Happy reading guys , semoga kalian suka.......
Jika kamu percaya setelah hujan ada pelangi maka kamu juga harus percaya ada kebahagiaan setelah perjuangan.
*Sean alielanor*
"Eh tunggu rai! ". Teriak Sean .Rain tidak menoleh ke belakang , dia terus berusaha melangkah ,mungkin Rai akan sampai di gerbang besok kalo jalan seperti itu wkwk . Sean mendekati Rai yang berjalan seperti siput itu .
" Rai , bisa bisa Lo sampe gerbang besok kalo gini , tambah sampe rumah Lo , kayaknya Lo bakal sampe taun depan deh . " Ucap Sean tertawa .
Rai tidak mendengarkan Sean , ia bersikeras ingin pulang sendiri . mungkin kepala anak ini terbuat dari batu , hingga Rai sangat keras kepala .
" Udah , ayo gua anter ." Tawarnya
Tanpa menunggu jawabannya Sean langsung menggendong perempuan itu , hingga membuat ia berteriak kesal .
"Seaaaaaaaan lepasin gue ." Teriaknya .
Sean tak menjawab kata kata Rai , ia terus berjalan sembari menggendong perempuan itu . Untung semua murid sudah tak ada di sekolah , jadi mereka jauh dari omongan omongan usil para murid biadab itu .
**
" Ayo pake ." Ucap Sean sembari memberikan helm nya setelah di parkiran .
Tanpa menjawab , Rai langsung memakai helm itu , tapi Rai terlihat kesulitan .
" Sini gue bantu ." Ucap sean .
" Ga usah gua bisa sendiri kok ." Jawabnya .
Rai pun bisa memakai helmnya , ia terlihat senang dan mengejek Sean .
" Tuh kan bisa " . Ujar Rai sembari menirukan gaya Sean yang konyol tadi . Iya mengeluarkan lidahnya dan menarik kedua telinganya hingga Sean tertawa .
"Hahaha... Udah kaya monyet ragunan aja lo ." Tawa Sean .
" Tapi tetep cantik sih ."
Batinnya .Wajah Rai terlihat kesal karena ia dikatakan seperti monyet ragunan oleh Sean . Sean tersenyum melihat wajah kesal Rai dan langsung menaiki motor ninja merahnya itu .
" Ayo buru , nanti keburu sore." Ucap rai.
Sean pun melajukan motornya dan meninggalkan sekolah mereka itu .
Di perjalanan hanya ada kesunyian , mereka tak berkata apapun , hanya terdiam hingga Sean bertanya .
" Rumah Lo dimana , rai? ".Setelah Rai menjawab , mereka kembali membisu dan tak berkata di sepanjang jalan . Tetapi hati dan jantung Rai tak mau diam , ia terus berdetak semakin kencang .
" Dag Dig dug " . Jantungnya
Dan ckitttttt......
Sean mengerem motornya mendadak dan berhenti di pinggir jalan .
" Iihh Lo apaan sih , ngagetin gua aja ." Ujar Rai .
" Gue takut Lo kedinginan , anginnya kenceng banget , nanti Lo sakit lagi . Kalo Lo sakit Lo ga bisa sekolah , kalo Lo ga bisa sekolah Lo ga bisa liat muka ganteng gue dong ." Ejeknya .
Perkataan itu membuat Rai menahan senyum .
"Sean perhatian juga yah ."
Batinnya .
" Siapa juga yang mau liat muka jelek Lo itu , kucing aja kalo liat mau muntah ." Jawabnya sambil tertawa .
" Ga mau liat tapi ko deg degan gitu ." Tanyanya menggoda .
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain [OnGoing]
Teen FictionResiko dari jatuh cinta adalah patah hati . Bagaimana jika seseorang yang sangat kamu cintai , seseorang yang sangat kamu ingin miliki , hilang begitu saja . Tak tau kemana ia pergi , hanya meninggalkan Luka yang tak kunjung reda . Dan setelah kamu...