chapter 15

6.1K 271 5
                                    

Happy reading guys:)

Amora saat ini sedang duduk diruang tv yang berada dirumahnya, matanya begitu fokus ke sebuah film tetapi pikirannya melayang-layang entah kemana seperti sedang mengingat sesuatu.

"kamu kenapa Mor, kok kayak orang kebingungan gitu" tanya Mamanya yang baru saja keluar dari kamar.

"Eh Mama" kata Amora

"Ma, aku mau ngomong deh" lanjutnya

"ngomong apa sayang?" tanya Mamanya

"Ma, aku pengen banget deh bisa inget masa kecil aku lagi" kata Amora menunduk

"sabar ya sayang, nanti juga kamu bakal inget lagi kok, masa dimana kejadian itu belum terjadi" jawab Mamanya lembut, sambil mengusap rambut Amora

"hm yaudah deh Ma, aku pergi kerumah Jessi ya" kata Amora, lalu menyalami tangan mamanya

"iya, hati-hati sayang" kata Mama Amora

Skipp

"huft akhirnya selesai juga" kata Amora, lalu menyenderkan badannya di kasur Jessi

"yoi, pegel banget tangan gue nulis sebanyak ini" keluh Jessi

"jess gue balik ya" kata Amora yang sudah berdiri

"lah cepet amat, belom juga ngobrol-ngobrol "

"yaelah besok lagi juga bisa, ditungguin Mama gue soalnya" kata Amora lalu berjalan keluar kamar Jessi

"yaudah deh, hati-hati yo" kata  Jessi sambil melambaikan tangannya kepada Amora.

√√√

Amora melangkahkan kakinya kedalam rumah, dia melirik rumah yang berada disampingnya, ada salah satu mobil yang terparkir.

"setau gue rumah itu kan kosong, ada tetangga baru kali ya?" gumam Amora, dia mengangkat bahunya acuh lalu masuk kedalam rumahnya.

Didalam rumahnya, dia menemukan orang tuanya sedang berbicara dengan sepasang suami istri.

"Eh Amora kamu sudah pulang, ayo salim dulu sama om Satria dan tante Erlin" ujar Ardhan, papa Amora

Amora tersenyum. "iya pah" jawab Amora lembut. Amora dengan sopan menyalami Satria dan Erlin.

"Amora sudah besar ya, cantik lagi" kata Satria

"Terima kasih om" kata Amora, sambil tersenyum ramah

"Amora, jadi mulai sekarang, om Satria dan tante Erlin adalah tetangga baru kita" kata Zahra

"dan kamu, pulang pergi sekolah juga bisa bareng sama Alvaro" kata Erlin

Amora hanya mengangguk. "yaudah Ma, Pa, om sama tante, Amora permisi dulu ya, mau ke kamar, mau ganti baju" kata Amora sopan

Zahra, Ardhan, Satria dan dian mengangguk

Amora menaiki tangga dirumahnya dengan langkah gontai, lalu segera merebahkan tubuhnya dikasur.

"Amora" panggil Mamanya, dari luar kamarnya

Amora yang mendengar panggilan dari mamanya pun segera bangun dan berjalan menuju pintu kamarnya

"iya, ada apa Ma?" tanya Amora saat sudah sampai dihadapan mamanya

"makan malam dulu yuk, tante Erlin dan keluarga nya udah nunggu dibawah"

"iya Ma, aku cuci muka dulu" kata Amora, lalu diangguki mamanya

Ruang makan pun terasa ramai, karena diisi oleh dua keluarga yang saling bersendau gurau.

Keadaan hening menyelimuti meja makan, karena Mereka semua sedang menikmati makan malamnya masing-masing.

"beres" ucap Amora memecah keheningan.

"ucap hamdallah Mor" ucap Mamanya memperingati

Amora hanya menanggapi ucapan Mamanya dengan cengiran, sehingga terlihat deretan giginya yang rapih.

Saat Amora ingin berjalan meninggalkan meja makan, tiba-tiba terdengar suara yang membuatnya harus memberhentikan langkahnya.

"kamu mau kemana?" tanya Mamanya sambil menahan pergelangan tangan Amora

"ke kamar, emang kenapa Ma?" kata Amora dengan tampang polosnya.

"kamu ini gimana sih, masa ada tetangga baru dicuekin. Temenin dong Alvaro nya, Mama,Papa, om satria dan tante Erlin mau bantuin beres-beres rumah mereka" omel Mamanya

"huft, oke deh" jawab Amora lesu.

Kini Amora dan Alvaro sedang berada di taman belakang dekat kolam renang yang berada dirumah Amora.

Hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka, hingga akhirnya Amora membuka topik pembicaraan terlebih dahulu.

"lo kok gak cerita ke gue, kalo mau pindah" kata Amora

"harus?" tanya Alvaro

"ya harus dong" jawab Amora agak sewot

"emang lo siapa gue?" tanya Alvaro, sambil menaikan satu alisnya

"temen mungkin" jawab Amora ragu

"gak ngaku" singkat, jelas, padat, dan menusuk

"ish nyebelin lo" kata Amora kesal lalu menonjok lengan Alvaro, Yang membuat ia mendapatkan tatapan tajam dari sang pemilik.

√√√

Alvaro merebahkan tubuhnya dirumah barunya. Karena bosan, ia berjalan menuju ke balkon kamarnya. Dari balkon kamarnya, dia dapat melihat kamar yang ada disebrangnya.

Dikamar sebrang rumahnya, Alvaro melihat Amora yang masih mengerjakan pr. Padahal kini sudah larut malam dan ia juga melihat Amora yang beberapa kali menguap.

Alvaro masuk kedalam kamar, dan mengambil ponselnya yang berada diatas nakas. Lalu mengirimkan pesan ke seseorang

Alvarorhdian:
tdr.

Amorakylnda:
masih bnyk pr:(

Alvarorhdian:
hm.

Alvarorhdian:
🌃

Amorakylnda:
What dou you mean?


Lagi-lagi Amora mengerutkan dahinya, tak mengerti apa maksud pesan yang dikirimkan oleh Alvaro.

"huft Akhirnya selesai juga" gumam Amora, sambil membereskan buku-bukunya.

Setelah membereskan buku, Amora kembali mengecek ponselnya untuk melihat balasan Alvaro, ternyata setelah di cek cowo itu tidak membalasnya kembali.

"perasaan dia duluan deh yang chat gue heran" gumam Amora

Tanpa disadari ternyata dari tadi ada yang memperhatikan Amora secara diam-diam.

¤¤¤

A/n

Hai:)

Maaf banget kalo ceritanya
bertele-tele atau makin membosankan, sumpah ini nggak gampang menurutku.

So, jangan lupa tinggalkan jejak sebelum kabur guys

Keep waiting and see you soon

Thanks.

Cool Boy vs Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang