14 - Taman

146 18 29
                                    

Aku bisa menahan diriku dari sesuatu , tapi tidak dengan rindu
*Sean alielanor*

Hujan kini pergi dari bumi , meninggalkan rindu yang tak kunjung henti . Kini hujan digantikan oleh mentari . Cahayanya memberi kehangatan dan ketenangan dalam hati .

Rain dan Sean kini berjalan menuju taman dekat rumah rain . Lebih tepatnya rain yang mendorong kursi roda Sean .

Tibalah mereka di sebuah taman , taman dengan bunga bunga dan pohon rindang yang membuatnya terlihat indah . Juga para kupu kupu yang berterbangan mesra menyempurnakan keindahan taman itu , kemudian ribuan rumput hijau terbentang membuat semuanya menyatu .

Suasananya sepi , mungkin karena mereka sekolah atau sibuk bekerja .

" Udah sampe ai ." Ucap sean sembari memberi senyum manisnya . 

" Iya ." Jawabnya singkat sembari membalas senyuman Sean .

Udara pagi yang masih segar mampu menenangkan pikiran mereka . Sungguh damai rasanya .

" Hiks ..hikss..hiks.. ."

Terdengar suara seorang menangis . Sangat pelan , sampai Sean pun tak mendengarnya .

" Eeh Sean , denger dehh . Ada suara yang nangis .. ." Ucap rain .

" Mana , aku ga denger apa apa ko ." Jawabnya .

" Iiii dengerin yang bener ." Ucap rain kesal .

Kemudian mereka mencoba untuk tak bersuara , telinga mereka kini sibuk mencari sinyal sumber suara itu .

" Iyaa iyaa , tadi aku denger ." Ucap Sean .

" Jangan jangan .... ." Ucap rain memasang wajah takutnya membuat Sean geli melihatnya .

" Apa? ." Tanya Sean .

" Kuntilanak , pocong , atau apa ke yang gituan ." Jelas rain .

" Mana ada hantu siang bolong gini ." Jawab Sean sembari tertawa .

Mereka berdua saling tatap menatap , sesekali melihat sekelilingnya . Melihat wajah rain yang ketakutan , Sean tersenyum kecil  .

" Lucu ." Batin Sean .

"Hiks ..hiks.. hikss .. ."
Suaranya semakin terdengar .

" Dorrrr ."

Suara itu mengagetkan mereka berdua . Pria berbadan besar dengan perut yang buncit itu yang seperti dia hamil 7 bulan . Mungkin dia kebanyakan makan mie instan . Kayaknya 2 dus 1 hari wkwk . Itu adalah pa Ade , satpam di  kompleks rumah rain .

" Hahaha... ." Pria itu tertawa terbahak-bahak .

" Iiii pa adeee ." Ucap rain sembari memukul mukul punggungnya .

" Aduhh sakit non .... ." Ucapnya sembari tertawa .

" Hahaha .... ." Sean ikut tertawa melihat wajah rain yang tegang itu .

Rain [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang