Sejak kejadian kemarin, aku semakin menyadari bahwa Ryuu adalah psikopat. Aku berpikir begitu karena memang Ryuu berani membuatku menangis kemudian menghentikan tangisanku itu. Bukankah itu tindakan psikopat?
Tapi sayangnya wajahnya yang tampan tidak cukup meyakinkanku kalau dia psikopat. Kalaupun dia psikopat, bagiku ia adalah psikopat termanis sepanjang masa.
Hari ini sekolah libur karena guru guru rapat untuk penilaian akhir tahun. Ya ini menentukan bagaimana aku akan naik kelas atau tidak. Aku berdoa semoga aku bisa naik kelas. Semua orang ingin itu jadi berdoalah.
"Azumi, sarapan ya jangan lupa. Ibu berangkat dulu"
Aku hanya mengangguk seperti tak bertulang.
Hari ini aku malas sekali. Malas untuk apapun. Malas bangun, bahkan malas untuk mandi.
Aku menatap kepergian ibuku lewat jendela kamarku. Kemudian aku kembali menarik selimut untuk tidur lagi.
Tok! Tok! Tok!
"Aduh! Ini masih pagi! Orang brengsek tidak tahu diri mana yang berani bertamu sepagi ini"
"Masuk saja! Pintu tidak dikunci!"
Terdengar jelas bahwa pintu dibuka lalu ditutup kembali. Aku kembali menarik selimutku lalu hendak tidur.
"Bangun tuan putri! Hari semakin terang!" Teriak seseorang
Ryuu??
Jadi tamu brengsek tadi adalah manusia itu?
"Berisik!!! Sana keluar! Siapa suruh masuk rumahku hah?!"
"Hei cerewet! Yang menyuruhku masuk adalah kamu"
Aku terdiam lalu mengingat kembali saat aku mengatakan
"Masuk saja! Pintu tidak dikunci!"
Dan aku nyengir kuda. Aku masuk kedalam selimut namun sayang hal itu dicegah oleh si tamu brengsek dengan menarik kakiku untuk turun dari kasur.
"Hei hei, kamu belum menjadi seorang ibu sudah seperti ini. Bagaimana nanti kamu menjadi seorang ibu, apa anakmu akan kamu biarkan menyiapkan telur dadar sendiri?"
Dia berhasil lagi. Aku akhirnya bangkit menuju kamar mandi dan menutup pintu
"Apaa?! Aku mau mandi!! Kamu pergilah!! Dasar mesum!!"
"Sanggup mandi tanpa handuk?" Di tangannya memang ada handuk kuning hello kitty milikku dan langsung saja kusambar lalu kututup pintunya.
...
Mengapa dia datang sepagi ini? Apa dia belum sarapan? Kasihan dia
Tapi dia brengsek! Mengganggu jam tidurku!
Tapi dia begitu baiknya sampai sampai memberiku handuk yang tepat
Kenapa dia baik sekali? Tapi kemarin dia membuatku menangis?
Apakah dia benar benar psikopat?
Begitulah kurang lebih yang kupikirkan saat kepalaku diguyur oleh air dari shower. Setelah bersih segera saja kumatikan showernya dan kukeringkan tubuhku dengan handuk milikku.
Kemudian aku keluar kamar mandi dengan pakaian tidurku yang tadi.
"Buatkan aku sarapan, aku lapar"
"Eh?"
Benar dugaanku dia kesini hanya untuk meminta makan.
"Buat saja sendiri, rotinya diatas meja, selainya juga"

KAMU SEDANG MEMBACA
Human Pancake [TAMAT]
RomanceRyuu selalu bersikap kasar pada Azumi. Ia selalu menganggap bahwa apapun keadaannya Azumi adalah yang tertindas, Azumi harus selalu bersalah untuk Ryuu. Bagi Ryuu, Azumi adalah manusia paling ceroboh di dunia. Namun Azumi selalu membalasnya dengan k...