Hari hari silih berganti dan kini hampir 3 bulan sudah hariku tanpa diusik Ryuu. Selalu kulihat bahwa Ryuu sudah merasa nyaman dengan teman temannya, selalu kulihat Ryuu yang tertawa lepas dibawah sana.
Sebenarnya aku bingung dengan perasaanku sendiri, apa apa soal Ryuu aku selalu sensitif mendengarnya. Apalagi kabar burung tentang Ryuu yang telah kembali dekat dengan seorang perempuan teman sekelas Aiko. Sedikit menohok mengingat dulu yang pertama Ryuu kenal adalah aku.
Total 6 bulan sudah aku bersekolah disini dan minggu depan aku akan mengikuti ujian serentak akhir semester.
"Hei Azumi" sapa Reika
"Hai , Re"
"Apa yang sedang kamu lamunkan di pagi buta ini?"
"Ah.. tidak, hanya memikirkan bagaimana bentuk soal yang akan kukunyah minggu depan"
"Kamu mengunyah soal? Sangat baik haha"
Aku tertawa bersama Reika pagi itu. Reika adalah teman sekelasku yang baru. Reika duduk di deret kedua dari pintu luar. Aku duduk tepat dibawah kipas angin karena aku dipaksa teman sebangkuku untuk duduk disini.
Flashback
"Kamu Azumi ya??" Tanya seseorang yang kupikir itu adalah Sani
"Ah, iya, kamu Sani ya?"
Ia mengangguk kemudian meletakkan tasnya tepat di bangku sebelahku. Ia memang baru masuk setelah beberapa
Kami kemudian bertukar banyak cerita tentang pribadi kami juga tentang kisah kisah di gugus masing masing. Dia bercerita panjang lebar dan entahlah kunilai ia sepertinya sangat peduli dengan brand ternama untuk barang barang miliknya. Kuakui aku kurang senang karena entahlah, aku adalah orang yang apa adanya yang tidak pernah terlalu memusingkan merk barang apa yang kugunakan, dan percayalah aku tidak terlalu tertarik pada topik obrolannya.
Ditambah saat jam pelajaran uh entahlah dia sedikit menyebalkan pikirku. Sepertinya aku salah memilih teman sebangku. Ups.. sorry
Entah mengapa kukira hari ini akan menjadi hari pertama di kelas yang cukup buruk. Aku masih belum bisa move on dengan semua kebiasaan yang kulakukan selama kurang lebih 2 bulan di gugus bersama anak anak yang satu pikiran denganku.
Aku hanya termenung di bangkuku dan aku tersadar saat ada sepasang mata menatapku lekat dari pojokan depan dekat pintu sana.
Dia seorang anak laki laki dengan pakaian yang rapi, tidak seperti yang lain. Matanya yang menatapku kemudian beredar ke seisi ruangan saat aku balik menatapnya. Siapa sih dia?
Aku kembali menyantap makanan yang kubawa dari rumah. Dan memang disini masih bermain blok atas gugus masing masing. Karena dari gugus 8 hanya aku seorang perempuannya, aku sendiri dan yaa.. ini konyol sekali dimana aku harus menjadi diam dan lebih banyak makan, membaca layaknya jasad tanpa nyawa.
"Hei"
Sepasang tangan kemudian menahan tepat diatas mejaku dan disampingku.
"Iya?" Aku menoleh dan melihat..
Dia anak laki laki yang duduk dipojokan kelas, aku menatapnya dengan tatapan bingung atas kedatangannya.
"Aku Hiro" ujarnya menyodorkan tangan
"Azumi.." aku membalas tangannya
Hangat,
Ia kemudian tersenyum, dan entah mengapa senyum itu membuatku merasakan ribuan kupu kupu merah jambu dalam diriku beterbangan. Aku melepaskan tangannya salah tingkah dan kemudian melanjutkan membaca sambil makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Human Pancake [TAMAT]
RomanceRyuu selalu bersikap kasar pada Azumi. Ia selalu menganggap bahwa apapun keadaannya Azumi adalah yang tertindas, Azumi harus selalu bersalah untuk Ryuu. Bagi Ryuu, Azumi adalah manusia paling ceroboh di dunia. Namun Azumi selalu membalasnya dengan k...