Dua menit berlalu dengan keheningan dan rasa tidak percaya luar biasa menguasai ke enam pria yang berada dalam satu ruangan. Satu di antara mereka yang berniat untuk tidur pun langsung bangkit dari posisinya dan mendekati temannya yang lain.
"Kau dengar barusan? Suara gadis itu terdengar familiar." Seokjin yang membuka percakapan terlebih dahulu karena menjadi yang tercepat lepas dari asumsi negatif yang bercokol di dalam kepala masing-masing.
"Itu suara Jiyeon noona." Sahut Jungkook.
"Aku pikir hubungan mereka hanya terikat oleh sebuah kontrak. Mereka tidak terlihat saling mencintai untuk melakukan hubungan sampai sejauh itu." Jimin menimpali.
"Tidak mungkin Taehyung tidak tergoda dengan Jiyeon. Meski sering berkata tajam dan kasar. Bibir mereka pernah mencecap satu sama lain. Ingat kejadian di waiting room?" Hoseok mengingatkan kejadian mereka yang memergoki Taehyung dan Jiyeon yang berduaan di waiting room beberapa hari yang lalu. Permukaan bibir yang basah dan memerah di tambah ekspresi gugup Jiyeon seperti seorang yang terpergok berselingkuh memberi penjelasan langsung apa yang tengah keduanya lakukan sebelum mereka berenam datang ke ruangan.
"Aku setuju, hanya karena mereka tidak benar-benar berkencan bukan berarti mereka tidak melakukan hal semacam 'itu' bukan? Jika aku di posisi Taehyung pun aku tidak mungkin bertahan hanya dengan sebuah ciuman." Namjoon dengan pemikiran alaminya mulai memberi pendapat.
"Otak mu hyung." Timpal Jungkook, tidak mengerti kenapa pemikiran para hyung nya teramat kotor.
"Mereka tidak melakukannya. Kalian saja yang senang berasumsi yang tidak-tidak." Sela Yoongi dan mencari posisi yang pas untuk tidur kembali.
Semua atensi tertuju pada pria pucat yang tengah memejamkan matanya. Terlihat yakin sekali jika ucapannya itu benar adanya.
Tetapi empat di antaranya tetap bersikeras dengan pemikiran negatif mereka tentang kesenangan apa yang telah di lakukan Taehyung dan Jiyeon barusan.
°°
"Darahnya sudah bersih. Apa masih sakit?" Tanya Taehyung pada gadis yang duduk di hadapannya.
Jiyeon menggeleng acuh, menatap benda dalam genggamannya dan meletakkannya di atas meja rias.
"Aku tidak akan menggunakannya dalam waktu dekat." Lalu melepaskan anting di telinga nya yang satu lagi dan meletakkannya juga di atas meja.
"Kalian sudah selesai berganti pakaian?" Seorang staf tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan dan melirik Taehyung dan Jiyeon bergantian.
Keduanya sama-sama mengangguk untuk menanggapi.
"Bersiaplah, 10 menit lagi kita akan melanjutkan scene berikutnya." Setelah mengatakannya, staf pria tersebut menutup pintu kembali dan berlaku pergi.
Jiyeon yang baru saja selesai berganti pakaiannya langsung menemukan Taehyung yang sibuk memainkan game online di ponsel milik pria itu.
"Kau-kenapa melakukannya scene di luar scrip?" Tanya Jiyeon ragu-ragu. Karena adegan di kolam renang tadi begitu mengganggunya hingga sekarang.
"Scene yang mana?" Tanya Taehyung masih fokus pada layar ponselnya.
"Yang-itu. Yang-"
"Bicara yang jelas. Aku tidak mengerti scene mana yang kau maksud." Potong Taehyung tetap memainkan game nya.
Jiyeon berdecak kesal dan menghembuskan nafas kasar dengan kedua tangan di pinggangnya. Menatap Taehyung tajam.