10 - Nathan 1

172 18 3
                                    

Bersyukurlah , jangan menganggap dirimu tak bermakna , karena Tuhan telah menulis takdir setiap manusia dengan sempurna .
* Sean alielanor *

**

Wanita itu kini tertidur di samping Sean . Tidurnya sangat pulas tapi Sean tak tega bila nanti dia dimarahi oleh bundanya karena pulang terlalu malam , jadi dia membangunkan rain .

" Hei ..." . Ucapnya sembari membangunkan rain .

Rain terbangun dari tidurnya . Ia memang mudah untuk dibangunkan bila tidur , tidak seperti Sean yang tidur seperti kebo .

" Eeh kamu ." Ucap rai sembari mengusap ngusap matanya .

" Sana pulang , nanti bunda marah marah ." Jawab Sean sembari tersenyum .

" Emang jam berapa ? ." Tanya rain .

" Jam 9 ." Jawab Sean .

" Ya udah aku pulang dulu yaa ." Ucap rain .

Sean hanya tersenyum dan membiarkan rain melangkah menuju pintu kamar Sean . Setelah satu dua langkah , rain terhenti karena Sean memanggilnya .

" Rai ." Panggilnya .

"Apa ." Jawabnya singkat sembari melangkah mendekati Sean .

Sean berusaha bangun dari ranjangnya .

" Aku mau ngomong , sini aku bisikin ." Ucap Sean .

" apa sii kamu , kaya anak kecil aja bisik bisik ." Ejek rai sembari menghampiri Sean .

" Hati hati yaa , makasih ." Bisik Sean .

Dan cup .... Satu ciuman mendarat di kening rain .

Setelah itu Sean kembali berbaring di ranjangnya .

Rain hanya tersenyum malu , tak membalas kata kata Sean . Dan datanglah seorang pria membawa pakaian pakaian bi Ijah , tak lain adalah mang Asep .

" Eeh denn , kumaha damang ( gimana sehat )? . Sapa mang Asep .

" Alhamdulillah ." Jawab Sean .

" Hirabbilaminn ." Sahut mang Asep membuat Sean dan rain tersenyum .

" Mang , tolong anterin Rai pulang yah ." Pinta Sean .

" Rai mana ? ." Tanya mang Asep .

" Tuhh ." Ucap Sean kesal , bagaimana tidak kesal dari tadi Rai berdiri di samping Sean , tapi mang Asep tidak melihatnya .

" Eeeh non rain .." sapa mang Asep .

" Iya mang ." Jawab Rai sembari tersenyum .

" Oke hayu , nanti keburu malem ." Ucap mang Asep .

Setelah itu mang Asep pergi untuk mengantar Rai pulang , dan barang bawaannya di letakan si samping bi Ijah yang sedang tertidur pulas . Sedangkan rain masih berdiri di samping Sean dengan wajah yang sedikit kesal .

" Kenapa sih ? ." Tanya Sean sembari mencubit pipi rai .

Rain tak menjawabnya ia malah membuang muka ke arah lain .

" Jangan ngambek muluu , nanti cepet tua ." Ejek Sean lagi .

" Iiii seannnn , aku tuh gamau di Anter , aku ga mau nyusahin kamu sama mang asep ." Ucap rai gemas .

Rain [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang