32. HELICOPTER DATE, CITYLIGHT, DAN MENARA MERLIN
“Perkenalkan saya Liam, asisten tuan Elvarets. Saya diperintahkan tuan Elvarets untuk menjemput Nona Prasasti,” ucap seorang pria perawakan tinggi dengan setelan jas rapi.
“Zayn kemana?” tanya Prasasti. Dari hari kemarin Zayn tidak bisa menjemput Prasasti. Sekarang pun sama.
“Tuan Elvarets sedang mengurus beberapa pekerjaan di perusahaan,” jawab Liam.
Liam membuka pintu mobil, mempersilahkan Prasasti untuk masuk. Tapi Prasasti masih terlihat ragu untuk masuk ke dalam mobil. Bukan meragukan Liam. Prasasti hanya masih berpikir tidak seperti biasanya Zayn tidak bisa menjemput Prasasti dua hari berturut-turut.
“Silahkan Nona Prasasti,” ucap Liam, menunggu Prasasti untuk masuk ke dalam mobil.
Akhirnya Prasasti masuk ke dalam mobil. Liam pun ikut masuk ke dalam mobil di bagian kursi kemudi. Liam mengemudikan mobil itu meninggalkan kawasan sekolah.
“Sebenarnya tuan Elvarets sedang menunggu Nona di Hotel Alexander,” kata Liam memberitahu.
“Kenapa Zayn disana?” bingung Prasasti.
“Masalah itu, Nona Prasasti bisa mengetahuinya ketika Nona sudah berada di sana,” balas Liam.
****
Liam selalu memberi arahan serta menemani Prasasti ketika keduanya sampai di hotel Alexander. Suara lift yang Liam dan Prasasti naiki berbunyi, menandakan bahwa lift tersebut telah sampai pada lantai yang dituju. Pintu lift terbuka, menampilkan suasana lantai hotel paling atas yang menghubungkan pada rooftop hotel.
Liam mempersilahkan Prasasti untuk keluar terlebih dahulu dari dalam lift, satu tangan Liam berjaga di pintu lift, agar tidak tertutup sendiri ketika Prasasti keluar dari lift. Liam mengarahkan Prasasti untuk menuju ke pintu yang menghubungkan pada rooftop hotal. Di bagian pintu itu sudah ada satu orang pria yang berjaga dengan setelan jas sama seperti Liam. Tapi Prasasti tidak mengetahui namanya.
“Selamat sore, Nona Prasasti. Tuan Elvarets sudah menunggu Nona di rooftop,” ucap pria tersebut sembari membuka pintu menuju rooftop untuk Prasasti.
Prasasti melewati pintu tersebut, hingga kini Prasasti menginjakkan kakinya di rooftop. Pandangan pertama yang Prasasti temukan adalah Zayn yang tengah berdiri dekat sebuah helikopter berjenis Eurocopter EC130 yang memiliki warna hitam dan abu-abu di landasan helikopter dengan huruf H atau biasa disebut dengan helipad.
Di temani oleh Liam yang berjalan di belakangnya. Prasasti menghampiri Zayn yang tidak merubah posisinya. Rasa bingung masih menyelimuti Prasasti.
“Zayn apa ini?” tanya Prasasti tidak mengerti. Kini keduanya saling berhadapan.
Zayn belum menjawab pertanyaan dan kebingungan Prasasti, justru mengambil alih tas sekolah Prasasti lalu memberikannya pada Liam.
“Selamat menikmati penerbangan Anda, Tuan Elvarets,” ucap Liam pada Zayn sebelum akhirnya pergi, meninggalkan Zayn berdua saja dengan Prasasti.
“Zayn, gue nggak ngerti,” tutur Prasasti.
“Helicopter date,” ujar Zayn menjawab kebingungan Prasasti.
Zayn menatap Prasasti dalam, ingatan kecil seolah berputar di pikiran Zayn. Betapa ingatnya Zayn ketika Prasasti pernah bercerita mengenai salah satu impian Prasasti yaitu bisa menaiki helikopter sambil menikmati pemandangan dari atas. Pada hari ini, Zayn akan memenuhi impian Prasasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aarav's (TAMAT)
Teen Fiction"𝙳𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚌𝚒𝚙𝚝𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞. 𝙼𝚊𝚔𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞."-𝙰𝚊𝚛𝚊𝚟'𝚜 Aarav Denta Karanva, sang ketua geng Ascargo yang pemberani dan cerdik. Masa-masa SMA Aarav hanya seputar berkelahi dan m...