bisa kutebak aku akan menjadi anak sosial yang bertempat di lantai 2.
"Hei Azumi, aku satu kelas denganmu nanti" ujar Akihiro
"Oh ya? Baguslah kalau begitu"
"Bagaimana dengan Satoru?"
"Hah apa?"
"Ya aku pikir kau berharap satu kelas dengan Satoru" ujar Akihiro
"Tidak sama sekali"
Semua orang nampaknya ber euforia hari ini karena mereka sudah memiliki status sebagai anak sains dan anak sosial. Dan khususnya aku , ini saatnya aku berjuang untuk mendapatkan universitas yang aku impi impikan.
"Wah kamu masuk kelas sosial ya.. selamat berjuang Azumii"
"Terimakasih Kyoko"
"Aku pikir hanya aku, Itsumi dan Eiris yang akan satu kelas dari gugus ini"
"Sungguh?? Aku hanya bersama Akihiro dan Ritsuki dikelas nanti"
Aku dan Kyoko kemudian pergi ke bawah untuk membeli beberapa camilan dan kembali keatas.
Hari ini kami menghabiskan satu hari bersama dengan berfoto menggunakan kamera milik Futaro dan Takizo. Sangat banyak moment sampai sampai hanya dengan kamera tidak cukup mengabadikan banyak moment itu.
_____
Too short? Iya maaf:( soalnya emang cuma sekian part penjurusan kite wkwk. Di chapter berikutnya bakalan ada cerita dari Ryuu dan Azumi yang lebih greget lagi. Ryuu makin ngeselin parah banget.
Jangan lupa vomment yaaa seyeng2❣❣
Salam cinta dari Azumi Ryuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Pancake [TAMAT]
RomanceRyuu selalu bersikap kasar pada Azumi. Ia selalu menganggap bahwa apapun keadaannya Azumi adalah yang tertindas, Azumi harus selalu bersalah untuk Ryuu. Bagi Ryuu, Azumi adalah manusia paling ceroboh di dunia. Namun Azumi selalu membalasnya dengan k...