Malam ini hujan turun lagi, seperti halnya rinduku yang tak kunjung henti.
*Rain Clarissa Giovani*
Pagi ini , matahari tak begitu menampakan cahaya . Mungkin ia sudah lelah dengan semua sandiwara penghuni semesta . Sinarnya digantikan oleh butiran air yang berkilau indah. Satu dua rintiknya jatuh ke bumi dan tak tak bisa kembali lagi menemui awannya . Mereka di pisahkan dan mungkin akan dipersatukan kembali oleh proses siklus hidrologi jika tuhan mengizinkannya .
Gadis itu kini masih terbaring di ranjang king size nya dengan kamar bernuansa serba feminim , hiasan demi hiasan mampu menyempurnakan keindahan kamar itu . Wajahnya sedikit pucat , suhu badannya sangat panas , matanya menampakan kelelahanya .
Kring.....kring.....
Suara alarm itu sudah berbunyi sangat nyaring seperti suara Bu Sondang . Bahkan sudah berbunyi beberapa kali . Namun ia masih tetap tidur , sepertinya ia harus beristirahat sekarang .
Tok..tok...
Seorang wanita kini masuk ke kamarnya . Ia nampak ingin marah , namun saat dia memegang tubuh rain , ia terkejut .
" Hei.... Rai ... Rai.... Kamu sakitt ? ." Ucapnya .
Rain yang mendengar bundanya itu kini mencoba membuka matanya , ia menyesuaikan mata coklatnya dengan cahaya lampu yang sedikit terang .
" Rai cuma butuh istirahat ko ." Ucapnya sembari tersenyum . Kemudian dia memejamkan mata indahnya kembali dan melanjutkan mimpinya .
Wanita itu kini paham , bahwa rain sedang sakit . Mungkin hari ini pelangi tak akan pergi ke restoran . Ia akan merawat anak semata wayangnya itu hingga rain sembuh .
Pelangi berprofesi sebagai juru masak di salah satu restoran ternama di Jakarta . Masakannya sangat enak saat berada di mulut . Walau pelangi sibuk bekerja , ia tetap menjaga dan merawat rumah dan anggota keluarganya , oleh karena itu ia selalu pulang lebih awal dari mereka .
" Cepet sembuh yaa anak cantik bunda... ." Ucapnya sembari mencium kening rain dengan penuh kasih sayang .
Kemudian pelangi keluar dari kamar putrinya untuk membawakan obat dan sarapan .
Di ruang makan , tampak seorang laki laki sedang asyik menikmati menu sarapannya . Sungguh beruntung dia mempunyai istri seperti pelangi . Istri yang sangat menyayanginya dan rain .
" Bun , rain mana ? ." Tanyanya pada pelangi sembari melahap makanannya .
" Dia sakit , butuh istirahat ." Jawab pelangi .
Ting ...tong ...
Suara bel rumah mereka berbunyi , pelangi lalu berjalan menuju pintu dan membukakan pintunya .
Tampak seorang laki laki berparas tampan dengan lesung pipi manisnya tersenyum melihat pelangi . Namun naas , ia memakai kursi roda . Ia mengenakan seragam khas SMA Bintang .
" Eeh seann ." Ucap pelangi sembari mengacak ngacak pucuk kepala Sean yang sedikit acak acakan itu .
" Iya tan ... ." Jawabnya sembari tersenyum memamerkan kedua lesung pipinya .
" Makin hari , Tante makin cantik aja deh ." Goda Sean sembari mengedipkan sebelah matanya pada pelangi .
Tak lama kemudian datang seorang pria yang tiba tiba mencubit hidung Sean hingga memerah .
" Berani beraninya yaaa , goda istri Om .. ." Ucapnya membuat Sean dan pelangi terkekeh .
" Hahaha .... Lagian istri Om cantik sihh ." Godanya lagi , sengaja membuat langit marah .
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain [OnGoing]
Teen FictionResiko dari jatuh cinta adalah patah hati . Bagaimana jika seseorang yang sangat kamu cintai , seseorang yang sangat kamu ingin miliki , hilang begitu saja . Tak tau kemana ia pergi , hanya meninggalkan Luka yang tak kunjung reda . Dan setelah kamu...