5-mengantar rai pulang

237 24 4
                                    

Happy reading guys , semoga kalian suka.......

Jika kamu percaya setelah hujan ada pelangi maka kamu juga harus percaya ada kebahagiaan setelah perjuangan.
*Sean alielanor*


"Eh tunggu rai! ". Teriak Sean .

Rain tidak menoleh ke belakang , dia terus berusaha melangkah ,mungkin Rai akan sampai di gerbang besok kalo jalan seperti itu wkwk . Sean mendekati Rai yang berjalan seperti siput itu .

" Rai , bisa bisa Lo sampe gerbang besok kalo gini , tambah sampe rumah Lo , kayaknya Lo bakal sampe taun depan deh . " Ucap Sean tertawa .

Rai tidak mendengarkan Sean , ia bersikeras ingin pulang sendiri . mungkin kepala anak ini terbuat dari batu , hingga Rai sangat keras kepala .

" Udah , ayo gua anter ." Tawarnya

Tanpa menunggu jawabannya Sean langsung menggendong perempuan itu , hingga membuat ia berteriak kesal .

"Seaaaaaaaan lepasin gue ." Teriaknya .

Sean tak menjawab kata kata Rai , ia terus berjalan sembari menggendong perempuan itu . Untung semua murid sudah tak ada di sekolah , jadi mereka jauh dari omongan omongan usil para murid biadab itu .

**

" Ayo pake ." Ucap Sean sembari memberikan helm nya setelah di parkiran .

Tanpa menjawab , Rai langsung memakai helm itu , tapi Rai terlihat kesulitan .

" Sini gue bantu ." Ucap sean .

" Ga usah gua bisa sendiri kok ." Jawabnya .

Rai pun bisa memakai helmnya , ia terlihat senang dan mengejek Sean .

" Tuh kan bisa " . Ujar Rai sembari menirukan gaya Sean yang konyol tadi . Iya mengeluarkan lidahnya dan menarik kedua telinganya hingga Sean tertawa .

"Hahaha... Udah kaya monyet ragunan aja lo ." Tawa Sean .

" Tapi tetep cantik sih ."
Batinnya .

Wajah Rai terlihat kesal karena ia dikatakan seperti monyet ragunan oleh Sean . Sean tersenyum melihat wajah kesal Rai dan langsung menaiki motor ninja merahnya itu .

" Ayo buru , nanti keburu sore." Ucap rai.

Sean pun melajukan motornya dan meninggalkan sekolah mereka itu .

Di perjalanan hanya ada kesunyian , mereka tak berkata apapun , hanya terdiam hingga Sean bertanya .
" Rumah Lo dimana , rai? ".

Setelah Rai menjawab , mereka kembali membisu dan tak berkata di sepanjang jalan . Tetapi hati dan jantung Rai tak mau diam , ia terus berdetak semakin kencang .

" Dag Dig dug " . Jantungnya

Dan ckitttttt......

Sean mengerem motornya mendadak dan berhenti di pinggir jalan .

" Iihh Lo apaan sih , ngagetin gua aja ." Ujar Rai .

" Gue takut Lo kedinginan , anginnya kenceng banget , nanti Lo sakit lagi . Kalo Lo sakit Lo ga bisa sekolah , kalo Lo ga bisa sekolah Lo ga bisa liat muka ganteng gue dong ." Ejeknya .

Perkataan itu membuat Rai menahan senyum .

"Sean perhatian juga yah ."

Batinnya .

" Siapa juga yang mau liat muka jelek Lo itu , kucing aja kalo liat mau muntah ." Jawabnya sambil tertawa .

" Ga mau liat tapi ko deg degan gitu ." Tanyanya menggoda .

Rain [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang