12 - Nathan 3

158 19 2
                                    

Mencintaimu adalah pilihanku , maka izinkan aku pergi mencari mu , walau yang kau tunggu bukanlah aku .
*Nathan Bagaskara*

" Makasih yaa ." Ucap rain .

Pria itu fokus mengendarai motornya , ia tak menjawab kata kata rain tadi .

Kini udara dingin mulai berkeliaran , pertanda malam tiba . Langit pun tak memamerkan jingganya lagi , yang ada hanya kerlip bintang dan sinar rembulan yang menghiasi gelapnya malam .

Rain melihat luka yang ada di bawah leher Nathan sembari terus menangis membasahi baju bagian belakang nathan . Lebam dan sedikit berdarah . Rain merasa bersalah karena membuat Nathan seperti ini .
Sedangkan Nathan sibuk mengendarai motornya tanpa bicara sepatah kata pun . Entah apa yang sedang ia pikirkan .

Tiba tiba Nathan memberhentikan motornya di sebuah taman yang tak jauh dari rumah rain .

" Loh ko berhenti ? ." Tanya rain .

" Nih pake ." Ucap Nathan sembari memberikan jaketnya .

Pikiran rain kini tertuju pada Sean . Biasanya ia yang melakukan semua ini . Tapi sekarang tidak .

" Sean , Rai kangen kamu ." Batinnya .

" Ga usah , gapapa .  makasih ." Ucap rain sembari mengusap air matanya .

" Lo bisa mati kedinginan ." Ucap Nathan jelas .

Memang benar , jika menolak pasti ia akan mati kedinginan di sini secara udaranya seperti di kutub Utara , lebay banget kan wkwk... . Rain lalu mengambil jaket itu dan memakainya .

" Udah ." Ucap rain .

" Ayo naik ." Ujar Nathan .

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan .

Tak lama kemudian , mereka sampai di depan gerbang rumah rain . Rumah yang cukup besar . Desain rumah nya sedit keEropa eropaan .

" Ayo masuk ." Ucap rain .

Brukk......

Nathan pingsan , ia tergeletak di tanah , tubuhnya lemas tak berdaya . Wajahnya pucat . Rain terkejut dan berteriak teriak minta tolong .

" Biii .. bi.... ." Teriaknya .

Keluarlah bi Iyem dan pelangi dari dalam tumah .

" Non .... ." Teriak bi Iyem .

" Kenapa dia nak ? ." Tanya pelangi .

" Bantu Rai Bun , bi , bawa dia masuk ." Ucapnya .

Kemudian mereka membawanya masuk , merebahkan tubuh Sean di ranjang king size nya kamarnya . 

" Aduhh , kenapa sih ? ." Tanya pelangi pada rain .

" Kenapa dia bonyok bonyok gini ? ." Tanya pelangi lagi .

Air mata rain kini menampakan dirinya lagi , ia muncul sangat jelas . Membuat pelangi bingung dengan mereka berdua .

Pelangi lalu memeluk erat tubuh rain , begitulah seorang ibu , ia tak tega melihat anaknya menangis tersedu-sedu . Lalu rain melepaskan pelukannya , ia menghapus air matanya .

Rain [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang