4. PASUKAN INTI ASCARGO!|MELINDUNGINYA?

28.3K 2.6K 460
                                    

4. PASUKAN INTI ASCARGO!|MELINDUNGINYA?

“Di belakang kami, mulut lo bisa bebas berkhianat. Tapi di depan gue. Gue jamin, tangan gue sendiri yang bakalan hancurin mulut lo itu!”—Ketua Ascargo.

“Gue tau lo bisa jaga diri. Tapi udah kodratnya cowok buat jagain cewek.”—Aarav Denta Karanva.

“BERANI-beraninya lo ada di sini?!” geram Gretha saat melihat Prasasti berdiri di dekat meja makan sambil menata makanan yang sudah di masak tadi.

Gretha langsung menarik kasar tangan Prasasti. Sampai piring kaca yang Prasasti pegang terjatuh di lantai dan pecah. Tidak memedulikan pecahan piring kaca yang berserakan di atas lantai. Gretha lantas menyeret Prasasti supaya pergi dari Mansionnya.

Stop there!” suara bernada tegas sekaligus sebuah perintah terdengar dari arah tangga. Membuat Gretha berhenti menyeret Prasasti dan menoleh ke arah tangga.

“Kak Zayn di sini?” kaget Gretha saat mendapati sosok Zayn yang kini berjalan menuruni anak tangga Mansion. “Kapan Kak Zayn dateng ke Indonesia?” tanyanya.

“Lepasin Prasasti,” ujar Zayn yang kini berdiri di depan Gretha. Pakaian yang di kenakan Zayn sekarang juga sudah ganti menjadi pakaian casual. “Gue yang udah bawa Prasasti ke sini,” ujarnya lagi.

“Gue gak mau cewek benalu kayak dia ada di sini! Mau gue usir!” balas Gretha seraya melirik penuh kebencian pada Prasasti yang hanya diam.

“Siapa lo berani ambil keputusan tanpa seizin gue?” tanya Zayn menatap datar Gretha. “Mansion ini atas nama gue. It's up to me to bring anyone here!” tegas Zayn.

“Kak Zayn lupa sama yang udah cewek ini lakuin ke kita setahun lalu?!” tanya Gretha setengah mengingatkan Zayn.

“Gue inget! And my hatred is still the same!” balas Zayn sedikit tersirat amarah yang terpendam.

“Bagus kalau Kak Zayn inget! Sekarang jangan cegah gue buat usir cewek benalu ini!” ujar Gretha kembali mencekal pergelangan tangan Prasasti dengan lebih kuat sampai Prasasti meringis sakit.

“Gretha!” bentak Zayn membuat Gretha berhenti. “Kayaknya lo lupa sama omongan gue tadi?! Semua keputusan ada di tangan gue! Lo gak bisa usir Prasasti tanpa seizin gue! Paham?!”

“Kak Zayn ngerti gak sih?! Setiap kali gue ngelihat muka cewek benalu ini! Kebencian gue makin besar! Saking bencinya, rasanya gue sampe pengen bunuh dia sekarang juga!” ujar Gretha berapi-api.

Stupid!” maki Zayn. “Lepasin Prasasti dan masuk ke kamar lo!”

Gretha memilih menuruti perintah Zayn. Di hempaskannya tangan Prasasti. Sebelum pergi Gretha melemparkan tatapan kebencian pada Prasasti sekilas kemudian berjalan cepat menaiki anak tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua. Prasasti memegangi pergelangan tangan kanannya yang terdapat bekas cengkraman tangan Gretha. Bahkan kuku-kuku Gretha tadi tidak sengaja menusuk dan menggores kulit pergelangan tangan Prasasti sampai terluka.

“Minta ke pelayan P3K dan obatin tangan lo!” ujar Zayn yang sempat melihat luka di pergelangan tangan Prasasti.

“Gak perlu,” tolak Prasasti. Ketika Prasasti hendak berjalan pergi. Zayn tiba-tiba mencekal pergelangan tangan Prasasti yang terluka. Membuat Prasasti refleks meringis sakit.

“Jangan pernah berpikir gue lakuin ini karena peduli sama lo! Tapi, karena gue benci sama lo. Luka yang lo rasain sekarang belum ada apa-apanya di banding kejadian setahun yang lalu!” ujar Zayn menatap tajam Prasasti.

Aarav's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang