Dream Marriage : 4

11K 818 38
                                    

"Setelah ini mungkin kalian akan sering bertemu kim sona" Jelas bibi mina

"Maksudnya mah?"

"Kau akan sering bertemu dengan kim sona untuk membicarakan pernikahan kalian, kan lebih cepat lebih baik"

Mereka semua tertawa, pria itu juga. Tapi, aku menangkap satu hal yg berbeda dari wajahnya, seakan dia sedang bermain drama.
Aku memang tidak mengambil jurusan psikologi tapi aku tau betul bahwa pria ini sebenarnya sedang bersandiwara.
Apa dia sama sepertiku? Tak ingin dijodohkan.

Kami pun akhirnya selesai berbincang-bincang, ralat bukan kami. Hanya orang tuaku, bibi mina  dan pria bernama taehyung itu. Sementara aku lebih banyak diam

"Taehyung bagaimana jika kau mengantar pulang sona?" Usul bibi mina

"Ahh tidak usah bibi, aku bisa pulang dengan orangtua ku saja" Tolak ku

"Tak apa, aku akan mengantarmu, sekaligus aku ingin tau dimana kau tinggal, jadi jika aku ingin bertemu, aku tak perlu lagi mencari-cari" Ucap taehyung

"Nahh benar apa kata taehyung, pergilah sona, taehyung hati-hati membawa mobilnya jangan sampai terjadi apa-apa pada sona"

"Mamah tenang saja, kajja kim sona"

Dia menarik tanganku, tanpa persetujuan ku masih dengan senyumnya dia terus menggandengku menuju parkiran.

Selang beberapa lama dia melepaskannya dan menyuruhku masuk ke mobilnya.
Didalam mobil suasana sepi menghampiri kami berdua. Tak ada yg memulai percakapan.

"Kau tunjukkan saja arahnya, tidak usah banyak bicara"

Apa-apaan ini. Kenapa nada bicara nya berubah drastis saat di restoran tadi. Dugaan ku ternyata benar.
Dia sedang memainkan drama nya. Pandai sekali pria ini berakting.

"Kau jangan berpikir aku senang dengan perjodohan ini" Ucapnya dingin sambil terus memperhatikan jalan

Aku hanya diam tak menjawab ucapannya. Aku hanya sesekali mengarahkannya menuju rumahku.

"Apa kau bisu......!!!!"

Nampaknya dia mulai kesal dengan kebungkamanku

"Jika kau tidak setuju, kenapa tidak dibatalkan saja" Ucapku tanpa memandangnya

"Apa kau pikir menolak permintaan ibuku itu hal mudah. Aku sangat menyayangi ibuku. Kalau tidak karna perjanjian bodoh ayahku dan ayahmu. Aku tak akan melakukannya"

"Kau kan bisa kabur"

CIIIIITTTTTTT~

Ia menghentikan laju mobilnya secara mendadak membuat tubuhku tersentak dan kepalaku membentur dashboard yg ada didepanku

"Kabur? Dengan apa yg telah kugapai selama ini. Kau bodoh. Lebih baik kau diam daripada membuatku kesal. Dan satu lagi jangan bicarakan sikapku padamu ini pada siapapun mengerti kau!!!!"

Aku hanya mengangguk. Tak lama ponselku berdering. Dilayar tertera nama jimin. Aku pun langsung mengangkatnya tanpa memperdulikan pria disamping ku ini

'Nee jimin'

'Kau dimana? Maaf aku tadi tidak mengangkat telpon darimu, aku sedang bersama hyung ku'

'Ahh tak apa, aku....aku... Aku akan pulang kerumah'

'Bersama siapa sona?'

DREAM MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang