13 - ayo bangun

151 19 2
                                    

Malam ini hujan turun lagi, seperti halnya rinduku yang tak kunjung henti.
*Rain Clarissa Giovani*


Pagi ini , matahari tak begitu menampakan cahaya . Mungkin ia sudah lelah dengan semua sandiwara penghuni semesta . Sinarnya digantikan oleh butiran air yang berkilau indah.  Satu dua rintiknya jatuh ke bumi dan tak tak bisa kembali lagi menemui awannya . Mereka di pisahkan dan mungkin akan dipersatukan kembali oleh proses siklus hidrologi jika tuhan mengizinkannya .

Gadis itu kini masih terbaring di ranjang king size nya dengan kamar bernuansa serba feminim , hiasan demi hiasan mampu menyempurnakan keindahan kamar itu . Wajahnya sedikit pucat , suhu badannya sangat panas , matanya menampakan kelelahanya .

Kring.....kring.....

Suara alarm itu sudah berbunyi sangat nyaring seperti suara Bu Sondang . Bahkan sudah berbunyi beberapa kali . Namun ia masih tetap tidur , sepertinya ia harus beristirahat sekarang .

Tok..tok...

Seorang wanita kini masuk ke kamarnya . Ia nampak ingin marah , namun saat dia memegang tubuh rain , ia terkejut .

" Hei.... Rai ... Rai.... Kamu sakitt ? ." Ucapnya .

Rain yang mendengar bundanya itu kini mencoba membuka matanya , ia menyesuaikan mata coklatnya dengan cahaya lampu yang sedikit terang .

" Rai cuma butuh istirahat ko ." Ucapnya sembari tersenyum . Kemudian dia memejamkan mata indahnya kembali dan melanjutkan mimpinya .

Wanita itu kini paham , bahwa rain sedang sakit . Mungkin hari ini pelangi tak akan pergi ke restoran . Ia akan merawat anak semata wayangnya itu hingga rain sembuh .

Pelangi berprofesi sebagai juru masak di salah satu restoran ternama di Jakarta . Masakannya sangat enak saat berada di mulut . Walau pelangi sibuk bekerja , ia tetap menjaga dan merawat rumah dan anggota keluarganya , oleh karena itu ia selalu pulang lebih awal dari mereka .

" Cepet sembuh yaa anak cantik bunda... ." Ucapnya sembari mencium kening rain dengan penuh kasih sayang .

Kemudian pelangi keluar dari kamar putrinya untuk membawakan obat dan sarapan .

Di ruang makan , tampak seorang laki laki sedang asyik menikmati menu sarapannya . Sungguh beruntung dia mempunyai istri seperti pelangi . Istri yang sangat menyayanginya dan rain .

" Bun , rain mana ? ." Tanyanya pada pelangi sembari melahap makanannya .

" Dia sakit , butuh istirahat ." Jawab pelangi . 

Ting ...tong ...

Suara bel rumah mereka berbunyi , pelangi lalu berjalan menuju pintu dan membukakan pintunya .

Tampak seorang laki laki berparas tampan dengan lesung pipi manisnya tersenyum melihat pelangi . Namun naas , ia memakai kursi roda . Ia mengenakan seragam khas SMA Bintang . 

" Eeh seann ." Ucap pelangi sembari mengacak ngacak pucuk kepala Sean yang sedikit acak acakan itu  .

" Iya tan ... ." Jawabnya sembari tersenyum memamerkan kedua lesung pipinya .

" Makin hari , Tante makin cantik aja deh ." Goda Sean sembari mengedipkan sebelah matanya pada pelangi .

Tak lama kemudian datang seorang pria yang tiba tiba mencubit hidung Sean hingga memerah .

" Berani beraninya yaaa , goda istri Om .. ." Ucapnya membuat Sean dan pelangi terkekeh .

" Hahaha .... Lagian istri Om cantik sihh ." Godanya lagi , sengaja membuat langit marah .

Rain [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang